Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

G2P1A0 HAMIL 32 MINGGU BELUM INPARTU DENGAN PEB JTH


PRESKEP

YULIANUS ANANG BINAR RESTU AJI (H1AP12043)

Pembimbing
dr. Taufiq Ramadhan H, Sp.OG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. M.YUNUS BENGKULU
BAB I
LAPORAN KASUS

Anamnesis (Auto dan Alloanamnesis)


Identitas Pasien:
 Nama : Ny. HAY
 Med.Rec/Reg : 749583
 Umur : 33 tahun
 Suku bangsa : Sumatera
 Pendidikan : D2
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Talang Arang Kab. Muko Muko
 MRS : 06 Agustus 2017 pukul 06.48 WIB
 Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali, lama 4 tahun

 Riwayat Reproduksi
Menarche :13 tahun
Siklus mens : teratur, 28 hari
Hari pertama haid terakhir : 08 Januari 2017
Lamanya haid : 7 hari dengan 3x ganti
pembalut/hari
Taksiran persalinan : 15 Oktober 2017
KB : Suntik
Riwayat Kehamilan/Melahirkan
 Perempuan, Cukup Bulan, Pervaginam, Rumah, Bidan, Usia 3
tahun 7 bulan.
 Hamil Ini

Riwayat Antenatal Care


 Selama kehamilan os melakukan pemeriksaan ke bidan
sebanyak 3 kali.

Riwayat Gizi/Sosial Ekonomi


 Sedang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat hipertensi : (-)
 Riwayat asma : (-)
 Riwayat diabetes mellitus : (-)
 Riwayat penyakit jantung : (-)
 Riwayat operasi : (-)
 Riwayat infeksi menular seksual: (-)
ANAMNESIS KHUSUS
Keluhan utama :
Hamil kurang bulan dengan darah tinggi

Riwayat perjalanan penyakit :


± 8 jam SMRS, Pasien mengeluh lemas. Pasien tidak
pernah mengalami darah tinggi baik kehamilan sebelumnya,
sebelum kehamilan saat ini dan di awal-awal kehamilan. Pasien
dibawa ke RSUD Muko-Muko lalu dirujuk ke RSUD
Dr.M.Yunus.
PEMERIKSAAN FISIK
Status present
Tanda vital (06 Agustus 2017)
 Keadaan umum : Sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tipe badan : piknikus
 Berat badan : 56 kg
 Tinggi badan : 158 cm
 Tekanan darah : 180/110 mmHg
 Nadi : 82x/menit, teraba cepat dan lemah
 Pernafasan : 22x/menit
 Suhu : 36,8°C
Kepala Normocephali, rambut hitam, tersebar merata
tidak mudah dicabut, plica nasolabialis simetris.
Mata Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-
/-), edema palpebra (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung Sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Telinga Sekret (-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan
mastoid (-/-)
Mulut Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (+), lidah
kotor (-), gusi tidak berdarah, caries gigi (-)
Tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis, nyeri saat
menelan (-)
Leher KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak
teraba membesar, JVP 5-2 mmHg
Thorax I Gerakan dinding dada statis dinamis simetris
Pulmo kiri kanan
P Stem fremitus simetris kiri kanan
P Sonor pada seluruh lapangan paru
A Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

Cor I Iktus cordis tak terlihat


P Iktus cordis teraba di SIC V linea midclavicula
sinistra
P Batas kiri : SIC V linea midclaviluaris sinistra
Batas atas :SIC II linea sternalis sinistra
Batas kanan : linea sternalis dextra
A Bunyi Jantung I-II normal, murmur (-), gallop(-),
irama reguler, HR: 88x/menit
Abdomen Status obstetrik

Extremitas Sianosis (-), akral dingin (+/+), edema (-/-), pucat


Superior (-), CRT < 2”

Extremitas Sianosis (-), akral dingin (+/+), edema (-/-), pucat


inferior (-), CRT < 2”
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pada pemeriksaan obstetri saat masuk rumah sakit tanggal 06
Agustus 2017 pukul 06.48 WIB didapatkan :

Pemeriksaan luar
 FUT 4 jari atas pusat (25 cm) memanjang, puka, kepala
floating, his (-), DJJ 136 x/menit, TBJ 1860 gram.
Pemeriksaan dalam
 Portio lunak, posterior, eff 0%, ø kuncup, ketuban (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium
Hb : 10,8 gr/dl HIV : (-)
Ht : 33 % Urinalisis
Leukosit : 12.400 mm3 Protein : +3
Bilirubin :-
Trombosit : 114.000 sel/mm3
Reduksi :-
Ureum : 36 mg/dL Epitel :+
Creatinin : 0,7 mg/dl Leukosit : 6-8/lpb
Albumin : 4,0 gr/dl Eritrosit : + banyak
Uric acid : 8,4 mg/dl Jamur/bakteri : -/+

SGOT : 194 U/L


SGPT : 82 U/L
HBSAg : (-)
•USG

Tampak JTH preskep


Ketuban cukup
Plasenta dikorpus anterior
BPD : 8,10 cm – 32 w
HC : 29,8 cm – 33w
AC : 28,07 cm – 32w
FL : 6,16 cm – 32w
EFW : 1921 gr
Kesan : Hamil 32 minggu JTH
preskep
DIAGNOSIS KERJA

G2P1A0 hamil 32 minggu belum inpartu


dengan PEB JTH preskep.
Tatalaksana

 Observasi TVI, His, DJJ


 Stabilisasi 1-3 jam
 IVFD RL XX gtt/menit
 Nifedipin 10 mg/8 jam PO
 Dexamethason 12mg / 24jam IV
 Inj MgSO4 40% 8gr (4gr boka dan 4gr boki) IM
 Dilanjutkan MgSO4 40% 4gr boka atau boki IM
 Kateter, observasi input dan output
 Cek lab DR, UR, KD, crossmatch
 USG konfirmasi
Prognosis
 Ibu : dubia ad bonam
 Janin : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Follow Up
Senin, 07 Agustus 2017 S/ Hamil kurang bulan dengan darah tinggi
Pukul 07.00 WIB
A/ G2P1A0 hamil 32 minggu belum inpartu
O/ dengan PEB JTH preskep.
St. Present
KU: baik
Sens: CM P/ Observasi tanda vital ibu, His, DJJ
TD: 140/100 mmHg IVFD RL XX gtt/menit
Nadi: 88 x/menit Nifedipin 10 mg/8 jam po
Napas: 21 x/menit Dexamethason 12gr/24jam po
Suhu: 36oC Inj MgSO4 40% 4gr boka atau boki/6jam (im)
Kateter, observasi input dan output
St. Obstetri Konsul PDL
PL : FUT 4 Jari atas pusat (25 cm),
memanjang, puka, kepala floating, his
(-), DJJ 140 x/menit, TBJ 1860 gram. Jawaban konsul PDL, dr. Widya, Sp.Pd
Resusitasi tekanan darah sesuai TS. Obgyn
VT : Portio lunak, posterior, eff 0%,
ø kuncup, ketuban (+)
FOLLOW UP
Selasa, 08 Agustus 2017
Pukul 07.00 WIB S/ hamil kurang bulan dengan darah tinggi

O/ St. Present A/ G2P1A0 hamil 32 minggu belum inpartu


KU: Baik dengan PEB JTH preskep.
Sens: CM
TD: 130/90 mmHg P/
Nadi: 84 x/menit Aff kateter
Napas: 21 x/menit Aff infus
Suhu: 36,6oC Metildopa 250 mg/8 jam PO
Amlodipin 10mg/24 jam PO
St. Obstetri Kondisi pasien baik pasien boleh pulang
PL : FUT 4 Jari atas pusat (25
cm), memanjang, puka, kepala
floating, his (-), DJJ 138 x/menit,
TBJ 1860 gram.

VT : Portio lunak, posterior, eff


0%, ø kuncup, ketuban (+)
BAB II
Tinjauan Pustaka

PEB

Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan


tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg atau kenaikan tekanan darah
sistolik ≥ 30 mmHg atau kenaikan tekanan darah diastolik
≥ 30 mmHg dpat disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam
ataupun tidak.
Patofisiologi
• Tidak tejadi invasi sel-sel trofoblas pada arteri spiralis
1

• Hipoksia dan iskemia plasenta


2

• Radikal bebas hidroksil


3

• Peroksida lemak, disfungsi endotel


4

• Vasokonstriksi & agregasi trombosit


5
Tatalaksana

Pengelolaan preeklampsia mencakup pencegahan kejang,


pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan
supportif terhadap penyulit organ yang terlibat, dan saat yang
tepat untuk bersalin.
Gawat Janin
keadaan dengan kriteria denyut jantung janin di atas 160 kali/
menit atau di bawah 100 kali/menit, denyut jantung tidak teratur,
atau keluarnya mekonium kental pada awal persalinan.

Penanganan Gawat Janin

• Pemantauan daar janin termasuk auskultasi DJJ yang teratur


selama persalinan, dilakukan setiap 15 menit pada kala I dan
setelah setiap kali kontraksi pada kala II.
• Bila ditemukan tanda “gawat janin”, maka penderita dimiringkan
ke sebelah kiri, beri O2 dengan menggunakan masker, hentikan
pemberian oksitosin, dan beri tokolitik bila terjadi hiperstimulasi.
Tindakan diatas disebut resusitasi intrauteri dan dilakukan selama
20 menit.
Sectio Sesaria
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan
insisi pada abdomen dan uterus.

• Indikasi Ibu
• Indikasi Janin
• Indikasi ibu & janin
• Indikasi sosial
HELLP SYNDROME
• H : Hemolysis
• EL : Elevated liver enzyme
• LP : Low platelets count
Menurut klasifikasi Mississippi HELLP Sindrom dibagi menjadi
• Klas 1 : Kadar trombosit ≤ 50.000/ml
LDH ≥ 600 IU/l
AST dan/atau ALT ≥40 IU/l
• Klas 2 : Kadar trombosit > 50.000 ≤ 100.000/ml
LDH ≥ 600 IU/l
AST dan/atau ALT ≥40 IU/l
• Klas 3 : Kadar trombosit > 100.000 ≤ 150.000/ml
LDH ≥ 600 IU/l
AST dan/atau ALT ≥40 IU/l
Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan

• Volume sirkulasi darah


1

• Resistensi pembuluh darah sistemik dan


2 pulmonal

• Aliran darah
3

• Isi sekuncup dan curah jantung


4
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan

Ny. HAY berusia 33 tahun datang dengan keluhan darah


tinggi. Pasien didiagnosis G2P1A0 hamil 32 minggu belum
inpartu dengan PEB JTH preskep. Diagnosis kerja pada
pasien belum tepat berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
G2P1A0 hamil 32 minggu menunjukkan bahwa pasien
datang dengan keadaan kehamilan kedua dengan riwayat
hamil 2x dengan kehamilan sekarang serta tidak ada
riwayat keguguran. Berdasarkan HPHT pasien hamil 32
minggu, hal ini diperkuat dengan pemeriksaan USG.
Pembahasan

belum inpartu dilihat dari pemeriksaan


dalam, didapatkan portio posterior, dengan
bukaan masih kuncup.
Pembahasan
PENATALAKSANAAN
Preeklampsia Berat pada pasien sudah tepat,
dengan tekanan darah pasien 180/110 mmHg
sudah masuk dalam kriteria preeclampsia berat,
pada pasien juga ditemukan proteinuria +++
(positif 3) atau sama dengan 5 g/24 jam.
Pembahasan

Pada pasien seharusnya didiagnosis parsial


HELLP sindrom karena mengalami satu dari tiga
kriteria HELLP Syndrome yaitu Elevated Liver
Enzyme namun perlu juga diperiksa LDH untuk
penegakkan diagnosis tersebut.
Pembahasan

Tatalaksana PEB
Konservatif: Bila umur Aktif: bila umur
kehamilan < 37 kehamilan ≥ 37 minggu,
artinya: kehamilan
minggu, artinya:
diakhiri setelah mendapat
kehamilan terapi medikamentosa
dipertahankan selama untuk stabilisasi ibu.
mungkin sambil
memberikan terapi
medikamentosa.
Pembahasan
Injeksi dexamethason 12 mg/24 jam 2 hari
 Injeksi dexamethasone untuk PEB sudah benar. Pemberian
dimaksudkan untuk pematangan paru dari janin untuk
merangsang surfaktan, mengingat kerja pematangan paru
efektif pada kehamilan 23-34 minggu. Selain itu kerja
dexamethasone juga dapat merangsang pelepasan
trombosit dari tulang belakang, mengurangi adhesi
trombosit oleh limpa, memperbaiki kerusakan endotel.
Pembahasan

Nifedipin
 Nifedipine bekerja sebagai calcium channel blocker yang
mempunyai efek vasodilatasi kuat arteriolar, pemakaian
nifedipine untuk tekanan darah sistolik ibu hamil diatas
160 dianjurkan.
Pembahasan

MgSO4
 Regimen pada penderita preeklampsia diawali dengan
loading dose 8 gr 40% IM bokong kanan dan kiri diikuti
dosis pemeliharaan 4 gr 40% tiap 4-6 jam bergantian
salah satu bokong sampai dengan 24 jam post partum
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
 Diagnosis pada pasien ini, G2P1A0 hamil 32 minggu belum
inpartu dengan PEB JTH preskep belum dapat diterima,
karena pasien mengalami parsial HELLP sindrom.
 Penatalaksanaan pada pasien pemberian MgSO4 sudah
tepat, karena sesuai dengan penatalaksanaan PEB.
Pemilihan penatalaksanaan konservatif sudah tepat dan
berhasil kehamilan dapat dipertahankan kondisi ibu dan
janin pun baik.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
 Anwar, M., Baziad, A., dan Prabowo, P. (Editor) Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo 2011

 Cunningham, F.G et al. Breech Presentation and Delivery In: William Obstetrics.23st edition.
New York: Mc Graw Hill Medical Publising Division, 509-536. 2005

 Saifuddin, A. B., Adriaansz, G., Wiknjosastro, G. H., dan Waspodo, D. (Editor) Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006

 Supono. Ilmu Kebidanan: Bagian Patologi. Edisi Pertama. Palembang: Bagian Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit Umum FK Unsri. 1985

 Wiknjosastro, H., Saifuddin, A. B., dan Rachimhadhi, T. (Editor) Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2007

 Pedoman nasional pelayanan kedokteran.Diagnosis dan tatalaksana Preeklampsia. Jakarta:


Kementrian kesehatan republik indonesia.Perkumpulan obsetri dan ginekologi Indonesia.2002

 Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Perhimpunan dokter spesialis Kardiovaskuler.Jakarta.2015


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai