Anda di halaman 1dari 17

HAKEKAT SAINS

APAKAH SAINS ITU

• Sains (Science) , berasal dari kata Latin Scire (to Know)


• Sains adalah pengetahuan tentang fenomena alam yang bersifat kuantitatif, dapat
diuji dan obyektif
• Sains adalah pengetahuan berbasis fakta dan prinsip yang bertujuan menjelaskan
fenomena alam di sekitar kita
• Sains ialah cara mengetahui yang berbasis bukti, observasi dan eksperimen serta
interpretasi terhadap bukti itu.
• Science is what scientists do
• Longman dictionary: ‘Knowledge about the world, especially based on examination
and testing and on facts that can be proved’
Sains dilandasi anggapan:

1) kejadian di alam semesta terjadi di dalam pola-pola


yang konsisten dapat dipahami melalui studi yang
sistematis dan seksama. Dengan menggunakan akal dan
logika serta bantuan instrument (alat pengumpul data
empiris) pola-pola di alam semesta dapat ditemukan
2) Alam semesta adalah suatu sistim tunggal yang
mempunyai prinsip dasarnya sama di manapun.
Pengetahuan yang diperoleh dari satu bagian dari alam
semesta dapat digunakan untuk bagian lain.
STRUKTUR SAINS

Produk Proses

Sikap
TIGA DIMENSI
SAINS
Konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-
hukum, dan teori-teori di dalam sains
PRODUK merupakan hasil rekaan manusia yang Pengetahuan/
digunakan untuk memahami dan Kognitif
menjelaskan berbagai fenomena yang
terjadi di alam.

Metode untuk memperoleh pengetahuan


itu disebut metode ilmiah.
Metode ini dalam IPA merupakan gabungan Kerja
PROSES
antara metode induktif dan metode Ilmiah
deduktif

Dimensi sikap ilmiah adalah berbagai


keyakinan, opini dan nilai-nilai yang harus Pembentu
SIKAP dipertahankan oleh seorang ilmuwan kan Sikap
khususnya ketika mencari atau Ilmiah
mengembangkan pengetahuan baru
STRUKTUR SAINS

PRODUK SAINS PROSES SAINS SIKAP ILMIAH

FAKTA  MENGAMATI
  CURIOSITY
 MENGUMPULKAN DATA
 DATA  SKEPTISISME
 MEREDUKSI DATA
 KONSEP  OPEN MINDEDNESS
 MENAFSIRKAN DATA
 PRINSIP/AZAS  RESPONSIBILITY
 MEMPREDIKSI
 TEORI  SELF CRITISM
 INTERPOLASI
 SELF DISCIPLINE
 MODEL  EKSTRAPOLASI
MENGKLASIFIKASI
 DILIGENCE (Ketekunan)
 HUKUM-HUKUM SAINS 

 BERHIPOTESIS  ACCURACY (Ketelitian)

 BEREKSPERIMEN  HONESTY, dll


 INFERING
FAKTA DAN DATA

FAKTA DATA
 Peristiwa yang terjadi dan  Informasi dari fakta-fakta yang
teramati sama oleh para dikondisikan, seringkali
pengamat dikuantifikasikan (kuantitatif)
 Fakta bersifat obyektif (tidak yang dipandang relevan bagi
mengandung bias pribadi) suatu penyelidikan dan
dikum[pulkan dalam kondisi-
 Sains berlandaskan fakta kondisi tertentu
 No personal bias objective.
Bedakan antara fakta dan opini !
Untuk mendapatkan data yang akurat, fakta-fakta diobservasi
dengan :
1) Menggunakan panca indera dan instrumen yang relevan
2) Dilakukan dalam setting alami (misalnya ; di hutan) atau di
laboratorium
3) Mengobsevasi secara pasif atau aktif (memanipulasi obyek yang
diteliti)
4) Pengontrolan kondisi atau variabel yang berpengaruh (mis :
suhu, konsentrasi).
Namun pengontrolan variabel sulit dilakukan bila studi misalnya
berkaitan dengan bintang-bintang dan manusia.
KONSEP
 Suatu abstraksi gagasan, obyek atau peristiwa yang dikonstruksi secara
mental dengan melibatkan hubungan antar konsep (relational concepts) dan
mengelompokkan obyek, merespon obyek tersebut berdasarkan
kesamaaannya dan kemudian memberinya label (concept by definition)
 Secara umum ada dua jenis konsep:
 Konsep berdasarkan pengamatan (Concept by inspection)
 Konsep berdasarkan definisi (Concept by definition)  Teoritikal konsep
 Ada 8 jenis konsep kimia menurut Herron (1997):
 Konsep Abstrak, Konsp abstrak contoh kongkrit, Konsep kongkrit, konsep
berdasarkan prinsip, konsep yang menyatakan symbol, Konsep yang menyatakan
nama proses, Konsep yang menyatakan ukuran atribut, konsep yang menyatakan
sifat dan nama atribut.
PRINSIP/AZAS (Scientific Principle)
 Suatu pernyataan yang memprediksi hubungan antar konsep
 Prinsip empiris merujuk pada konsep berdasarkan observasi, dan tidak
memberikan penjelasan untuk hubungan yang diprediksi.
 Prinsip teoritik merujuk pada konsep teoritik dan menyediakan penjelasan
untuk hubungan yang diprediksi

Contoh :
 Prinsip (Azas) Le Chatelier
 Prinsip Larangan Paulli
HUKUM-HUKUM SAINS (Scientific Laws)

 Mendeskripsikan apa yang terjadi


 Menggambarkan ‘bagaimana’
 Merangkum hasil observasi
 Diungkapkan dengan menggunakan bilangan
dan persamaan (rumus) matematis
TEORI
 Eksplanasi (penjelasan) beralasan terhadap fenomena
yang diamati dan temuan-temuan eksperimen
 Teori merupakan system penalaran yang dikonstruksi
berdasarkan asumsi-asumsi yang diterima
 Menjawab “ mengapa”
 Digunakan untuk memprediksi fakta-fakta baru
 Dapat diubah atau dimodifikasi dengan menggunakan
bukti-bukti baru (bersifat Tentatif)
MODEL
 Representasi (penggambaran/cara penyajian) dari
suatu obyek atau peristiwa yang merujuk pada
teori tertentu
 Dibuat untuk mengkonkritkan atau
memvisualisasikan, sehingga memberikan
pemahaman yang lebih baik
 Sering dipakai kjika obyek real nya, terlalu besar,
terlalu kecil atau terlalu rumit (disederhanakan).
 Berwujud dalam bentuk: Model fisik, diagram,
model komputer
ASPEK PROSES SAINS
 Mengamati: Menggunakan indera secara intensif untuk memperoleh informasi
 Mengumpulkan data: cara memperoleh informasi yang relevan tentang obyek yang
diteliti dengan menggunakan alat pengumpul data (instrument) dan teknik tertentu
 Mereduksi data: mengaplikasikan teknik statistika yang dirancang untuk mengungkap
pola-pola data
 Menafsirkan data: menghubung-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau
keteraturan dari satu seri pengamatan tentang kecenderungan data
 Memprediksi : memperkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu
kecenderungan atau pola data yang sudah ada
• Interpolasi: mengestimasi nilai-nilai antara diantara titik-titik yang telah
diketahui
• Ekstrapolasi: mengestimasi nilai-nilai di luar rentang data yang tersedia.
 Mengklasifikasi: Menggolongkan obyek, gagasan, dan
peristiwa berdasarkan kriteria yang dipikirkan paling sesuai
dengan tujuan penyelidikan (mengidentifikasi perbedaan
dan persamaan antara berbagai objek yang diamati
untuk dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ditetapkan)
 Berhipotesis: Menyusun jawaban sementara atau dugaan
tentang permasalahan berdasarkan premis-premis/ teoritik
yang dirujuk
 Bereksperimen: merencanakan, melaksanakan dan
menganalisi data-data hasil eksperimen
 Inferensi (Inferring): proses penarikan kesimpulan
sementara berdasarkan data yang tersedia.
Bidang-bidang Sains
 Biological sciences : Ilmu-ilmu hayat mencakup a.l : Zoology, Botany,
Ecology ..
 Physical Sciences: Ilmu tentang materi dan energy, mencakup : Physics
and Chemistry
 Earth and space Science: Ilmu tentang system bumi dan alam semesta,
mencakup, a.l: Geology, Meteorology, Astronomy
Integrasi antar bidang Sains :
• Biokimia
• Biofisika
• Kimia Fisika
• Geokimia
• Geofisika
• Astrofisika
Sains Murni, Sains Terapan dan Teknologi
 Sains Murni (pure science): menggali pengetahuan tanpa memandang
kemungkinan aplikasi praktisnya
 Sains Terapan (Apllied Science): mengkaji aplikasi penegetahuan sains bagi
lepentingan praktis
 Teknologi : Aplikasi pengetahuan sains terapan dalam skala industry untuk
menghasilkan produk-produk komersial.
 Keterkaitan sains dan teknologi: Teknologi mengembangkan instrument baru
untuk melakukan penyelidikan terhadap fenomena alam. Sebaliknya temuan
baru dalam sains membuka kemungkinan berkembangnya teknologi baru

Anda mungkin juga menyukai