Anda di halaman 1dari 30

ELEKTRONIKA DASAR

KOMPONEN PASIF DAN AKTIF PENYUSUN


ELEKTRONIKA DASAR
KOMPONEN PASIF
• A. Resistor
• Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon.
• Resistor sendiri dibagi menjadi 2 macam, yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap.
• Resistor Tetap
• Resistor yang memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/6 w. 1/8 w. ¼ w, ½ w, 1 w, 5 w,
dsb yang berarti resistor hanya dapat doperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya.
KETERANGAN : GELANG KE-1 DAN KE-2 MENYATAKAN ANGKA
GELANG KE-3 MENYATAKAN FAKTOR PENGALI ( BANYAKNYA NOL )
GELANG KE-4 MENYATAKAN TOLERANSINYA
RESISTOR TIDAK TETAP

Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya


dapat diubah-ubah atau tidak tetap. Jenisnya yaitu hambatan
geser, Trimpot dan Potensiometer.
• a. Trimpot

b. Potensiometer
RANGKAIAN RESISTOR SERI ATAU DERET

Rangkaian seri atau deret ialah apabila beberapa resistor dihubungkan secara
berturut-turut, yaitu ujung-akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung-
awal dari resistor kedua dan seterusnya.
JIKA BEBERAPA RESISTOR, DIHUBUNGKAN SERI ATAU DERET, KUAT
ARUS DALAM SEMUA RESISTOR ITU BESARNYA SAMA, BERDASARKAN
HOKUM OHM:
JIKA BEBERAPA RESISTOR DIHUBUNGKAN SERI, MAKA TEGANGAN
JUMLAH SAMA DENGAN JUMLAH TEGANGAN TEGANGAN BAGIAN.
• E1=IR1
• E2=IR2
• E3=IR3
• E=E1+E2+E3=IR1+IR2+IR3
• E=I(R1+R2+R3)
KAPASITOR

• Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan


menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu.
PRINSIP PEMBENTUKAN KAPASITOR
• Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat
tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua
plat tersebut dinamakan dielektrikum). Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda
sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan
bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya. Pada suatu
rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar.

• Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua
plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk.
KAPASITOR DIBAGI MENJADI 2:
1. Kapasitor Tetap
a. Kapasitor polar

b. Kapasitor non polar


KAPASITOR TIDAK TETAP
•T=RxCT
Time ( waktu dalam detik)
R = resistansi (dalam ohm)
C = Kapasitansi (dalam Farad)
• Formula ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 63 % nilai tegangan pada
sumber.
• Yang perlu diperhatikan adalah kapasitor akan melewatkan arus AC bukan DC. Dalam
rangkaian elektronika ini merupakan hal yang penting.

Pass AC
BENTUK KAPASITOR :
DIODE

• Diode Rectifier
• A diode can be used to supply direct current in a simple battery charger. A
secondary battery can be charged by passing a direct current through it that
is opposite in direction to its discharge current.
• Kerja diode ini berdasarkan efek penyearahan, yaitu akan melewatkan arus
pada bias forward dan menahan arus pada bias reverse.
• Ada 2 tipe penyearah, yaitu:
• penyearah ½ gelombang (half wave rectifier)
(2) penyearah gelombang penuh (full wave rectifier)
a. CT (center tap)
)
Tipe CT

• Prinsip Kerja Penyearah Gelombang Penuh


• Dengan dua sinyal AC yang saling berbeda fase ini maka kedua dioda yang masing-masing
berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang dapat bekerja secara bergantian.
• Satu dioda menyearahkan siklus positif dari lilitan atas dan satu dioda kemudian ganti
menyearahkan siklus positif dari lilitan bawah yang merupakan balikan fasa dari siklus negatif
sinyal input AC.
BAHAN POKOK UNTUK PEMBUATAN DIODA

• Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan


Silikon/Silsilum (Si).
• Secara sederhana, dioda akan menghantar dengan baik pada arah maju
dan kurang baik pada arah balik.
APLIKASI DIODA
• Zener

• Fungsi Dioda Zener dalam rangkaian-rangkaian tersebut adalah untuk


menstabilkan arus dan tegangan.
• PRINSIP KERJA DIODA ZENER
LED

• PRINSIP KERJA LED

• LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P
dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna)

TRANSISTOR
• 1. Transistor Bipolar
• 2. Transistor Unipolar
• 3. Transistor Unijunction
• Transistor bipolar bekerja dengan 2 macam carrier, sedangkan unipolar satu macam saja, hole atau electron.
• Beberapa perbandingan transistor bipolar dan unipolar :
• Bipolar Unipolar
• Dimensi Besar Kecil
• Daya Besar Kecil
• BW Lebar Sempit
• Respon Tinggi Sedang
• Input Arus Tegangan
• Impendansi In Sedang Tinggi
APLIKASI TRANSISTOR
• 1) SCR LOGIC MODE
• 2) LIGHT SENSOR
INDUKTOR
• Induktor / dikenal jga dgn Coil Merupakan sebuah Komponen yg terdiri dari lilitan - lilitan
Kawat yang membentuk sebuah Kumparan.
• Kemampuan komponen Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dgn
Induktansi yang satuan unitnya adlah Henry (H).
• Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan utk mnyatakan kemampuan
induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya
adalah milihenry (mH) dan microhenry (µH). Simbol yang di-gunakan untuk melambangkan
Induktor dlam Rgkaian Elektronika adalah huruf “L”.
JENIS-JENIS INDUKTOR (COIL)
• Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah :
• Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
• Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
• Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
• Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
• Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan
logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
• Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan.
Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-
putar.
FUNGSI INDUKTOR (COIL) DAN APLIKASINYA
• Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.
• Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
• Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
• Transformator (Transformer)
• Motor Listrik
• Solenoid
• Relay
• Speaker
• Microphone
PRINSIP KERJA INDUKTOR
• Induktor akan bekerja bila dialiri tegangan listrik, cara kerjanya adalahdengan melilitkan
kawat tembaga pada inti batang, ferit, dengan jumlah lilitan tertentu, dan diameter lilitan
juga menentukan termasuk diameter kawat tembaga itu sendiri.
• Selanjutnya saat sudah di rangkai dalam suatu rangkaian elektronika maka hasil medan
magnet yang dikeluarkan oleh induktor dapat digunakan untuk bermacam keperluan, pada
umumnya yang berhubungan dengan frekuensi contohnya pada pesawat radio
SIMBOL-SIMBOL INDUKTOR
INTEGRATED CIRCUITS

• Aplikasi dan Fungsi IC (Integrated Circuit)


• 1. IC Linear
• 2. IC Digital
TRANSFORMATOR
PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR (TRAFO)
• Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada
sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan
primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet
atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks
Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya.
Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi
medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan
menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder)
dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan
sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari
tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai