Anda di halaman 1dari 31

Alievya Brillianty A.

K (P27838117003)
Husein Mahendra (P27838117013)
Hanna Firdaus (P27838117017)
Nila Nurmala Apriana (P27838117022)
Lutfi Ichsanul Firdaus (P27838117031)
Edo Rafsanzani (P27838117034)

ULTRASONOGRAPHY
ULTRASONOGRAPHY

Ultrasonografi (USG) merupakan salah


satu imaging diagnostic untuk
pemeriksaan organ tubuh, dimana kita
dapat mempelajari bentuk, ukuran,
anatomis, gerakan, serta hubungan
dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan
ini bersifat non invasive, dapat dilakukan
dengan cepat, dan aman. Tidak ada
kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini
sama sekali tidak memperburuk penyakit si
penderita.
Penempatan dan Penyimpanan alat

• Ditempatkan di pelayanan unit darurat untuk pemeriksaan


pasien yang memerlukan pelayanan segera (gawat darurat)
atau pelayanan unit utama bagian radiologi.

• Di ruangan tertutup.

• Suhu ruangan yang normal.


Pemasangan dan Instalasi alat

Pra Instalasi :
Electrical Power dengan ower supply voltage : AC 100-240 V /
50-60 Hz

Instalasi :
1. Penempatan
2. Perakitan
Dengan kelengkapan komponen alat sebagai berikut:
- Transduser
- Interface ( Monitor, keyboard, kontrol panel, trackball)
- Mesin
3. Pemasangan
4. Penyetelan
5. Adjustment
Penggunaan alat

1. Persiapan Infeksi 2. Persiapan alat


Cuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung • Pesawat USG
dengan pasien, setelah kontak dengan darah atau cairan • Tranduser
tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung tangan, telah • Printer dan film thermal
terbukti dapat mencegah penyebaran infeksi. Risiko • Jelly
penularan dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu tinggi, • Kertas tissue
sedang, dan ringan • Mesin USG diletakkan disebelah kanan pasien.

3. Persiapan pasien
Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan saat sebelum 4. Persiapan pemeriksa
menggunakan alat USG pada pasien untuk mempermudah Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat
dan mendapatakan hasil yang akurat. Contohnya: pengajuan pemeriksaan USG, apa indikasinya dan
• Untuk pemeriksaan abdomen atas pasien diharuskan apakah perlu didahulukan karena bersifat darurat gawat,
puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaan agar saat misalnya pasien dengan kecurigaan kehamilan ektopik.
pemeriksaan organ tidak tertumpuk dengan feces.
5. Pelaksanaan
• Informed consent
• Cuci tangan dan gunakan hanscoen DTT
• Pesawat USG dinyalakan
• Pasien disuruh berbaring telentang
• Dilakukan pendataan pada pasien pada monitor
• Lepas pakaian pasien.
SAAT SEMUA PERSIAPAN PERSIAPAN DIATAS SIAP MAKA
• Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken juga diberi jelly.

Selanjutnya adalah tahap pelaksanaanmnya:


• Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan Scanning/pengambilan gambar) dengan cara transduser
dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
Diantaranya=
• Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan obyek.
• Setelah obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
•Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER dan beri keterangan
label.
• Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di film polaroid).
• Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
• Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
• Cuci tangan
Cara Dasar Penggunaan USG

1. Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’.
2. Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan keyboard
untuk mengisi data pada sheet pasien.
3. Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik,
pastikan knob tidak kendor.

4. Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’


• Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.
• Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.
5. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada
pasien dan gunakan probe yang telah dipilih.

6. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu


pula dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D.

7. Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan


menggunakan tombol ‘depth &zoom’.
8. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke
kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang
dalam) semakin ke bawah, semakin dalam.

9. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat
menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan
gambar.
10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil
scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri
penamaan dengan keyboard.

11. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan
tombol ‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan
mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar
objek.
12. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya)
lakukan pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe
pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)

13. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan


menekan OFF tombol Power.
Pemeliharaan alat

PEMELIHARAAN ALAT PEMELIHARAAN TRANDUSER


1) Bersihkan probe dari sisa jelly ketika jadwal
1. Cek dan bersikan seluruh bagian alat.
pemeriksaan telah berakhir.
2. Cek tombol – tombol, joystick/track ball.
2) Ketika probe tidak dipakai, selalu tempatkan probe
3. Cek probe, monitor, bersikan bila perlu.
di tempat gantungan probe yang biasa.
4. Cek printer/camera polaroid dan shutter camera
3) Pastikan gantungan probe kering dan bersih dari
polaroid.
sisa jelly
5. Cek sinsitifitas dan brightness dalam bentuk
4) Hindari menyimpan probe di suhu yang panas atau
tampilan dengan mengggunakan probe, adjustment
terkena paparan sinar matahari langsung.
bila perlu.
5) Simpan probe di tempat yang terpisah dengan
6. Lakukan uji kinerja alat.
instrument yang lain.
7. Melakukan Kalibrasi jika perlu.
6) Ketika menyimpan probe, gunakan klip kabel
probe untuk mengamankan kabel probe.
Troublshooting alat

Kerusakan Penyebab Solusi


Probe tidak menagkap sinyal - Sensor tranduser dan receiver rusak - Ganti yang baru
- Gel kurang - Tambah gel
- Kabel dalam probe putus - Ganti yang baru

Monitor blank Pada blok storage ada yang rusak Ganti yang baru

USG tidak menyala - Kabel power putus - Ganti yang baru


- Power supply rusak - Cek Bagian Power supply

Print tidak mencetak - Kertas habis - Beli lagi


- Print rusak - Ganti yang baru
Pemindahan dan pemasangan ulang alat

1. Sebelum memindahkan alat USG lakukan perencanaan pemindahan terlebih


dahulu
2. Pastikan alat USG dalam keadaan mati dan siap untuk dipindahkan
3. Tegangan sumber daya pada ruangan tersebut sesuai dengan spesifikasi alat
USG.
4. Perhatikan kelembapan dan suhu pada ruangan tersebut.
5. Lakukan instalasi kembali sesuai buku panduan.
6. Kalibrasi ulang alat USG.
Pencatatan alat

• Isi kartu pemeliharaan alat • Isi formulir laporan kerja • User menandatangani laporan kerja dan alat
diserahkan kembali ke user
Perencanaan pemeliharaan alat

Siapkan bahan material dan


1. Pemeliharaan preventif (IPM) material bantu :

1. Contact cleaner
Persiapan : Siapkan peralatan kerja :
2. Pasta jelly
3. Kain lap / kertas tissue
1. Siapkan perintah kerja 1. Tool Set Electronik
4. Jelly
2. Siapkan Formulir 2. Multi meter
5. Kuas
Laporan Kerja 6. Baterai
3. Siapkan dokumen teknis
penyerta (Service
manual & Wiring
diagram) Pemberitahuan kepada user
2. Pemeliharaan korektif (CM)

1. Tingkat komponen, troubleshooting tingkat komponen dan perbaikan mengisolasi kegagalan sampai ke
komponen tunggal yang diganti.

2. Tingkat Modul (board'level), untuk peralatan elektronik, adalah umum untuk mengisolasi kegagalan
untuk sebuah modul tertentu dan untuk mengganti seluruh modul dari pada komponen elektronik yang
diberikan.

3. Tingkat peralatan atau sistem. Dalam beberapa kasus bahkan papan tingkat pemecahan masalah dan
perbaikan terlalu sulit atau memakan waktu.
Analisis teknis biaya alat

soal biaya teknis alat usg. Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan
biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Untuk analisis teknis biaya alat USG kita
dapat menghitungnya dari:

Biaya pengadaan Biaya pemeliharaan Biaya Kalibrasi alat Biaya ganti kerusakan
Perencanaan alat

1. Diperolehnya kebutuhan jenis, spesifikasi teknis dan jumlah peralatan


medis.
2. Diperolehnya perbandingan spesifikasi teknis, fungsi, aksesori.
3. Diperolehnya perbandingan harga peralatan medis.
4. Diperolehnya perbandingan biaya pemeliharaan selama usia teknis.
5. Diperolehnya peralatan medis yang bermutu, aman dan layak pakai.
Pengadaan alat

E:\ENDO-EI-3.pdf
Pengukuran atau kalibrasi alat

1.Lakukan pendataan alat dan bahan yang akan digunakan.


2.Catat suhu dan kelembaban ruangan
3.Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya pada lembar kerja.
4.Lakukan pengukuran keselamatan listrik dengan menggunakan Electrical Safety Analyzer sesuai dengan kelas
dan tipe alat.
5.Lakukan kalibrasi , sebagai berikut:
a)Gunakan gel penghantar gelombang ultrasonik pada alas phantom USG.
b)Arahkan probe pada alas phantom USG yang telah diberi gel.
c)Atur grey scale agar gambar yang dihasilkan sesuai dari yang tergelap sampai yang terang.
d)Rekam hasil gambar.
e)Hitung jarak antar bola-bola yang dihasilkan yakni vertical 20 mm distance dengan toleransi 2% dan
horizontal 30 mm distance dengan tolerasi 5%.
f)Dan ukur blind spot apakah masih sesuai.
7. Bersihkan phantom USG dan probe dari gel, lalu rapikan alat.
TERIMA KASIH

Any quations?
PERTANYAAN & JAWABAN
1. Bagaiamana prinsip kerja USG dan
perbedaannya dengan Doppler?

 Prinsip kerja USG adalah memanfaatkan gelombang suara yang dipantulkan dan
diterima oleh tranduser, transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar
pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang
diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi
kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik
yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk
gambar.

 Perbedaan dengan doppler adalah pemancaran ultrasound pada alat USG dilakukan
terus menerus sedangkan pada Doppler hanya sekali.
2. Sebutkan jenis-jenis USG beserta plus
minusnya!

1. USG 2 Dimensi = Menampilkan scanning secara 2 dimensi (panjang, lebar)


Kelebihan :
 Harga lebih murah
 Mudah ditemui di tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti pada umumnya di
puskesmas, poliklinik atau tempat praktek bidan.

Kekurangan :
 Hasil gambar dalam bentuk foto hitam putih, buram/samar-samar meski gerakannya
tetap terpantau.
 Gambar janin datar dan hanya secara garis besarnya saja sehingga sulit dipahami
oleh orang awam tanpa bantuan penjelasan dari tenaga medis.
2. USG 3 Dimensi = Menampilkan scanning secara 3 dimensi (panjang, lebar,
kedalaman)

Kelebihan :
 Dapat terlihat bagian-bagian janin seperti wajah, tangan, kaki, dan kelamin,
sehingga bisa dimengerti oleh ibu dan juga anggota keluarga lainnya.
 Mampu memberikan gambaran yang lebih jelas dari kondisi pada setiap
tahapan perkembangan yang telah dicapai janin.

Kekurangan :
 -Permukaan tubuh janin terlihat karena gambarnya yang diputar (bukan
janinnya)
 -Hanya banyak ditemui di ruang praktek dokter kandungan dan rumah sakit
bersalin
3. USG 4 Dimensi = Menampilkan scanning secara 4 dimensi (panjang, lebar,
kedalaman, gerak). Itilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Gambar
yang diambil dari USG 3D yaitu gambar statis, sementara pada USG 4D yaitu gambar
“bergerak”.

Kelebihan :
 Gambar yang dihasilkan lebih detail dan akurat dan memvisualisasikan anggota
tubuh lebih jelas, misalnya hidung janin mancung atau pesek.
 Dapat melihat apa yang sedang janin lakukan pada saat itu, seperti mimik wajah
dan gerakan anggota tubuh atau dapat bergerak sehingga terlihat seperti sebuah
film.
 Mampu mendeteksi kelainan genetik secara dini termasuk melakukan pengukuran
terhadap sejumlah faktor 'penanda' kondisi janin pada usia 11-14 minggu.

Kekurangan :
 Harga relatif mahal
 Belum dimiliki oleh semua rumah sakit
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis
probe pada USG!
4. Apa fungsi jelly pada pengoperasian
alat USG?

 Untuk memperkecil tahanan atau impedansi pada kulit dan


tranduser saat pencarian janin dilakukan

 Untuk membasahi dan mengkoreksi kulit tubuh yang tidak rata


sehingga mempermudah dalam pencarian janin pada perut ibu.
5. Blind Spot

 Kalibrasi dilakukan pada phantom usg, dimana pada phantom usg ini sendiri sudah
terdapat titik titik (blindspot) yang ukurannya sudah pasti. Lakukan pengukuran pada
blindspot ini apakah alat ini telah terkalibrasi atau belum. Jadi saat probe diarahkan
pada alas phantom, jika kalibrasi sesuai akan muncul 3 bulatan kecil dimana standart
ukuran diametenrnya sekitar 6mm, 3mm, 2mm.

Anda mungkin juga menyukai