Anda di halaman 1dari 16

Jounal Reading (CAP)

ULYATI ULFAH
MAGISTER FARMASI KLINIK UNPAD
Pendahuluan
 Kortikosteroid dikenal dengan baik untuk terapi beberapa
penyakit. Lebih dari 5 dekade menjadi anti-inflamasi dan
imunosupresif.
 kortikosteroid bersifat ulcerogenik pada mucosa gastric manusia.
 Dari data belum jelas pemberian kortikosteroid bersama dengan
NSAID atau pemberian kortikosteroid tunggal dapat
menginduksi terjadinya mukosa di lambung.
 Pasien dengan SLE biasanya diberikan dosis tinggi terap MP
(1000 mg/hari, 2-3 hari) dan diberikan NSAID untuk terapi
tambahan.
• Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah steroid
dosis tinggi menyebabkan cedera mukosa lambung pada Lupus Eritematosa
Sistemik (SLE)
• Partisipan
Metode
pasien SLE diberikan terapi Methylprednisolone 1000 mg perhari (2 hari
selama 2 minggu interval.
• Uji prospektif berpasangan.Pasien SLE yang menerima methylprednisolone
(67 orang).
• Setelah 1 minggu pemberian MP pasien diperiksa (epigastral, epigastric
distension, heartburn, regurgitasi asam)
• Kebiasaan mengkonsumsi rokok, alkohol, teh dan kopi, menggunakan NSAID
(aspirin).
• Dilakukan pengamatan endoskopi.
Kriteria inklusi dan Ekslusi
INKLUSI

• Pasien SLE diberikan terapi


Methylprednisolone 1000 mg • Menggunakan PPI, H2RA Selektif
perhari. serotonin reuptake inhibitor.
EKSLUSI
• Tidak memiliki luka pada • Memiliki sejarah operasi
mukosa lambung. • Trombositopenia (platelet<80000
mm -3
• Pendarahan
• Kondisi memburuk
• Semua data menggunakan Mean ± SD. Statistika
• Karena skala endoskopi, TXB2, PGE2 tidak terdistribusi normal digunakan analisis
nonparametik.

• Hasil menggunakan gabungan c2 test, Fisher’s exact test, Student’s t-test or the nonparametric
Mann–Whitney U-test,

• Uji t-test berpasangan atau nonparametic wilcoxon sign rank test digunakan untuk membandingkan data
selanjutnya pada pasien yang sama sebelum dan sesudah menggunakan MP

• McNemar: membandingkan data kategorik

• Univariate dan multivariate logstic reggresions: untuk mengevaluasi faktor resiko luka pada mukosal pada
pasien SLE yang mendapatkan terapi MP.
Hasil

• Dari bulan maret 2005-juni 2007


• 3 orang tereklusi
• 9 orang tidak mendapatkan follow up EGD setelah terapi.
• Hasil populasi akhir dari 67 pasien SLE
Kesimpulan
Pada penggunaan NSAID/aspirin tetapi bukan infeksi H.pylori meningkatkan luka pada mukosal gastrik
pada pasien SLE yang menerima Metilprednisolone.
Pada steroid dosis tinggi tidak menginduksi luka pada mukosal gastrik pada pasien SLE yang beresiko
rendah.
T hank You!
Pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai