DAN
PRANATA
BANGUNAN
“UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG BANGUNAN GEDUNG.”
DISUSUN OLEH
Nama :
CICI ARTANTI ELVINASARI
(17.11.1001.7312.015)
• UU No. 28 tahun 2002
Pengaturan bangunan gedung secara khusus dituangkan dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. Pengetahuan mengenai UU
Bangunan Gedung ini menjadi penting mengingat hal-hal yang diatur dalam UU
Bangunan Gedung tidak hanya diperuntukan bagi pemilik bangunan gedung
melainkan juga bagi pengguna gedung serta masyarakat. Diatur dalam UU
Bangunan Gedung, pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum,
kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik
bangunan gedung.
Ketentuan umum
Secara garis besar, bab 1 menjelaskan
bahwa :
• Meliputi kemampuan gedung untuk mendukung beban muatan, mampu mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran melalui sistem proteksi pasif dan aktif dan bahaya petir
melalui sistem penangkal petir,kemampuan struktur bangunan gedung yang stabil dan kokoh
sampai dengan kondisi beban maksimum (beban hidup maupun beban mati) serta (beberapa
daerah tertentu) mampu mendukung beban akibat perilaku alam. Besar muatan dihitung
berdasarkan fungsi bangunan pada kondisi beban maksimum dan variasi beban agar
pengguna gedung masih dapat menyelamatkan diri walau terjadi keruntuhan. Ketentuan
mengenai pembebenan, pertahanan terhadap gempa atau angin dijelaskan lebih lanjut
dalam peraturan pemerintah.
Persyaratan Kesehatan
Persyaratan kesehatan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi persyaratan sistem:
PEMBINAAN
Pemerintah menyelenggarakan pembinaan bangunan gedung
secara nasional untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan
dan tertib penyelenggaraan bangunan gedung.
(PASAL 43)
SANKSI
Setiap pemilik dan/atau pengguna yang tidak memenuhi
kewajiban pemenuhan fungsi, dan/atau persyaratan, dan/atau
penyelenggaraan bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini dikenai sanksi administratif dan/atau
sanksi pidana. (pasal 44)