Anda di halaman 1dari 28

Keamanan dan keselamatan kerja listrik

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Zainuddin Idris, M.T
DISUSUN OLEH:
1. Adha ditiya febrico
2. Apra rezi
3. M habib aulia
A.
PENGERTIAN Keselamatan(Safety): Suatu keadaan selamat,
bebas dari cidera atau bahaya atau perasaan
takut akan celaka, cidera dan resiko bahaya.

Kesehatan(Health): Suatu keadaan kejiwaan,


fisik , dan sosial yang sehat, serta bebas dari
ancaman penyakit akibat kerja.

Lingkungan(Environment): Suatu keadaan


disekeliling tempat perusahaan beroperasi,
termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam,
flora & fauna, manusia, dan interaksinya.
B. Sejarah keselamatan kerja

b. ABAD 19
 Pada abad 19
a. ABAD 18 a. Menuju ke masyarakat industri
Tahun 1841 di Prancis: b. Penggunaan mesin-mesin diesel dan
a. Undang-undang yang mesin litrik menigkat
mengatur pekerja anak- c. Kasus kecelakaan kerja semakin luas
anak dalam perusahaan, dan beragam
industri, pabrik, bengkel,  upaya keselamatan kerja mulai
yang menggunakan diterapkan dengan konsep yang lebih
tenaga mekanik jelas menyangkut pengamanan kerja,
b. Melaksanakan proses peralatan dan material
terus menerus  Kasus kecelakaan meningkat, kesadaran
c. Memperkerjakan lebih keselamatan kerja menjadi perhatian
dari 20 orang serius. Orang mulai berupaya
memproteksi operasional kerja sebaik-
baiknya
d. Saat ini di Indonesia
C. Di Indonesia 1. Dikelola atau
Tanggal 28 februari ditangani oleh
1852: depnaker
1. Berupa staatblad 2. Ada ketentuan
no.21 standar mengenai
2. Penjagaan keselamatan kerja
keselamatan kerja pada 3. Masing-masing unsur
pemakaian pesawat uap mempunyai
3. Instansi pengawasan peraturan
“diensvanhet keselamatan kerja
stoomwezen” sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan
masing-masing
C. Dasar hukum K3
UU keselamatan kerja No.1 tahun 1970-1
a. Latar belakang
■ Yuridis VR 1910 Stbl No. 406
■ Industrialisasi, elektrifikasi, modemisasi-peningkatan intensitet kerja
■ Upaya preventif mulai dari perencanaan
b. UU 1/1970 tentang keselamatan kerja
■ Pasal 2 ayat (1) huruf q (Ruang Lingkup)
Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan
■ Pasal 3 ayat (1) huruf q (objektive)
“Denga peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk mencegah
terkena aliran listrik berbahaya”.
■ Keputusan menteri tenaga kerja R1 No.kep 75/ Men/ 2002
Pemberlakuan PUIL 2000 PUIL 2000 SNI 04-0225-2000
D. Ruang lingkup
a. Keselamatan, kesehatan kerja & lingkungan (k3L):
Suatu program untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, sejahtera dan produktif
melalui upaya peningkatan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja serta penyerasian
lingkungan di dalam dan disekitar perusahaan
b. Sistem manajemen keselamatan, kesehatan kerja & lingkungan (K3L)
Bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang mencakup:
■ Struktur organisasi
■ Perencanaan kegiatan
■ Uraian tanggung jawab
■ Hasil pelaksaan, prosedur dan proses kegiatan
■ Ketersediaan sumber daya(manusia,dana & sarana)
■ Untuk mengembangkan, mengimplementasikan, mencapai, mengevaluasi dan
memelihara kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
E. Sasaran keselamatan kerja
1. Unsur manusia
a. Upaya preventif meniadakan / menekan terjadinya kecelakaan
b. mencegah/mengurangi timbulnya cidera, cacat & dan kehilangan jiwa
c. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja
d. Meningkatkan kesejahteraan pekerja
2. Unsur pekerjaan
a. Mengamankan tempat kerja, peralatandan material, konstruksi, isntalasi dan
sumber daya lainnya.
b. Meningkatkan produktivitas pekerjaan dan menjamin kelangsungannya
c. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya
d. Terwujudnya pekerjaan yang tepat dan hasil yang memuaskan
F. Penyebab terjadinya kecelakaan

Internal(individual) Eksternal(lingkungan)

a.Kecenderungan a.Job discription tidak


mendapatkan proporsional dan tidak
kecelakaan jelas
b.Kemampuan/ b.Pekerjaan mempunyai
resiko tinggi kecelakaan
kecakapan terbatas (
tidak terimbang c.Prasarana & sarana
dengan pekerjaan yang kerja tidak memadai
ditangani) d.Upah dan
kesejahteraan karyawan
c.Sikap dan prilaku yang rendah
yang tidak baik
e.Keresahan pada
pekerja
Beberapa ketentuan untuk keamanan dan keselamatan kerja

a. Taatilah peraturan umum instalasi listrik, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Bahaya kebakaran dapat terjadi apabila kita bekerja ceroboh
b. Janganlah mencoba memegang kawat berarus tidak berisolasi, sebab cara ini dapat mengundang
maut
c. putuskanlah saklar utama, lepas sekering, pakailah sepatu karet, dan gunakan alat/ perkakas yang
dilapisi bahan isolator ketika bekerja pada listrik
d. Nilai sekering pengaman terlalu besar dan kawat instalasi yang tipis untuk beban yang besar,akan
menyebabkan kawat terbakar
e. Jika sekering terlalu besar, motor akan terbakar jika menerima beban lebih(over load)
f. Bekerja tanpa memutuskan/mencabut arus yang masuk, akan sangat berbahaya
g. Bungkuslah dengan pita isolasi ( elektrical tape ) jika kawat terluka
h. Mencabut steker dengan menarik kabel tidak dibenarkan
i. Instlasi tanpa hubungan/kontak dapat membahayakan
j. Menghubungkan kawat pada lubang stop kontak adalah berbahaya
k. Untuk menghidupkan dan mematikan lampu, harus dipasang saklar(switch)
G. Alat perlindungan diri

a. Definisi alat perlindungan diri


Alat pelindung diri adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk melindungi pekerja
dari paparan sumber energi dari luar yang dapat mengakibatkan suatu kecelakaan.
 Alat perlindungan diri mempunyai keterbatasan, adapun keterbatasannya adalah:
a.Terbatas daerah yang dilindungi
b.Terbatas kemampuannya
c.Terbatas jenis bahaya yang dilindungi
d.Terbatas waktu pemakainnya
o Aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan APD adalah:
a.Bentuknya cukup menarik
b.Dapat dipakai secara fleksibel
c.Tahan untuk pemakain yang cukup lama
d.Seringan mungkin dan tidak menyebabkan rasa ketidak nyamanan yang lebih
e.Dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik yang dihadapi oleh
pekerja
f.Tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk dan
bahayanya tidak tepat atau salah dalam pengunaanya
g.Suku cadangan mudah diperoleh untuk mempermudah pemeliharaan
b. Jenis-jenis alat perlingan diri
1. Alat pelindung kepala
(Safety Helmet) melindungi kepala dari benda keras,
pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena arus listrik.
Kemudian melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-
uap, panas atau dingin. Pelindung kepala untuk
penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari
tegangan listrik yang terbatas atau tahan terhadap
tegangan listrik tinggi. Perlindungan terhadap tenaga listrik
biasanya terbuat dari logam yang digunakan untuk
pemadam kebakaran.

2. Alat perlindungan mata dan muka


Mudah dikenakan cocok untuk kasus berisiko kecil dan
menengah. Lemparan benda – benda kecil, pengaruh
cahaya dan pengaruh radiasi tertentu. Bahan pembuat alat
pelindung mata dari plastic, ada beberapa jenis tergantung
dari bahan dasarnya seperti selulosa asetat, akrilik, poli
karbonat dll.
•3. Alat Pelindung Telinga
•Sumbat telinga (ear plug) dapat mengurangi
intensitas suara 10 s/d 15 dB dan tutup telinga (
ear muff ) dapat mengurangi intensitas suara 20
s/d 30 dB. Sumbat telinga yang baik adalah
menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan
frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak
terganggu.

•4. Alat Pelindung Pernafasan


•Memberikan perlindungan terhadap sumber-
sumber bahaya seperti kekurangan oksigen
dan pencemaran oleh partikel debu, kabut,
asap dan uap logam kemudian pencemaran
oleh gas atau uap
5. Alat perlindungan kaki
a. Sepatu dengan logam atau baja, sepatu boot, dan jenis lainnya yang mampu digunakan dimana
dapat terjadi kebakaran dan bahaya peledakan
b. Sepatu burujh atau tipe sepatu jalan, digunakan untuk melindungi pekerja dari percikan, lelehan
metal atau logam yang berasal dari pengelasan atau bunga api
c. Sepatu peguat bagian dalamnya memiliki sol metal yang fleksibel dan dirancang menonjol pada
jari-jarinya, tetapi kemungkinan akan kontak dengan energi listrik namun dapat diperkecil
d. Untuk kondisi basah sepatu kulit dengan paduan kayu cendana, sangat efektif dan dapat
memberikan perlindungan yang baik dalam bekerja dan dibutuhkan ketika berjalan
dipermukaan panas. Sepatu ini digunakan secara luas dalam pekerjaan aspal panas
e. Sepatu keselamatan dengan perlindungan metatarsal, selalu digunakan dalam operasi material
berat. Juga untk menjaga kemungkinan bila ada benda jatuh dan menimpah jari kaki bagia atas .
Pelindung metal ini sangat cukup melindungi kaki sampai pegelangan kaki.
f. Sepatu boot keselamatan yaitu sepatu yang dilengkapi dengan nonferrous yang akan mereduksi
kemungkinan adanya gesekan dari pecahan ketika dilokasi dengan bahaya ledakan api
6. Alat perlindungan tangan

a. Kelvar-trated gloves, untuk melindungi dari


kebakaran dan hal-hal yang tidak menyenangkan
ketika tangan terpapar panas secara terus
menerus

b. Metal-mesh gloves, sering dipakai oleh mereka


yang bekerja dengan pisau dan terhadap benda-
benda tajam untuk melindungi dari terpotong dan
pukulan dari peralatan merka sendiri dan dari
ketajaman atau objek yang kasar

c. Rubber gloves, untuk melindungi dari listrik,


sarung tangan karet ini harus di tes kekuatan
listrinya
• 4. Rubber neoperne or viniyl
gloves, digunaka dalam
pengunaan bahan kimia dan
korosif

• 5. Leather gloves, tahan percikan


api, panas yang sedang, benda
kasar dan objek yang keras dan
dilengkapi dengan bantalan
terhadap pukulan. biasanya
dipakai untuk pekerjaan berat
6. Chrome-tanned cowhide leathe,
dengan alat penekan besi yang
melekat pada tapal tangan dan jari
pengecoran pada pabrik baja
7. Catton or fabric gloves,
dipakai untuk ditempat-tempat
kotor, memotong atau
melindungi luka. Tidak terlalu
berat untuk digunakan terhadap
yang kasar, tajam atau material
berat
7. Alat pelindung badan
Alat ini berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya dari luar, seperti : percikan bahan
kimia, percikan partikel padat, radiasi panas.

a. Pakaian Kerja
pekaian kerja untuk pekerja yang melayani
mesin sebaiknya tidak longgar (tidak
longgar pada dada atau punggung, tidak
ada lipatan-lipatan yang mungkin
mendatangkan bahaya).

b. Alat Pelindung Dada (Appron)


Alat ini berfungsi untuk melindungi dada
sipemakai dari percikan benda padat,
percikan logam las, radiasi sinar pada saat
pengelasan. Appron terbuat dari bahan PVC,
berfungsi untuk melindungi pekerja dari
percikan bahan kimia.
c. Chemical Clothing
Chemical clothing yaitu pakaian
yang berfungsi untuk melindungi
tubuh seseorang dari bahaya,
seperti : bahan kimia, debu organik,
dan sebagainya.

d. Fire Clothing
fire clothing yaitu pakaian
yang berfungsi untuk
melindungi tubuh seseorang
dari radiasi panas pada saat
melakukan fire attack
H. Menguasai dan menerapkan keselamatan
kerja
1. Menerapkan Program keselamatan kerja yang baik dalam suatu instansi
Program keselamatan kerja yang baik dalam suatu industri atau sekolah ialah program yang terpadu dengan
pekerjaan sehari-hari, sehingga sukar untuk dipisahkan satu dengan lainnya.
2. Meningkatkan Produksi dan Produktivitas
Keselamatan kerja erat hubungannya dengan peningkatan produksi dan produktivitas, hal ini atas dasar:
• Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakan yang menjadi sebab sakit, cacat dan
kematian dapat dikurangi atau ditekan sekecil kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat
dihindari.
• Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin
yang produktif dan efesien dan berhubungan dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
3. Tugas Keselamatan Kerja Merupakan Tugas Bersama
Tugas-tugas keselamatan kerja dan persyaratan kerja bukan hal yang terpisah. Dalam menjalankan tugas
tersebut perlu adanya koordinasi dengan petugas petugas lain.
4. Diskusi Bersama tentang Keselamatan Kerja
Kerja sama dari semua orang yang terlibat dalam bekerja sangat diperlukan dalam
mencegah kondisi yang tidak aman, yakni terjadinya kecelakaan kerja. Kondisi kerja
yang aman tidak hanya memiliki alat yang bagus dan mesin yang baru, namun
kerjasama dari setiap individu tempat kerja merupakan hal yang sangat penting

5. Pelatihan Keselamatan Kerja


Praktik keselamatan kerja atau penerapan keselamatan kerja tidak dapat
dipisahkan dari keterampilan kerja. Keduanya harus berjalan dan merupakan unsur
esensial bagi kelangsungan pekerjaan. Keselamatan kerja yang dilaksanakan
dengan baik akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga
proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, pelatihan dan
pembinaan sangat diperlukan guna mencapai tujuan tersebut.
6. Alat Perlindungan Diri
Tujuan Keselamatan kerja adalah:
■ Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
■ Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
■ Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan alat pelindung diri (badan) sebagai
pendukung tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
7. Perlindungan Mesin
■ Letak bahaya yang utama bila menggunakan mesin-mesin ialah pada:
– Bagian roda gigi
– Roda sabuk
– Bagian-bagian yang berputar
8. Pakaian dan Cara Berpakaian:
■ Pada umumnya pakaian yang patut dipakai ketika bekerja adalah baju yang
dalam keadaan rapi dan baik. Bagian pakaian yang sobek dapat mengakibatkan
tersangkutnya pada bagian-bagian mesin yang bergerak. Buah baju (kancing)
harus terkancing rapih.
9. Cara Tenaga Kerja dalam Melaksanakan Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai