Anda di halaman 1dari 24

USAHA BIDAN PRAKTEK SWASTA HARTINI

BANDA ACEH
Ketua : Marlyne Ayu Suryanto (131010210045)
Anggota : 1. Jufrina (131010210039)
2. Badillah Murni (131010210009)
3. Dora Anggraini (131010210018)
4. Hayatun Nufus (131010210033)
5. Asnijar (131010210007)
6. Mardhiah (131010210042)
7. Haslina (131010210031)
8. Aida Fitria Sy (131010210003)
9. Mudah Sri Mulianti (131010210050)
10. Dwi Isgun Alfionita (131010210019)

Dosen Pembimbing : Indrayani, S.E., M.Si.


A. Klinik Bersalin Hartini

a. Profil Pengusaha

Klinik Bersalin Hartini berdiri pada tahun 1996, merupakan usaha yang
bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil,
ibu melahirkan, bayi dan balita, KB serta pelayanan kesehatan lainnya. Klinik
Bersalin Hartini pada awalnya merupakan sebuah yayasan yang kemudian
seiring berjalannya waktu dari yayasan menjadi sebuah usaha mandiri yang
dimiliki oleh seorang Bidan yang cukup berpengalaman dalam bidang
kesehatan khususnya dibidang Kebidanan yaitu ibu Hj. Hartini. Dj. SST,
SKM,a
lahir di Neusu Jaya Banda Aceh pada tanggal
22 Desember
. 1960 dan sekarang tinggal di Jl.
Mesjid POLDA No. 2-3 Jeulingke Banda
Aceh. Sekaligus tempat usaha mandiri (Klinik
Bersalin Hartini), dengan latar belakang
sekolah yang ibu Hartini miliki pendidikan
yang beliau lalui SPK, D3 dan D4 Kebidanan,
SKM dan terakhir D4 Medikal Bedah
LANJUTAN.....
b. Profil Usaha

Ibu Hartini membangun usaha Mandiri ini berawal


dari pengalaman bekja disebuah BPS yang kemudian dengan
skill yang ibu miliki membuat pasien nyaman dan percaya
untuk memakai jasa beliau khususnya dalam menolong
persalinan. Dan pada tahun 1996 usaha Mandiri ini yang berawal dari
sebuah mimpi yang besar bias terwujud yaitu Yayasan Klinik Bersalin
Hartini. Usaha ini terus mengalami perhubungan seiring berjalannya waktu
berganti menjadi usaha Mandiri / Klinik Bersalin Hartini.
Dalam usaha Mandiri / Klinik bersalin Hartini, ibu Hartini
dibantu oleh 4 orang Bidan dan Dokter-dokter Spesialis yang
siap dipanggil jika ada indikasi. Adapun pelayanan kesehatan
yang diberikan yaitu mulai dari pemeriksaan ibu hamil, ibu
bersalin, bayi-balita, anak-anak, dewasa dan KB serta berbagai
macam pelayanan kesehatan lainnya, seperti demam (DBD),
Tipes, kecelakaan, pijat bayi dan home care.
c. Pengembangan Usaha
Usaha Mandiri ini mengalami perkembangan,
modal usaha yang semula dipinjam dari BANK untuk
pembangunan Klinik yang dicicil tiap bulannya tidak
terasa sudah bias dilunasi. Pelayanan kesehatan yang
optimal menjadi dasar pelayanan kami di Klinik
Bersalin Hartini
LANJUTAN.....
Sebagai warga yang sedang berkembang,
sampai saat ini kita masih menghadapi banyak
permasalahan kesehatan masyarakat. Dalam
rangka upaya menanggulangi permasalahan
kesehatan tersebut pemerintah telah berupaya
mengembangkan berbagai macam kegiatan
pelayanan kesehatan masyarakat
d. Permasalahan Usaha
Dalam perjalanan usaha mandiri ini, tentunya
tidak selalu mulus dimana juga ada masa - masa yang
sulit seperti jumlah pasien yang berkurang dan tidak
menentu disetiap bulannya, sementara pengeluaran
yang rutinitas harus tetap dibayar semua. Banyaknya
tempat pelayanan kesehatan dan pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah seperti adanya
JAMPERSAL untuk persalinan, namun untuk
menjaga mutu pelayanan Klinik Bersalin Hartini,
pelayanan yang optimal menjadi dasar dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.
Berdasarkan aspek legalitas, Klinik Bersalin Hartini
memiliki syarat berdirinya klinik bersalin yaitu seorang bidan
harus memiliki SIB (Surat Izin Bidan) dan mengurus
keanggotaan/registrasi pada IBI (Ikatan Bidan Indonesia) serta
memiliki SIPB (Surat Izin Praktek Bidan). Setelah hal tersebut
akan diadakan uji kompetensi serta peningkatan pengetahuan
Bidan yang mana disebut dengan Bidan Delima. Lalu akan
adanya AMD selama minimal 3 tahun.
B. AKTIVITAS KEWIRAUSAHAAN

a. Deskripsi Kewirausahaan
Berasal dari kata enterpteneur yang berarti
orang yang membeli barang dengan harga pasti
meskipun orang itu belum mengetahui berapa
harga barang yang akan dijual. Wirausaha
sering juga disebut wiraswasta yang artinya
sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan
dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri.
Lanjutan..
Sedangkan kewirausahaan adalah proses
dinamik untuk menciptakan tambahan
kemakmuran. Tambahan kemakmuran ini
diciptakan oleh individu wirausaha yang
menanggung resiko, menghabiskan waktu dan
menyediakan berbagai produk barang dan jasa.
barang dan jasa yang dihasilkannya boleh saja
bukan merupakan barang baru tetapi mesti
memiliki nilai yang baru dan berguna dengan
memanfaatkan skills dan resources yang ada.
b. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan

Pelaksanaan Kuliah Kewirausahaan (KKU)


diawali dengan pemberian materi kewirausahaan
oleh dosen pengajar dan selanjutnya dosen
pengajar mengadakan pengujian tentang materi
yang disampaikan dalam kuliah kewirausahaan
dengan turun langsung ke lapangan untuk melihat
aplikasi kewirausahaan
c. Pemecahan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas dan hasil
survei lapangan, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
UKM, yaitu:
 Membantu/membina sistem pencatatan
keuangan (laporan keuangan sederhana).
 Melihat prospek perkembangan usaha tersebut.
C. TINJAUAN PROSPEK USAHA
a. Aspek Pemasaran
Telah banyak hasil penelitian yang
membuktikan bahwa permasalahan yang
dialami oleh perusahaan, terutama yang
dikelola oleh wirausahawan pemula, adalah
sulitnya memasarkan hasil produksi.
Kemampuan untuk berproduksi dengan baik
tidak ada artinya jika tidak didukung oleh
keberhasilan dalam pemasarannya.
Secara teoritis pemasaran mempunyai 9 (sembilan)
fungsi, yang dapat diuraikan, sebagai berikut:
a. Fungsi perdagangan (merchandising)
b. Fungsi Pembelian (buying)
c. Fungsi Penjualan (selling)
d. Fungsi Transportasi (transportation)
e. Fungsi Pergudangan (storage)
f. Fungsi Standarisasi (standardization)
g. Fungsi Keuangan (financing)
h. Fungsi Komunikasi (communication)
i. Fungsi Resiko (risk)
b. Aspek Produksi
Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas
sebagai bagian dari aspek keuangan nanti akan
berupa suatu pernyataan. Pada usaha klinik
bersalin Hartini pembahasan tentang aspek
produksi menyangkut hal-hal sebagai berikut:
lokasi usaha, bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi, peralatan yang
digunakan serta proses produksinya.
c. Aspek Keuangan
Keberhasilan perusahaan lazimnya dilihat
sampai sejauh mana usaha tersebut
memberikan keuntungan bagi wirausahawan.
Semakin besar keuntungan yang diperoleh bisa
jadi merupakan indikator keberhasilan kinerja
keuangan perusahaan dan tentunya sebgai
pertanda keberhasilan perusahaan dalam
mencapai sukses.
Namun perlu diingat bahwa keuntungan
yang diperoleh sebagai kinerja hasil keuangan
merupakan konsekuensi atau dampak dari
kinerja proses dan kinerja hasil aspek-aspek
lain yang meliputi aspek pemasaran, produksi,
pengendalian dampak lingkungan, serta
organisasi dan manajemen.
Aspek keuangan sering juga disebut
dengan analisis finansial usaha. Menurut
Sofyan (2003) analisis finansial adalah
kegiatan melakukan penilaian dan penentuan
satuan rupiah terhadap aspek-aspek yang
dianggap layak dari keputusan yang dibuat
dalam tahapan analisis kelayakan usaha.
Kegiatan analisis finansial dapat dikelompokkan
menjadi tiga kegiatan utama, yaitu:
1. Membuat seluruh rekap penerimaan usaha, baik yang
berasal dari kegiatan utama usaha tersebut maupun
kegiatan sampingannya
2. Membuat seluruh rekap biaya yang dikeluarkan
untuk operasional usaha tersebut.
3. Menguji aliran kas masuk yang dihasilkan oleh
usaha tersebut, apakah layak atau tidak layak sesuai
dengan kriteria finansial.
Beberapa manfaat analisis finansial usaha
antara lain:
 Pemilik usaha
 Pemberi pinjaman
 Pemerintah
 Pelaksana usaha
Klinik bersalin Hartini menerapkan strategi
pemasaran berupa kebijakan sebagai berikut:
 Kebijakan Produk
 Kebijakan Harga
 Kebijakan Tempat
 Kebijakan Promosi
 Peluang dan Ancaman
Wassalamu Alaikum
Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai