Disusun oleh :
Sukiswanti Andryana Sari SN
1513010010
Identitas Pasien
• Nama : An. W
• Usia : 4 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Cenang 01/03, Brebes
• No RM : 605283 Nama Orang Tua : Tn. T (Ayah)
Ny. N (Ibu)
Usia : 36 tahun (Ayah)
30 tahun (Ibu)
Pekerjaan : Swasta (Ayah)
Ibu RT (Ibu)
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan utama nyeri pada kaki kiri
• Lokasi kaki kiri
• Onset dan kronologi
Faktor Peringan
• Nyeri berkurang apabila istirahat atau dalam
posisi diam
Gejala Penyerta
• Pingsan (-), mual (-), muntah (-), sesak nafas (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien belum pernah mengalami kejadian serupa
sebelumnya, riwayat operasi disangkal, asma disangkal,
penyakit jantung bawaan disangkal, diabetes mellitus
disangkal, riwayat alergi disangkal, riwayat trauma
disangkal.
Tanda Vital
Nadi : 120x/menit, regular, isi cukup
Pernapasan : 18x/menit, teratur, tipe pernapasan
torakal abdominal
Suhu :
Kepala
Ekspresi wajah : Menangis kesakitan
Simetri muka : Simetris
Jejas : Tidak ditemukan
Bentuk : Normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah
dicabut
Mata Telinga
Exophtalmus : -/- Bentuk : Normotis
Kelopak mata : Oedem -/- Liang telinga : Lapang
Sklera : Ikterik -/- Serumen : +/+
Lapangan : Normal Cairan/secret : -/-
penglihatan Membran : Sulit dinilai
Nistagmus : -/- timpani
Konjungtiva : Anemia -/-, hiperemis -/- Penyumbatan : -/-
Subkonjungti Perdarahan : -/-
: -/-
va bleeding Tuli : -/-
Hidung Mulut
Bentuk : Normal Bibir : Hematoma bibir kanan
atas
Deformitas : (-)
Langit-langit : Tidak ada tonjolan
Pernapasan : (-)
cuping hidung Bau : Tidak ada
pernapasan
Sekret : -/-
Trismus : Tidak ada
Epistaxis : (-)
Mukosa : Tidak hiperemis
Thorax :
Leher : Inspeksi jejas (-), gerakan dada
jejas (-), perbesaran KGB (- tertinggal -/-, retraksi dinding dada (-),
), krepitasi (-). sikatrik (-)
Palpasi vocal vremitus normal +/+,
nyeri tekan (-), massa (-), krepitasi (-),
sensibilitas (+),
Perkusi sonor (+)
Auskultasi Paru : suaran nafas
vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : S1S2 reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi jejas (-),hematom (-), sikatrik (-)
Auskultasi bising usus 6x/menit
Palpasi hepar tidak teraba, ren tidak
teraba, supel, nyeri tekan (-),
Perkusi timpani (+) di semua lapang
abdomen
Ekstremitas :
Atas tidak terdapat kelainan edema
Bawah terdapat edema di cruris dan dorsal
pedis sinisitra.
Status Lokalis
Look Pada regio cruris sinistra terdapat edema (+),
deformitas (+), hiperemis (-), jejas (+), false sendi (-),
angulasi (-), shortening (+), perdarahan (+), luka terbuka
(-)
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
DASAR TEORI
Tibia terdiri dari tiga bagian :
1. Epiphysis proximalis
2. Diaphysis (corpus)
3. Epiphysis distalis (ujung bawah)
Fibula
Epiphysis proximalis membulat
disebut capitulum fibulae. Pada
capitulum terdapat dua dataran sendi
yang disebut facies articularis capitulli
fibulae, untuk bersendi dengan tibia.
Pada corpus terdapat empat buah
crista yaitu, crista lateralis, crista
anterior, crista medialis dan crista
interosssea.
Tulang panjang terdiri dari
epifisis, metafisis dan diafisis.
FRAKTUR FRAKTUR
TERBUKA TERTUTUP
Derajat fraktur terbuka
• Klasifikasi Jenis Fraktur
• Klasifikasi Radiologis
Keterangan :
a. Fraktur diafisis c. Dislokasi dan fraktur
b. Fraktur metafisis d. Fraktur intra-artikular
konfigurasi atau sudut patah dari suatu fraktur :
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Riwayat
Anamnesis trauma
Ketidakmampuan
menggerakkan anggota
gerak
RECOGNITION
REDUCTION
RETENTION
REHABILITASI
• Imobilisasi dengan bidai eksterna, Indikasi :
fraktur yang perlu dipertahankan posisinya
dalam proses penyembuhan seperti fraktur
femur.
• Reduksi tertutup dengan manipulasi dan
imobilisasi eksterna dengan menggunakan
gips. Indikasi: diperlukan manipulasi pada
fraktur displaced dan diharapkan dapat direduksi
dengan cara tertutup dan dipertahankan.
• Reduksi tertutup dengan traksi berlanjut
diikuti dengan imobilisasi. Dilakukan dengan
beberapa cara yaitu traksi kulit dan traksi tulang.
• Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter
traksi. Indikasi: bila reduksi tertutup dengan manipulasi dan
imobilisasi tidak memungkinkan, mencegah tindakan operatif,
terdapat angulasi, overriding, dan rotasi yang beresiko
menimbulkan penyembuhan tulang abnormal, fraktur yang
tidak stabil pada tulang panjang dan vertebra servikalis,
fraktur femur pada anak mupun dewasa. Terdapat empat jenis
traksi kontinu yaitu traksi kulit, traksi menetap, traksi tulang
serta traksi berimbang dan traksi sliding.
Reduksi terbuka dengan fiksasi interna (ORIF)
• Indikasi : diperlukan fiksasi rigid misalnya pada fraktur
leher femur, fraktur terbuka, fraktur dislokasi yang tidak
dapat direduksi dengan baik, eksisi fragmen yang kecil,
fraktur epifisis, dan fraktur multipel pada tungkai atas
dan bawah.