Imran Tumenggung
ONKOLOGI
Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari berbagai
aspek pertumbuhan jaringan sel abnormal yang disebut
neoplasma yang dalam bahasa sehari-hari disebut tumor.
Tumor (=neoplasma)
- Tumor jinak.
- Tumor ganas = kanker.
Fungsi sel.
Dengan bantuan teknik imunohistokimia dapat mengevaluasi
kandungan kimiawi / proses metabolik sel, sehingga dapat
melakukan analisis terhadap fungsi sel.
Proses pertumbuhan.
Pertumbuhan tumor pada umumnya bersifat balans positif,
artinya lebih banyak sel yang terjadi daripada yang hilang.
Pertumbuhan tumor ganas umumnya lebih cepat dibandingkan
tumor jinak.
Kemampuan pertumbuhan infiltratif.
Sifat karakteristik sel kanker : kemampuan untuk menembus
jaringan normal dan penetrasi ke dalam pembuluh darah dan
saluran limfe.
Residif (kekambuhan).
Setelah operasi atau radiasi dapat terjadi kekambuhan,
disebabkan :
- Adanya sel-sel kanker yg tertinggal kemudian menjadi besar
kembali pada tempat yang sama.
- Adanya pertumbuhan baru dari tumor yg sama pada tempat
yg sama karena adanya sel-sel yang mempunyai potensi
menjadi sel kanker yg sama dengan tumor yang diangkat.
Kemampuan bermetastasis (menyebar)
Cara penyebaran dapat bermacam-macam :
- Infiltrasi :
Sel-sel kanker tumbuh menyebuk ke dalam jaringan sehat
sekitarnya atau di dalam ruangan antara sel.
- Limfogen :
Sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan merupakan
embolus masuk ke dalam kelenjar getah bening regional.
- Hematogen :
Sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh darah, dapat dengan
cara :
a. Langsung menembus pembuluh darah.
b. Menembus pemblh limfe dulu, ikut dgn aliran limfe dan
baru kmd masuk ke dlm aliran darah.
- Melalui saluran yg sudah ada, mis : bronkus, traktus digestivus,
ureter dll, sel kanker tertanam pada saluran-saluran tsb.
- Perkontinuitatum, yaitu kontak langsung, misalnya tumor
gaster menjalar ke ovarium.
- Iatrogen, metastasis yg disebabkan oleh tindakan manipulasi
yg berlebihan di lapangan operasi, shg sel-sel kanker tercecer
kemana–mana.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN KANKER
1. Intrinsik (dari tubuh sendiri).
- Hormon
Sebagian tumor ganas seperti ca prostat, ca mamae,
ca endometrium, menunjukkan sensitivitas hormonal dan
pertumbuhannya dapat dipengaruhi dengan mengubah
status hormonal yg bersangkutan.
- Status imunologik.
Kemampuan organisme untuk dapat melindungi diri
dengan mekanisme imunologik terhadap sel-sel kanker.
Ada 2 macam reaksi imunitas :
- Reaksi humoral.
Adanya antibodi terhadap sel tumor itu sendiri.
- Reaksi selular.
Sel-sel kanker dapat dihancurkan oleh sel-sel limfoid
spesifik seperti limfosit T, limfosit B, dan makrofag.
- Ras (bangsa), keturunan, usia, jenis kelamin dapat menjadi
faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker.
2. Ekstrinsik (dari luar tubuh).
- Bahan kimia.
a. Alami, misalnya asap rokok.
b. Sintetik, misalnya zat pewarna pada industri tekstil,
zat pewarna makanan, dsb.
- Tenaga sinar.
Sinar X, sinar gamma, sinar radioaktif, sinar ultraviolet
yang terdapat pada sinar matahari.
- Virus.
Beberapa jenis virus dapat menimbulkan kanker, disebut
virus onkogenik, misalnya :
- Virus Herpes simpleks tipe 2 dapat menyebabkan Ca
serviks.
- Virus Hepatitis B dapat menyebabkan Ca hepar.
- Virus Epstein Barr dapat menyebabkan Ca nasofaring.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA KANKER.
- Peristiwa perubahan sel normal menjadi sel kanker disebut
karsinogenesis.
- Segala sesuatu yang menimbulkan perubahan tersebut
dinamakan penyebab kanker atau karsinogen.
- Penyebab khusus terjadinya kanker sampai sekarang masih
belum dapat ditentukan secara pasti.
- Penyelidikan eksperimental maupun hasil pengamatan
klinik dan epidemiologik ternyata terjadinya kanker
merupakan proses yg rumit dan merupakan akibat dari
beberapa penyebab yg bekerja bersama-sama.
Faktor-faktor yg dapat menyebabkan terjadinya kanker :
1. Faktor karsinogen yg menginduksi pertumbuhan
abnormal, biasa bersifat eksogen (bhn kimiawi, fisik,
biologik).
2. Faktor tuan rumah, biasanya bersifat endogen (genotipe,
jenis kelamin, umur, imunologik, imunogenetik,
hormonal).
3. Faktor lingkungan, tetapi tdk bersifat karsinogen
(makanan, obat-obatan, rangsangan menahun seperti
fistel atau ulkus).
Faktor risiko dan predisposisi
1. Faktor geografik dan lingkungan Karsinogen
lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
Contohnya seperti sinar matahari, asap kendaraan
bermotor terutama di perkotaan termasuk
diantaranya merokok dan konsumsi alkohol.
2. Usia Secara umum, frekuensi kanker meningkat
seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat
akumulasi mutasi yang disebabkan oleh
berkembangnya neoplasma ganas. Selain itu
menurunnya imunitas yang menyertai penuaan juga
berperan.
3. Hereditas Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis
kanker, terdapat tidak saja pengaruh dari
lingkungan, tetapi juga dari faktor herediter. Kanker
tersebut seperti kanker kolon, payudara, ovarium
dan otak.
Karsinogenesis
Model klasik karsinogenesis membagi proses
menjadi tiga tahap : inisiasi, promosi, dan
progresi
Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi
genetik yang menjadi permanen dalam DNA sel.
Promosi adalah tahap berproliferasi sel mutan.
Progresi adalah tahap ketika sel mutan
mendapatkan satu atau lebih karakteristik
neoplasma ganas seiring berkembangnya tumor.
DIAGNOSIS KANKER.
Beberapa hal yag harus diketahui antara lain :
Keadaan klinik dan biologik tumor :
- Lama perjalanan tumor.
- Kecepatan tumbuh.
- Keadaan umum penderita.
- Keadaan lokal :
- besar tumor.
- luas infiltrasi.
- besar gangguan fungsional.
- bentuk makroskopik.
- Keadaan regional : banyaknya kel. getah bening yg terkena.
- Keadaan organ-ogan yg jauh : untuk melihat metastasis
jauh.
Gambaran patologi anatomi / sitologi :
- Pemeriksaan sitologik : pewarnaan Papaniculou untuk Ca
serviks.
- Pemeriksaan histologik :
- Potong beku (frozen section)
- Blok parafin.
Imunohistokimia.
Pemeriksaan “petanda tumor” (tumor marker) untuk
merefleksikan :
a. Fungsi sel tumor/kanker.
Misalnya ER (Estrogen Reseptor) yg berada pada Ca
mamae.
b. Prognosa.
Dengan melihat adanya faktor growth fraction.
c. Diferensiasi tumor.
- Bila karsinoma, maka faktor sitokeratin positif.
- Bila sarkoma, maka faktor vementin atau desmin positif.
Pemeriksaan dengan radioimaging.
- Foto rontgen polos.
- Foto rontgen dengan bahan kontras.
- Ultrasonografi (USG).
- CT Scan.
- Magnetic Imaging Resonanz (MRI).
MANIFESTASI KLINIS
Pada tahap awal perkembangan, neoplasma adalah
asimtomatik.
Massa sel secara sederhana tidak cukup besar untuk
mempengaruhi fungsi tubuh. Sesuai dengan peningkatan
ukuran tumor, terjadi per- ubahan lokal dan fungsi. Saat
kanker bertumbuh dan bermetastasis, akan mempengaruhi
fungsi tempat yg jauh dan mengganggu kese- imbangan
biokomia dan nutrisi tubuh.
Manifestasi lokal.
Sifat dan perkembangan simtomatologi lokal bergantung dari
lokasi dan ukuran serta kemampuannya memenuhi ruangan yg
dikenainya. Misalnya tumor dalam rongga abdomen dapat
tubuh cukup besar tanpa memberikan gejala. Tetapi tumor di
atap tengkorak biarpun baru sebesar kacang, sudah dapat
memberi gejala nyata.
Massa tumor primer atau metastasis membesar dan menekan
jaringan sekitar maupun perdarahannya. Gejala yg timbul
akibat gangguan fungsi, gangguan perdarahan, atau akibat
respon imun.
Gangguan fungsi bergantung pada organ terkait. Kanker
paru yang menyumbat bronkus dapat berakibat atelektasis,
pembentukan abses, bronkiektasis atau pneumonitis bagian
distal, dan penderta akan mengalami batuk dengan tanda-
tanda infeksi.
Kanker kolon dapat menghambat defekasi. Jika sumbatan
tidak sempurna, dapat timbul konstipasi dan kolik.
Gangguan perdarahan menghambat oksigenasi dan pasokan
nutrien, berakibat iskemia dan nekrosis.
Manifestasi sistemik.
Tumor mempunyai efek sistemik seperti juga efek lokal.
Gejala sistemik mungkin merupakan indikasi pertama
bahwa seseorang menderita tumor atau dapat menyertai
penyakit metastasis yg lebih lanjut. Gejala atau sindrom
paraneoplastik meliputi 75 % kasus, berupa mual dan
anoreksia, BB menurun, letih, lesu, anemia, dan infeksi.
PENGOBATAN KANKER
Dewasa ini terdapat 3 cara yg definitif untuk mengobati
kanker :
- Pembedahan.
- Radioterapi.
- Kemoterapi.
Cara yang masih dalam pengembangan adalah :
- Hormon terapi.
- Imunoterapi.