Kara L. Soedarmono
Sindroma klinis akibat kegagalan sistem sirkulasi
dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi
jaringan baik pasokan maupun penggunaannya dalam
metabolisme seluler jaringan tubuh
• Ruptur hepar/lien
• Trauma jaringan lunak
Perdarahan internal
• Fraktur tulang panjang
2. Perdarahan • Perdarahan saluran cerna
• Luka bakar
• Sindroma nefrotik
3. Kehilangan plasma
• Demam berdarah dengue
• Peritonitis
1. Fase Kompensasi
• distribusi selektif
meningkatkan aliran darah dari
Meningkatkan
tahanan organ vital
aktivitas simpatik sistemik (jantung, paru,
otak)
• Hormonal :
ginjal
vasopresin, renin-
(menahan pengeluaran
angiotensin dan
natrium dan air)
aldosteron
• Integritas
membran sel Terganggunya meknisme energy
Asidosis
terganggu dependent Na-K pump ditingkat
metabolik
• Fungsi mitokondria seluler
dan lisosom buruk
• Hambat kontraktilitas
Kematian sel otot jantung
• Resistensi
• Takikardi >> katekolamin
• TD
• Akral/kulit dingin, biru, CRT >>
• Oliguria-anuria
• Asidosis, pernafasan cepat dan dalam (kusmaull)
• kesadaran
3. Fase Ireversibel
Kematian
• TD tidak terukur
• Nadi tidak teraba
• Koma dalam
• Anuria
• Tergantung pada : penyakit primer penyebab
renjatan, kecepatan dan jumlah cairan yg hilang,
lama renjatan serta kerusakan jaringan yg terjadi,
tipe dan stadium renjatan
PRINSIP DASAR
Menstabilkan kondisi pasien
Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah
Efisiensi sistem sirkulasi darah
Pasien stabil penyebab syok
Akses vena perifer
Akses vena femoral
Akses vena sentral
Akses intraosseus
Vena seksi
CENTRAL VENOUS PRESSURE
INFUS INTRAOSSEUS
Inotropik : efek kontraktilitas dan efek terhadap pembuluh
darah :
a) Vasokonstriksi :
◦ Epinefrin 0,1 g/kgBB/menit IV
◦ norepinefrin 2-3 g/kgBB/menit
b) Vasodilatasi :
◦ Dopamin : 2-5, 5-10, >10-20 g/kgBB/menit
◦ Dobutamin : 5 g/kgBB/menit IV, 20 g/kgBB/menit
◦ Phosphodieserase inhibitor :
Melrinon : 25-50 g/kgBB (10 menit) 0,375-0,75 g/kgBB/menit
Inamrinon : 0,075 g/kgBB (2-3 menit) 5-10 g/kgBB/menit
Kortikosteroid
Hidrokortison : 50 mg/kgBB IV bolus dilanjutkan
dalam dosis yang sama dalam 24 jam secara
continous infussion