Kegawat Daruratan Pada Anak (Kelompok B)
Kegawat Daruratan Pada Anak (Kelompok B)
KELOMPOK B
Ketua : Muhammad fazli
Seketaris : Cita Puspita Sari
Obsever : Reni Anderiyani
Anggota : 1. Lia Olivia
2. Lis Ermawati
3. Titis Prasetyaningrum
Pertanyaan dan
Jawaban
1. Pertanyaan untuk perwakilan dari Kelompok 1:
( Cita Puspita Sari )
a. Dari perwakilan Kelompok 5
( Titis Prasetyaningrum )
Jawaban :
Iya, karena biasanya pernikahan dini terjadi tanpa kesiapan
mental karena dilakukan pada usia muda, kondisi mental
yang belum stabil, emosi yang berubah-ubah, organ
reproduksi yang belum cukup matang, pengetahuan tentang
berumah tangga, cara merawat anak dan kurangnya
pendampingan dari orang tua sehingga rentang terhadap
perilaku kekerasan dan kematian pada ibu dan anak saat
melahirkan.
4. Perwakilan dari kelompok 4
( Reni Anderiyani )
d. Dari perwakilan kelompok 3
( M. Fazli )
Seperti kasus bayi debora yang terjadi akhir-akhir ini, bagaimana PICU
dalam meningkatkan efisiensinya ?
Jawaban :
Untuk meningkatkan efisiensi di ruang PICU dari kasus Debora, kita
harus memperbanyak lagi sumber daya tanpa mengorbankan
kualitasnya. Sudah ada defisiensi tentang penilaiannya yaitu suatu
pelayanan dengan kualitas biaya, artinya efisiensi perawatan intensif
akan tercapai bila iuran klinik yang optimal.
5. Perwakilan dari kelompok 5
( titis Prasetyaningrum )
e. Dari perwakilan kelompok 4
( Reni anderiani )
Apakah ada perbedaan tentang kode etik diruang PICU dan ruang
rawat inap ?
Jawab :
berbeda karena kode etik pada PICU dan ruang inap itu sangat
berbeda karena ruang picu itu membutuhkan perawatan khusus dan
alat medis yang lain, pasien yang menggunakan fentilator, alat-alat lain
dan mengalami masa kritis.
Untuk kode etik ruang inap pasien yang sudah melewati masa kritis
dan masa pemulihan.
Obsever