Anda di halaman 1dari 16

KEL 2 :

ARYA NUGROHO
DESY RAHMAYANTI
NIKA SAFIRA
SUSI MEISAROH
Infark Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya
nekrosis miokard yang cepat disebabkan oleh
karena ketidakseimbangan yang kritis antara
aliran darah dan kebutuhan darah miokard.
(M. Widiastuti Samekto, 13 : 2001)
 Faktor resiko yang dapat dimodifikasi.
Merupakan faktor resiko yang bisa dikendalikan
sehingga dengan intervensi tertentu sehingga bisa
dihilangkan.
Termasuk dalam kelompok ini diantaranya:
1) Merokok
2) Konsumsi alcohol
3) Infeksi
4) Hipertensi sistemik
5) Obesitas
6) Kurang olahraga
7) Penyakit Diabetes
 Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
Merupakan factor resiko yang tidak bisa
dirubah atau dikendalikan, yaitu di antaranya:
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Riwayat Keluarga
4) Ras/Suku
5) Geografi
6) Tipe kepribadian
7) Kelas sosial
 IDENTITAS KLIEN
 Nama : Tn. S
 Umur : 55 tahun
 Alamat : Jln. H.M Arsyad NO. 107
 Diagnosa Medis : IMA
 PRIMARY SUREY
 Airway
Jalan nafas bersih, tidak ada secret, tidak adas umbatan jalan
nafas
 Breathing
RR 24 X/ menit, irama teratur dalam,suara nafas vaskuler, tidak
ada tarikan ototi ntercosta, tidak ada nafas cuping hidung,tidak
ada wheezing maupun ronkhi,Terpasang O₂ 3 Liter/ menit
dengan nasal kanul
 Circulation
Tekanan darah 160/100 mmHg,nadi 102 X / menit, teratur,
kuat, suhu 37,4℃, akral hangat, tidak gelisah, tidak ada
sianosis,kulit tidak pucat, capillary refill ˂3 detik, terdapat
nyeri dada sebelah kiri menjalar ke leher dan bahu secara
terus menerus ( menetap ) seperti tertusuk tusuk.
 Disability
Keadaanumum : Klientampaklemah
Kesadaran : kompos mentis, GCS 15 ( E4 M6 V5 )
 Exposure
Pasien menggunakan pakaian tipis dan longgar
 SECONDARY SURVEY
 Sign and symptomp:
Pasien mengeluh sesak nafas , batuk berdahak, nyeri dada yang
tajam serta terus-menerus menjalar ke bahu kiri dan leher.
 Allergies:
Pasien tidak memiliki alergi obat dan makanan.
 Medication:
Digoxin 2x1/2tab, Furosemid 2x40mg, captopril 2x6,25mg, infus
NaCl 0,9% drip heparin 5000 unit/jam dan O2 3liter/menit.
 Past Ilnessess:
Pasien pernah mempunyai riwayat penyakit jantung sejak 2010
dan telah menjalani pengobatan saat itu sampai penyakitnya
sembuh. Pasien mengaku sejak sembuh sampai sekarang hanya
baru kali ini penyakit jantungnya kambuh.
 PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala/rambut
Kepala tampak simetris, rambut hitam
 Mata
Penglihatan pasien tidak terganggu
 Telinga
Tidak ada gangguan pendengaran
 Hidung
Hidung tampak bersih, tidak terdapat secret,
tidak hiperemis,tidak ada septum deviasi
terpasang O₂ 3 liter/ menit dengan nasal kanul
 Mulut dan tenggorokan
Mulut tampak bersih
 Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
 Thorak/paru
I :Bentuksimetris,Gerakan dada simetris tidak ada tarikan otot
intercosta
P :Stem fremitus kanan kiri
P :Sonor seluruh lapang paru
A :Suara dasar vesikuler, tidak ada wheezing maupun ronkhi
 Abdomen
I :Simetris
A :BisingUsus (+)
P :Tidak ada pembesaran Hepar dan Lien
P :Timpani
 Genitalia
Tidak ada luka dan tidak terdapat gangguan
pada sistem reproduksi
 Ektremitas atas
Terjadinya penurunan pergerakan ektremitas
dan tonus otot
 Ektremitas bawah
Tidak ada edema
 Data penunjang lainnya
Pemeriksaan EKG dan pemeriksaan Radiografi
 Diagnosa keperawatan

1) Nyeri akut b.d iskemia miokard akibat


sumbatan arteri koroner.

2) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan


suplai oksigen miokard dengan kebutuhan
tubuh.
 Intervensi  Rasional
1) Anjurkan pasien untuk 1) Penundaan pelaporan nyeri
melaporkan nyeri dengan menghambat peredaan
segera. nyeri/memerlukan
2) Berikan lingkungan yang peningkatan dosis obat. Selain
tenang, aktivitas perlahan, itu, nyeri berat dapat
dan tindakan nyaman (contoh menyebabkan syok dengan
sprei yang kering/tak merangsang sistem saraf
terlipat,gosokan punggung). simpatis , mengakibatkan
Pendekatan pasien dengan kerusakan lanjut dan
tenang dan dengan percaya. mengganggu diagnostik dan
hilangnya nyeri.
2) Menurunkan rangsang
eksternal dimana ansietas dan
regangan jantung serta
keterbatasan kemampuan
koping dan keputusan
terhadap situasi saat ini
3. Kaji ulang riwayat 3. Dapat
angina sebelumnya, membandingkan nyeri
nyeri menyerupai yang ada daripada
angina, atau nyeri IM. sebelumnya , sesuai
Diskusikan riwayat dengan identifikasi
keluarga. komplikasi seperti
meluasnya infark,
emboli paru, atau
perikarditis.
 Intervensi  Rasional
1) Tingkatkan istirahat 1) Menurunkan kerja
(tempat tidur/kursi). Batasi miokardia/konsumsi
aktivitas pada dasar oksigen, menurunkan risiko
nyeri/respons komplikasi (contoh,
hemodinamik. Berikan perluasan IM).
aktivitas senggang yang 2) Menurunkan rangsang
tidak berat. eksternal dimana ansietas
2) Jelaskan pola peningkatan dan regangan jantung serta
bertahap dari tingkat keterbatasan kemampuan
aktivitas, contoh bangun koping dan keputusan
dari kursi bila tak ada nyeri, terhadap situasi saat ini.
ambulasi dan istirahat
selama 1 jam setelah
makan.
VIDEO..
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai