Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan Minggu ke-5

Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-


dasar filosofis dan dasar normatif dari
berdirinya NKRI. amandemen UUD
Perubahan dilakukan secara Tidak mengubah 1945 pada hakikatnya dilakukan untuk
‘adendum’ dimaksudkan untuk tetap Pembukaan UUD menyempurnakan, melengkapi, dam
1945 memperjelas implementasi dasar
melestarikan nilai historis UUD 1945
serta mempertahankan prinsip-prinsip filosofi dan dasar normatif dalam
para pendiri negara yang terkandung Pembukaan UUD ke dalam batang
dalam UUD 1945. tubuh UUD 1945.

Tetap Pengalaman
Perubahan dilakukan sejarah ketika
dengan cara adendum mempertahankan NKRI
berdiri negara
Secara teoretis, Republik
tidak dikenal Mempertegas sistem presidensial dalam
UUD 1945 agar tidak kembali kepada Indonesia
adanya Serikat (27
penjelasan atas sistem parlementer sebagaimana
terjadi pada era parlementer tahun Desember
suatu UUD 1949 – 17
sehingga tidak 1950-an yang dipandang telah
melahirkan instabilitas politik nasional Agustus 1950)
memiliki dasar banyak
hukum yang jelas pemberontaka
dan dapat Penjelasan UUD 1945 yang Tetap mempertahankan n sehingga
menjadi dasar memuat hal-hal normatif Sistem Pemerintahan
akan dimasukkan ke dalam Presidensial mengancam
penafsiran yang integrasi
pasal-pasal (batang tubuh)
sepihak untuk bangsa
mempertahankan Indonesia.
kekuasaan
Badan Pekerja MPR (dalam Azhari, 2006)
Alinea Bunyi Alinea Makna
1 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu Pengakuan terhadap prinsip HAM yang berlaku universal yaitu
ialah hak segala bangsa dan oleh memperoleh kemerdekaan bagi setiap bangsa harus dijunjung
sebab itu, maka penjajahan di atas tinggi.
dunia harus dihapuskan, karena tidak Bangsa Indonesia teguh dalam pendirian untuk melawan
sesuai dengan peri-kemanusiaan dan penjajahan karena tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan dan
peri-keadilaan nilai keadilan
2 Dan perjuangan pergerakan Bangsa Indonesia mengakui dan menyadari bahwa
kemerdekaan Indonesia telah kemerdekaan Negara Indonesia adalah hasil perjuangan
sampailah kepada saat yang bersama
berbahagia dengan selamat sentausa Meskipun merdeka telah diraih, hasil perjuangan tersebut bukan
mengantarkan rakyat Indonesia ke akhir dari segalanya melainkan pintu bagi mewujudkan sebuah
depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
Negara Indonesia, yang merdeka, makmur.
berdaulat, adil dan makmur
3 Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kemerdekaan Negara Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah
Kuasa dan dengan didorong oleh sebuah kehendak yang sudah ditakdirkan terjadi sekaligus
keinginan luhur, supaya berkehidupan sebagai rahmat pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga
kebangsaan yang bebas, maka rakyat harus dipertahankan dan dijaga dengan sungguh-sungguh
Indonesia menyatakan dengan Meskipun meyakini bahwa kemerdekaan Indonesia adalah
kemerdekaannya. kehendak dan rahmat dari Tuhan YME, bangsa Indonesia juga
telah memiliki cita-cita yang luhur sejak lama yaitu kemerdekaan
Indonesia.
Lanjutan…

Alinea Bunyi Alinea Makna


4 Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Tujuan penyelenggaraan pemerintahan di negara
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi Indonesia diarahkan untuk melindungi segenap bangsa
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk
darah Indonesia dan untuk memajukan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi,
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia dan keadilan sosial.
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
UUD merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam sehingga dapat disebut sebagai negara konstitusional.
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,
Sistem demokrasi Indonesia berdasarkan kepada
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara kedaulatan rakyat.
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Dasar negara Republik Indonesia memiliki rumusan,
dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
antara lain: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan bagi seluruh rakyat Indonesia.
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Nilai Alinea ketiga bermakna bahwa pada hakikatnya kemerdekaan Negara
Ketuhanan Indonesia merupakan sebuah kehendak yang sudah ditakdirkan terjadi
sekaligus sebagai rahmat pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga harus
dipertahankan dan dijaga dengan sungguh-sungguh.
Nilai Alinea pertama disebutkan secara tersurat bahwa hak bagi segala bangsa
Kemanusiaan untuk merdeka sehingga penjajahan harus dihapuskan.
Pada alinea kedua menekankan pada perjuangan nasional dalam menentukan
nasibnya sendiri yaitu meraih kemerdekaan.
Alinea ketiga mengandung nilai kemanusiaan karena dimaksudkan untuk
mengembalikan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan. Meski
tidak disebut secara tersirat tentang hak asasi manusia, namun pemuliaan
terhadap hak warganya telah tersirat dalam suasana kebangsaan yang bebas,
Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya (declaration of independence).
Alinea keempat, selain memuat rumusan dasar negara juga memuat tujuan
negara yaitu memenuhi kebahagiaan secara kolektif maupun personal
Lanjutan…

Nilai Persatuan Alinea kedua tersurat bahwa perjuangan bangsa Indonesia


telah berhasil mendeklarasikan kemerdekaan Negara
Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Alinea ketiga termuat gagasan kehidupan kebangsaan yang
bebas..
Alinea keempat tersirat bahwa sistem demokrasi Indonesia
berdasarkan kepada kedaulatan rakyat bukan kedaulatan
individu maupun kedaulatan kelompok.
Nilai Kerakyatan Alinea keempat, yaitu: sistem demokrasi Indonesia berdasar
pada kedaulatan rakyat.
Nilai Keadilan Alinea pertama mengandung komitmen bangsa Indonesia
Sosial untuk menegakkan keadilan secara universal
Alinea kedua memuat tentang impian bangsa Indonesia untuk
merdeka dan mewujudkan cita-cita nasional
Alinea keempat mengandung tujuan nasional
Hatta,
(1) Tradisi kolektivisme dari penduduk di desa;
(2) Ajaran Islam yang senantiasa menuntut kebenaran dan keadilan
dalam masyarakat serta persaudaraan antarmanusia sesuai
dengan ajaran agamanya;
(3) Paham sosialis Barat yang menjadi perhatian bagi para tokoh
pergerakan karena berdasar pada kemanusiaan.

Menurut Tan Malaka, paham kedaulatan rakyat sebenarnya telah ada


sejak dahulu kala di bumi nusantara. Pada abad ke-14 dan ke-16,
raja di dalam kultur Minangkabau dibatasi oleh ketundukannya pada
keadilan dan kepatutan. Mufakat berdasar atas alur (logika) dan
patut (adil) sehingga keputusan raja akan ditolak apabila
bertentangan dengannya.
1. Pasal 1 Ayat (1) 20. Pasal 28D
2. Pasal 1 Ayat (2) 21. Pasal 28E
3. Pasal 7B Ayat (4) 22. Pasal 28F
4. Pasal 9 23. Pasal 28G
5. Pasal 11 24. Pasal 28H
6. Pasal 18 Ayat (1) 25. Pasal 28I
7. Pasal 18 Ayat (5) 26. Pasal 28J Ayat (2)
8. Pasal 18A Ayat (2) 27. Pasal 29
9. Pasal 18B 28. Pasal 30 Ayat (2)
10. Pasal 22E Ayat (1) 29. Pasal 31 Ayat (3)
11. Pasal 23B 30. Pasal 32
12. Pasal 24 Ayat (2) 31. Pasal 33
13. Pasal 24A 32. Pasal 34
14. Pasal 24B 33. Pasal 36
15. Pasal 24C 34. Pasal 37 Ayat (5)
16. Pasal 27 Ayat (2)
17. Pasal 28A
18. Pasal 28B
19. Pasal 28C
Ketuhanan YME Kemanusiaan yang adil Persatuan Indonesia Kerakyatan yang Keadilan sosial bagi
dan beradab dipimpin oleh hikmat seluruh rakyat
kebijaksanaan dalam Indonesia
permusyawaratan/per
wakilan
Pasal 9 Pasal 11 Ayat (1), (2), Pasal 1 Ayat (1) Pasal 1 Ayat (2) Pasal 23B
Pasal 24 Ayat (2) dan (3) Pasal 18 Ayat (1) Pasal 30 Ayat (2) Pasal 27 Ayat (2)
Pasal 28J Ayat (2) Pasal 27 Ayat (2) dan (3) Pasal 18B Pasal 33
Pasal 29 Pasal 28 A-J Pasal 23B Pasal 34
Pasal 31 Ayat (3) Pasal 33 Pasal 7B Ayat (4)
dan (5) Pasal 37 Ayat (5) Pasal 9
Pasal 32 dan 36 Pasal 18 Ayat (5)
Pasal 18A Ayat (2)
Pasal 22E Ayat (1)
Pasal 24
Pasal 24A
Pasal 24B
Pasal 24C
Pasal 28D Ayat (1) dan
(2)
Pasal 28J Ayat (2)
Pasal 31 Ayat (3)
• Nufus, A.B., dkk. (2018). Pancasila sebagai paradigma
pembangunan. Malang: Madani Media.
• Anas, Mohamad, dkk. (2017). Kewarganegaraan. Malang: Madani.
• Anas, Mohamad, dkk. (2017). Pancasila dalam Diskursus. Yogyakarta:
Ifada Publishing.
• Azhari, Aidul Fitriciada. (2006). Evaluasi Proses Amandemen UUD
1945: Dari Demokratisasi ke Perubahan Sistem. Jurnal Ilmu Hukum
Vol. 9 (2) hlm. 158-171.
• Lab Pancasila UM. (2016). Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
RI Tahun 1945.http://lab.pancasila.um.ac.id/wp-
content/uploads/2016/07/PEMBUKAAN-UNDANG-UNDANG-
DASAR-NEGARA-RI-TAHUN-1945.doc, diakses tanggal 20 Juli 2018
• Latif, Yudi. (2015). Negara Paripurna Historitasm Rasionalitas, dan
Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai