Anda di halaman 1dari 23

MASALAH

LINGKUNGAN HIDUP
KELOMPOK 7
• SELINA AGISTIN
PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup / lingkungan adalah istilah yang
dapatmencangkup segala makhluk hidup dan tak hidup
di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia
yang berlebihan

https://klikhijau.com/wp-content/uploads/2019/01/Ilustrasi-
lingkungan-hidup.jpg
Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya

Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun


kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan
kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini
menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk
mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan
hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan
lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia. 
1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam 

 Letusan Gunung Api; menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan

ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang

disebut dengan gempa vulkanik. 

 Gempa Bumi; Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur

batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah

tanah rusak, dan lain-lain.

 Banjir;.Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah

yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan

hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir

setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia.


 Tanah Longsor; dapat terjadi akibat proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia.

Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan

prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya.

 Kemarau Panjang; penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi

lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan banyak kerugian, seperti mengeringnya sungai

dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan

berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.

 Badai atau Angin Topan ; Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan,

memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan

penerbangan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia

a. Pencemaran Lingkungan 

Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat

mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping

dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu : 

1.Pencemaran udara

2.Pencemaran tanah

3.Pencemaran air

4.Pencemaran suara
• PENCEMARAN UDARA
ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil

pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang

ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-

mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari

pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara,

menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan

menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah,

atau tumbuhan.

https://environment-indonesia.com/wp-
content/uploads/2019/04/Polusin-1024x614.jpg
• PENCEMARAN TANAH
disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang
tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat
disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang
digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan
zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak
rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat
kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi
tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.

https://bangazul.com/wp-content/uploads/2013/11/tidakdisiplin-
penduduk-1024x463.jpg
• PENCEMARAN AIR
terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan
dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan
kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan
sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak
yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem
perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah,
air permukaan, dan air laut.

https://jagad.id/wp-
content/uploads/2018/10/Polusi-Air.jpeg
MASALAH SAMPAH PLASTIK

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of


Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh
dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut.
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya
menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar
0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.
JUMLAH POLUSI LAUT ATAS SAMPAH PLASTIK (juta ton/tahun)

https://akcdn.detik.net.id/c
ommunity/media/visual/2
019/07/21/786330c3-
58e2-4bb8-a9dd-
78c590e92eca.png?a=1
Data itu juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah pencemaran sampah
plastik ke laut terbesar kedua di dunia. China memimpin dengan tingkat pencemaran sampah plastik ke
laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun. Padahal kalau boleh dibilang, jumlah penduduk pesisir Indonesia
hampir sama dengan India, yaitu 187 juta jiwa. Namun tingkat pencemaran plastik ke laut India hanya
sekitar 0,09-0,24 juta ton/tahun dan menempati urutan ke 12. Artinya memang ada sistem pengelolaan
sampah yang buruk di Indonesia.
Tidak berhenti sampai di situ, pencemaran plastik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat.
Saat ini, industri industri minuman di Indonesia merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya paling
pesat. Pada kuartal I-2019, pertumbuhan industri pengolahan minuman mencapai 24,2% secara tahunan
(YoY) hanya kalah dari industri pakaian jadi. Banyak dari hasil akhir produk minuman menggunakan
plastik sekali pakai sebagai packaging. Minuman-minuman tersebut dapat dengan mudah ditemui di
berbagai gerai ritel, baik modern maupun tradisional. Pertumbuhan industri minuman yang sangat pesat
tentu saja akan menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang semakin banyak. Terlebih saat ini
kapasitas pengolahan limbah plastik masih terbilang minim.
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/07/21/786330c3-58e2-
4bb8-a9dd-78c590e92eca.png?a=1
Ancaman lain adalah gelombang impor plastik yang kemungkinan besar akan datang dari
negara-negara lain. Hal itu disebabkan China kini tak lagi memperbolehkan penduduknya untuk
mengimpor sampah plastik.Sudah sejak tahun 90-an, China melakukan impor sampah plastik
sebagai bahan baku industri pengolahan limbah. Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC
Indonesia, pada tahun 2017, jumlah impor sampah plastik (HS 3915) China mencapai 5,8 juta
ton. Jumlah terbesar berasal dari Jepang dan negara-negara Eropa.
Namun pada November 2017, pemerintah China dengan tegas melarang impor sampah
plastik, sehingga para eksportir kebingungan mencari alternatif tempat pembuangan. Terbukti di
tahun 2018, jumlah impor sampah plastik China turun drastis hingga sebesar 51 ribu ton saja.
Alhasil, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia mendapat limpahan
sampah plastik dari negara-negara yang sebelumnya mengekspor ke China. Hal itu
mengakibatkan volume impor sampah plastik Indonesia pada tahun 2018 mencapai 320 ribu ton
atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya
https://ichef.bbci.co.uk/news/549/cpsprodpb/
8545/production/_99171143_plastic_planet_3_
640-nc.png
DAMPAK SAMPAH PLASTIK BAGI LINGKUNGAN

Berikut beberapa dampak sampah plastik yang bisa ditimbulkan oleh


sampah-sampah plastik yang berserakan di lingkungan, antara lain:

1. Tercemarnya tanah, air


tanah, dan juga makhluk
hidup bawah tanah.

https://www.rengganitimes.com/wp-
content/uploads/2019/02/lk1-760x490.jpg
2. PCB (polychlorinated biphenyl) yang tidak terurai walaupun sudah
termakan oleh para hewan dan tumbuhan akan menjadi suatu racun berantai
sesuai urutan makanannya. Yang mana, tidak menutup kemungkinan bahwa
manusia, termasuk kita sendiri, ada di dalam rantai makanan tersebut.

3. Sampah plastik akan mengganggu jalur terserapnya air ke dalam tanah

https://statik.tempo.co/data/2018/02/06/id_6821
64/682164_720.jpg
4. Hewan-hewan dapat terjebak dalam tumpukan https://cdn2.tst
atic.net/jabar/fo
sampah plastic hingga mati to/bank/images
/hewan-laut-
yang-tewas-
5. Hewan-hewan laut, seperti lumba-lumba, akibat-menelan-
plastik-di-
penyu, dan anjing laut menganggap sampah atau laut_20180412_1
93733.jpg
kantong plastik sebagai makanannya sehingga
mereka akhirnya bisa mati hanya gara-gara
memakannya dan tidak mampu mencernanya.
6. Ketika hewan-hewan yang menelan sampah
atau kantong plastik mati, maka sampah atau
kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya
tersebut tidak akan hancur dan tetap utuh
sehingga akhirnya akan menjadi bangkai yang
dapat meracuni hewan lainnya, manusia yang
berada di sekitarnya, hingga mencemari
lingkungan dengan baunya yang biasanya busuk
7. Sampah plastik yang dibakar, maka
asapnya akan mencemari lingkungan. Yang
mana, dalam asap tersebut biasanya
terkandung zat dioksin yang apabila dihirup
oleh manusia dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan, seperti gangguan
sistem pernapasan pada manusia, kanker,
pembengkakan hati, dan gangguan sistem
syaraf.
8. Penyumbatan saluran air akibat sampah
plastik dapat menjadi tempat
perkembangbiakan daur hidup nyamuk dan
serangga berbahaya lainnya, seperti nyamuk
BDB dan malaria, sehingga menimbulkan • https://
img.okezone.com/content/2016/01/13/481/1287066/bakar-sampah-e
penyakit. fektif-mengusir-nyamuk-uqdIPT1VK1.jpg
CARA MENGURANGI
SAMPAH PLASTIK
DIMULAI DARI DIRI
SENDIRI ��
1. Membawa Tas Belanja Sendiri
Say "no" saat kasir memasukkan barang
belanjaanmu ke dalam plastik, dan serahkan tas
belanja yang kamu sendiri.
2. Membawa Tumbler atau Botol Air Minum
Sendiri
Tumbler air minum yang kamu bawa sendiri bisa
mencegah timbunan botol plastik minuman, loh.
Selain itu, kamu bisa menghemat uang yang kamu
gunakan untuk membeli air minum dalam
kemasan.
3. Gunakan Kotak Bekal Untuk Membungkus
Makanan
Beli nasi di warteg tanpa plastik bisa dilakukan
dengan membawa kotak bekal sendiri. Serahkan
kotak bekal kosongmu kepada si penjual untuk
diisi dengan menu kesukaanmu. Jangan lupa pula
https://www.idntimes.com/life/inspiration/hanifah-yoshioka/kurangi-
bawa tote bag untuk tempat kotak bekalmu, ya.
sampah-plastik-dengan-menerapkan-7-cara-sederhana-ini-c1c2/full
4. Berhenti Menggunakan Sedotan dan Sendok/Garpu
Plastik Sekali Pakai
Barang plastik sekali pakai seperti sedotan dan sendok
plastik menyumbang sampah plastik cukup besar. Untuk
menyiasatinya, bawa sendiri peralatan makan seperti
sendok dan garpu dan beranikan bilang tidak kepada si
penjual. Sekarang sudah ada juga, kok, sedotan yang
reusable alias dapat digunakan berulang-ulang.
6. Simpan Produk Ke dalam Botol atau Jar
Sebagai ganti bungkus plastik, kamu bisa memanfaatkan
botol atau jar untuk wadah produk-produk berlebih,
seperti tepung, bumbu-bumbu masakan, maupun produk
perawatan tubuh seperti sabun.
https://www.idntimes.com/life/inspiration/hanifah-yoshioka/kurangi-
sampah-plastik-dengan-menerapkan-7-cara-sederhana-ini-c1c2/full
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai