Anda di halaman 1dari 34

BAHAN

MODIFIKASI DAN
APLIKASI
ENTERAL COST

Choirun Nissa
Syarat Formula Enteral
1. Kandungan zat gizi sesuai kebutuhan (Ideal :
1 Kal dalam 1 cc cairan
2. Kandungan gizi seimbang. Kebutuhan energi
diambil sebagian besar dari KH. Komposisi :
– KH : 60-70%
– Protein : 15-20%
– Lemak : 20-30%
Syarat Formula Enteral (2)
3. Osmolaritas sama dengan cairan tubuh. Ideal
: 350-400 m (Osmolaritas sesuai dengan
osmolaritas cairan ekstraseluler
4. Mudah diabsorbsi
5. Tanpa atau mengandung serat. Makanan
enteral yang banyak mengandung serat
bersifat bulk, dapat meningkatkan frekuensi
defekasi, terutama untuk pasien geriatri dan
konstipasi
Syarat Formula Enteral (3)
6. Bebas atau rendah laktosa. Intoleransi
laktosa sering terjadi pada malnutrisi.
Disarankan 0,5% laktosa dari total
karbohidrat
7. Rendah / bebas dari bahan yang
mengandung purine dan kolesterol
8. Jenis formula enteral secara umum biasanya
adalah jenis polimerik yang mengandung
nilai gizi seimbang, cukup vitamin dan
mineral
Bahan Modifikasi FERS

“S G M”
SUSU
GULA

MINYAK

FERS
SUSU
SUSU
• Merupakan hasil sekresi kelenjar susu hewan
mamalia betina sebagai sumber gizi bagi
anaknya

Sumber protein
Kandungan gizi susu sapi per 100
gram
Kandungan zat gizi Komposisi
Energi (Kal) 61
Protein (g) 3,2
Lemak (g) 3,5
Karbohidrat (g) 4,3
Jenis Susu
1. Susu segar
2. Susu pasteurisasi
3. Susu UHT
4. Susu bubuk
1. Susu Segar
• Cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda,
kambing, atau domba dan hewan ternak
penghasil susu lainnya yang sehat dan bebas
dari kolostrum, tidak dikurangi atau ditambah
sesuatu apapun dan belum mendapat
perlakuan apapun kecuali pendinginan
2. Susu Pasteurisasi
• Pasteurisasi : proses pemanasan susu pada
suhu 63oC selama 30 menit atau 72-75oC
selama 15-20 detik (dikenal dengan High
temperature short time – HTST)
• Pateurisasi bertujuan mencapai pengurangan
log dalam jumlah organisme, mengurangi
jumlah mereka sehingga tidak lagi dapat
menyebabkan penyakit
3. Susu UHT
• UHT (Ultra High Temperature) : pemanasan
dengan suhu 135-145oC selama 2 detik.
• UHT dapat membunuh bakteri patogen
maupun pembusuk, termasuk bakteri
penghasil spora yang paling tahan panas spt
Clostridium botulinum dan beberapa enzim
dapat diinaktifkan
• Produk susu UHT dapat disimpn dalam suhu
ruang dalam jangka waktu lama tanpa terjadi
perubahan mikrobiologi
4. Susu Bubuk
• Produk susu berbentuk bubuk yang diperoleh
dari susu cair, atau percampuran susu cair
dengan krim, atau pencampuran susu cair
dengan susu bubuk yang telah dipasteurisasi
dan pengeringan
– Susu bubuk full cream
– Susu bubuk rendah lemak
– Susu bubuk bebas lemak
– Susu formula
Susu bubuk (1)
• Susu Full Cream atau whole milk : Susu yang
berkadar lemak tinggi ± 26%, memiliki kadar
protein dan laktose serta karbohidrat lebih
rendah dibandingkan susu skim. Sebaliknya
kadar lemak serta vitamin A susu full cream
lebih tinggi dari susu skim
Susu bubuk (2)
• Susu Skim (non fat)
– Susu ini mengandung lemak sedikit sekali dan
tidak mengandung vitamin A dan D. Tapi kadar
protein dan karbohidratnya tinggi. Susu ini tidak
cocok untuk bayi dan cocok untuk orang berdiet
kalori rendah
• Susu dari nabati (soya/kedelai)
– Memiliki kadar vitamin A, C, mineral kalsium dan
besi relatif kecil
Susu bubuk (3)
• Susu Formula
– Susu bubuk khusus untuk bayi dengan formula
yang disesuaikan dengan ASI dan ditambah
beberapa vitamin, mineral, dan zat besi

• Meskipun demikian ASI tetap tidak dapat


ditandingi oleh susu buatan manapun
MINYAK
Minyak Kelapa
• Mengandung 92% asam lemak rantai medium
(MCFA). Saat dikonsumsi, di saluran cerna
dapat langsung diserap melalui dinding usus
tanpa melalui proses hidrolisa dan enzimatika
• Di dalam hati, minyak kelapa ini diproses
untuk mendapatkan energi dan digunakan
untuk meningkatkan fungsi seluruh kelenjar
endokrin, jaringan, dan organ tubuh
Minyak Canola, Zaitun, Jagung, Kedelai,
Wijen dan Biji Bunga Matahari
• Kandungan : asam lemak tak jenuh tunggal
dan ganda
• Asam lemak tak jenuh tunggal berfungsi
membantu mengurangi kadar LDL dan
meningkatkan kandungan HDL dalam darah
• Asam lemak tak jenuh ganda, khususnya
asam linolenat (omega 3) dan asam linoleat
(omega 6) dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan mempertahankan struktur membran sel
serta memproduksi zat kimia perantara yang
bekerja mengatur fungsi tubuh seperti
pengaturan tekanan darah, imunitas dan
pembekuan darah
• Secara umum, omega 6 membantu
menurunkan kolesterol darah
GULA
Gula
• Karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi bagi sel tubuh dalam beraktivitas.
Kendati baik bagi tubuh, kelebihan konsumsi
gula menjadi pemicu timbulnya penyakit
seperti DM
• Ex : gula pasir, gula merah/jawa, biang gula
dan pemanis buatan. Adapula gula alami pada
bahan makanan spt tebu, buah, susu
Maltodekstrin
• Merupakan produk modifikasi hasil hidrolisis
pati jagung, tepung singkong, terigu, gandum,
atau tepung lain yang ditambahkan dengan
asam ataupun enzim
• Berwarna putih, mudah cerna dan serap
secepat glukosa. Tidak terlalu manis atau
hampir tidak berasa dan tidka merubah
struktur produk. Mengandung karbohidrat
yang hampir sama dengan maizena,
sedangkan protein dan lemak sangat rendah
Inulin
• Merupakan serat larut air yang berasal dari
umbi chicory, dahlia, gandum, bawang
bombay, bawang putih, pisang. Baik untuk
formula cair tinggi serat
• Serat inulin dapat menutup vili usus sehingga
memperlambat penyerapan glukosa
• Inulin juga berfungsi untuk menstimulasi
pertumbuhan bifidobacteria, membantu
mempertahankan fungsi usus, memperlancar
BAB, menurunkan kolesterol dan TG darah
Pembuatan Formula Enteral RS
• Timbang bahan – bahan yang diperlukan :
susu, gula, minyak
• Campurkan bahan kering secara manual
selama 5 menit
• Tambahkan minyak dalam adonan , aduk
minimal 2 menit
• Aduk dengan mikser 8 menit
• Kemas per sajian
Cara Menyeduh Formula
• Ambil 1 sajian
• Larutkan air dengan suhu 70oC sesuai takaran
– Ex : sampai 1000 ml dibagi berapa kali frekuensi
(jika kalori tiap kali pemberian sama)
Kiat untuk mempersiapkan formula (1)
1. Timbang kebutuhan bahan makanan, pastikan
timbangan di posisi 0.
2. Untuk menimbang, tempatkan bahan makanan
di tempat yang ringan. Sebelum diisi bahan
makanan, timbang dulu tempatnya (dalam
keadaan kosong) dan perhitungkan pada saat
menimbang
3. Kantong plastik sangat dianjurkan untuk
menimbang bahan makanan kering
4. Bila menggunakan sendok makan, agar isinya
sama, pereskan permukaannya dengan pisau
Kiat untuk mempersiapkan formula (2)
5. Minyak adalah bahan makanan yang penting,
sehingga perlu tercampur dengan benar dan tidak
terbuang
– Bila tidak tercampur atau tergumpal di permukaan,
campuran menjadi tidak homogen
– Bila tidak ada mikser, gunakan pengocok telur dan kocok
perlahan sehingga formula tercampur
– Ukur penggunaan larutan mineral mix dengan benar
– Hati-hati dengan penambahan cairan menjadi 1000 ml
– Apabila menggunakan margarin, blender dahulu agar
homogen
Formulasi

Nilai Gizi
Uji : 1. Viskositas Sederhana
1. FERS yang telah dibuat dialirkan dalam selang NGT
2. Dihitung berapa menit aliran formula dalam selang,
dengan cara selang bagian atas tepat dibawah spet
ditekuk dahulu sebagai titik start.
3. Selang dibuka, pada saat tersebut timer mulai berjalan.
4. Timer dihentikan ketika FERS telah melewati spet (garis
awal pipa selang)
5. Dibandingkan kecepatan FERS dengan FEK, dalam hal ini
Entramix untuk FERS biasa dan Diabetasol untuk FERS DM
6. Dikatakan viskositas sesuai jika aliran antara FERS dengan
FEK ditempuh dalam waktu yang hampir sama, selisih
tidak terlalu jauh (tidak melebihi 5 detik).
7. Makin cepat daya alir, viskositas makin rendah
8. Satuan daya alir dalam bentuk cc/detik
Uji : 2. Organoleptik
• aroma, rasa, bentuk, dan tekstur dalam
bentuk skala 1-4,
• 1 : buruk, 2 : kurang, 3 : baik, 4 : sangat baik,
disesuaikan dengan konteks
Aplikasi Enteral Cost

Harga per
Food Cost Unit Cost
gram bahan

Anda mungkin juga menyukai