Anda di halaman 1dari 24

F&B Division A

Kelompok 4:
Putri Erlin S.
Bestian R.
Japanese Cuisine
Masakan Jepang meliputi makanan
regional dan tradisional Jepang, yang
telah berkembang selama berabad-
abad. Masakan tradisional Jepang
didasarkan pada nasi dengan sup
miso dan hidangan lainnya. Lauk
pauk sering terdiri dari ikan, sayuran
acar, dan sayuran yang dimasak
dalam kaldu. Makanan laut biasa,
sering dipanggang, tetapi juga
disajikan mentah seperti sashimi atau
sushi. Seafood dan sayuran juga
digoreng dalam adonan ringan,
seperti tempura. Jepang juga
memiliki banyak masakan yang
direbus seperti ikan dalam kaldu yang
disebut oden, atau daging sapi dalam
sukiyaki dan nikujaga.
Hidangan yang
terinspirasi oleh
makanan asing —
khususnya makanan
Cina seperti ramen, kue
goreng, dan gyōza.
Secara historis, Jepang
menghindari daging,
tetapi dengan
modernisasi Jepang
pada tahun 1880-an,
hidangan berbasis
daging seperti tonkatsu
dan yakiniku telah
menjadi hal yang umum.
Pada umumnya, bahan-bahan
masakan Jepang berupa: beras,
hasil pertanian (sayuran dan
kacang-kacangan), dan makanan
laut. Bumbu berupa dashi yang
dibuat dari konbu, ikan dan
shiitake, ditambah miso dan shōyu.
Masakan Jepang juga tidak
menggunakan bumbu yang berbau
tajam seperti bawang putih.
Kacang kedelai merupakan bahan
utama makanan olahan. Penyedap
biasanya berupa sayur-sayuran
beraroma harum yang dipotong-
potong halus atau diparut.
Masakan Jepang umumnya rendah
lemak, tetapi mengandung kadar
garam yang tinggi.
Masakan Jepang mengenal 5 bumbu utama yang
harus dimasukkan secara berturutan sesuai urutan
sa-shi-su-se-so yang merupakan singkatan dari:
 gula pasir (satō)
 garam (shio)
 cuka (su)
 shōyu (seuyu)
 miso (miso).
SHOYU (JAPANESSE SOY SAUCE) MIRIN DAN SAKE

Bumbu utama dalam masakan Jepang. Keduanya adalah bumbu khas Jepang
Terbuat dari kacang kedelai, tepung, dan yang terbuat dari arak beras. Warnanya
garam. Ada dua jenis shoyu, yaitu usukuchi kuning bening dengan aroma alkohol
shoyu dan koikuchi shoyu. Usukuchi shoyu, yang khas. Sebagai bumbu, fungsi mirin
yaitu kecap asin encer, biasa digunakan dan sake bisa saling menggantikan. Jika
sebagai pelengkap sushi atau tempura. tidak ada mirin gunakan 100 g gula
Umumnya dicampur lobak parut, jahe pasir, 50 ml air, dan 50 ml sake. Bisa
parut, dan wijen. Sedangkan koikuchi juga digunakan sebagai campuran
shoyu, yaitu kecap asin yang sering bumbu perendam.
digunakan sebagai bumbu dalam masakan.
Rasanya lebih asin dan lebih kental dari
usukuchi shoyu.
KATSUOBUSHI RUMPUT LAUT

Dibuat dari ikan bonito yang diawetkan


Salah satu ciri khas kuliner Jepang
dengan cara diasap dan dijemur di bawah
adalah penggunaan bahan yang
panas matahari hingga kering dan keras
mirip potongan kayu, lalu diserut menjadi
berasal dari rumput laut. Ada 3 jenis
serpihan-serpihan halus berwarna cokelat bahan dari rumput laut yang
muda dan mengeluarkan aroma yang digunakan dalam masakan Jepang,
khas. Ikan bonito hidup di perairan yaitu nori, konbu, dan wakame.
Atlantik, Pasifik, dan Mediterania,
termasuk keluarga ikan tuna, tetapi
berukuran lebih kecil. Bonito serut biasa
digunakan untuk membuat dashi, taburan
pada sup atau masakan lainnya.
DASHI NARUTOMAKI

Kaldu khas Jepang, yang terbuat dari Makanan olahan dari ikan (fish cake)
rumput laut (konbu) dan ikan bonito yang setiap potongannya
kering. Dashi dipakai sebagai kaldu mempunyai pola spiral merah muda
dasar untuk segala macam jenis sup
atau masakan berkuah lainnya. Dashi
dijual dalam bentuk bubuk dalam
kemasan sachet atau dibungkus
seperti kantong teh instan.
 Masakan nasi
 Nasi putih, nasi
merah (sekihan),
kowameshi
 Nasi bercampur
gandum
(mugimeshi)
 Onigiri
 Sushi
OCHAZUKE MOCHI
SUP MISO
SUIMONO
 Summer

Tofu Cold Soba Hiyamugi


 Winter

Hot Sake Oden


 Noodles

Udon Soba Ramen

Somen
 Sushi

Ngiri Oshizushi

Gunkan Norimaki
 Food Art
Upacara minum teh (茶道 sadō,
chadō, jalan teh) adalah ritual
tradisional Jepang dalam
menyajikan teh untuk tamu. Pada
zaman dulu disebut chatō (茶の湯)
atau cha no yu. Upacara minum teh
yang diadakan di luar ruangan
disebut nodate.
Teh disiapkan secara khusus oleh
orang yang mendalami seni upacara
minum teh dan dinikmati
sekelompok tamu di ruangan
khusus untuk minum teh yang
disebut chashitsu. Tuan rumah juga
bertanggung jawab dalam
mempersiapkan situasi yang
menyenangkan untuk tamu seperti
memilih lukisan dinding (kakejiku),
bunga (chabana), dan mangkuk
keramik yang sesuai dengan musim
dan status tamu yang diundang.
 Teh tidak hanya dituang dengan air panas dan diminum,
tetapi sebagai seni dalam arti luas. Upacara minum teh
mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah
yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir,
agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara
meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh
(chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum
yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut.

 Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh


bubuk matcha yang dibuat dari teh hijau yang digiling halus.
Upacara minum teh menggunakan matcha disebut
matchadō, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis
sencha disebut senchadō.
• Sebelum dimulai, tamu dapat menunggu di ruang tunggu
hingga tuan rumah selesai melakukan persiapan.
• Para tamu akan berjalan di roji yang secara simbolis
merupakan upaya pembersihan diri dari kotoran.
• Selanjutnya tamu akan mencuci tangan dan mulut mereka
dengan air yang ada dalam stone basin.
• tuan rumah akan menerima para tamu melalui pintu yang
pendek, yang memaksa tamu untuk membungkuk saat
memasuki ruangan.
• Acara minum teh diawali dengan proses pembersihan dan
persiapan peralatan mulai dari mangkuk, sendok teh dan
yang lainnya.
• Posisi duduk selama upacara minum teh dilakukan dengan
dada tegap dan kaki dilipat kebelakang.
• Kemudian ahli Chanoyu akan menyiapkan teh dan
memberikan cangkir kepada tamu. Selanjutnya
letakkan cangkir di telapak tangan kiri, lalu tangan kanan
harus memutar cangkir 180 derajat dalam 3 putaran.
• Untuk menghormati tuan rumah, ketika teh habis tamu harus
membuat suara seperti menyeruput teh. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar tuan rumah mengetahui bahwa tamu
sangat menikmati sajian teh yang diberikan.
• Selanjutnya lap cangkir dengan tangan kanan. Ketika ingin
mengembalikan ke tuan rumah, putarlah cangkir berlawanan
dengan arah jarum jam.
 Sumpit
 Ada banyak jenis sumpit. Ada yang terbuat dari kayu,
logam, bambu, plastik, batu giok, tulang dan gading
 Sumpit Jepang lebih panjang dari segi persegi
 Sumpit secara tradisional dipegang di tangan kanan
 Tidak boleh membuat suara berisik pada saat
menggunakan sumpit
 Sumpit tidak boleh dibiarkan berdiri secara vertikal
dalam semangkuk makanan
 Sumpit tidak boleh disilangkan di atas meja
 Nasi diletakkan di sebelah kiri, dan sup miso di
sebelah kanan.
 Ikan yang disajikan utuh: kepalanya menghadap
sebelah kiri, dan perutnya menghadap tangan.
 Sayuran yang dimakan dengan daging, seperti
daikon oroshi, diletakkan di depan tangan.
 Keratan ikan: kulitnya diletakkan di depan tangan,
dan dagingnya diletakkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai