Anda di halaman 1dari 16

Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Kako (Theobroma

Cacao L.) Menggunakan Metode Pemanasan Langsung


dengan Berbagai Macam Pelarut Asam
Disusun Oleh :
Firda Susan Juliana
(2311151103)
Ismi Anita Saleh
(2311151034)

Dosen Pembimbing :
Mining Harsanti. Ir ., M.Sc
NID : 412 105 558
Latar
Belakang
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu
produk hasil pertanian yang sangat penting dalam
ekonomi suatu wilayah. Indonesia merupakan
penghasil kakao terbesar ke-dua di dunia setelah
negara Pantai Gading dengan luas area mencapai
1.563.423 hektar dan produksi 795.581 ton per tahun
(Anonymous, 2009). Wilayah di Indonesia yang
memproduksi kako terbaik diantaranya Aceh, Nabire
(Papua), Lahat (Sumatera Selatan), Kulon Progo
(Yogyakarta), Pasamaan (Sumatera Barat), Jembrana
(Bali), Tasikmalaya (Jawa Barat), Batang (Jawa Tengah),
Trenggalek (Jawa Timur) dan Tana Toraja (Sulawesi
Selatan).
• Pemanfaatan buah
kakao

• Kandungan kulit buah


kakao

• Kegunaan pelarut asam


Rumusann masalah Batasan masalah
• Bagaimana pengaruh • Dari beberapa rumusan
berbagai pelarut (Asam masalah diatas penulis
sitrat, Asam klorida dan membatasi masalah yaitu:
Asam Oksalat) terhadap • Larutan yang digunakan
ekstrak pektin yang untuk mengekstraksi
dihasilkan? pektin dari kulit kakao
• Bagaimana mekanisme adalah larutan asam
masing-masing pelarut sitrat, asam klorida, dan
bisa menghasilkan asam oksalat.
pektin? • Ekstraksi yang dilakukan
dengan metode pemansan
langsung.
Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

• Untuk mendapatkan ekstrak • Manfaat dari penelitian ini


pektin dari kulit buah kakao. adalah untuk
• Untuk mengetahui pengaruh menanggulangi banyaknya
berbagai macam pelarut yang limbah kulit buah kakao dan
digunakan terhadap ekstrak menghasilkan nilai ekonomis
pektin yang dihasilkan pada kulit kakao dan sebagai
bahan pembelajaran mengenai
pektin yang terkandung pada
kulit kakao agar nantinya
dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dan
dijadikan suatu acuan untuk
pengolahan dibidang pangan.
“Pectos” adalah bahasa latin dari kata Pektin yang berarti pengental atau yang membuat sesuatu menjadi
padat atau keras. Pektin adalah substansi alami yang terdapat pada sebagian besar tanaman pangan.
Selain sebagai elemen struktural pada pertumbuhan jaringan dan komponen utama dari lamella tengah
pada tanaman, pektin juga berperan sebagai perekat dan menjaga stabilitas jaringan dan sel (Herbstreith
dan Fox, 2005).
Struktur dan komposisi pektin

Pektin terdiri dari molekul asam galakturonat yang


berikatan dengan ikatan α-(1-4)-glikosida sehingga
membentuk asam poligalakturonat. Gugus karboksil
sebagian teresterifikasi dengan metanol dan sebagian
gugus alkohol sekunder terasetilasi.
Kegunaan Pektin

Bidang Farmasi
Bidang Tata Boga Bidang Kecantikan
-Obat luka -Pembuatan cream
-Jelly -Hand body lotion
-Obat diare
-Selai buah -Pasta gigi
-Sauce -Sabun
-Ice Cream
min. 150 grade

Kekuatan Pektin metoksil tinggi >7,12%


gel Pektin metoksil rendah 2,5-7,12%
0,15-0,45%

Berat Kandungan
ekivalen metoksil

Pektin esterifikasi tinggi > 50%


Pektin esterifikasi rendah < 50%
Kualitas
Derajat
Pektin Kadar asam min. 35%
esterifikasi galakturonat

Kadar Kadar
maks. 10% abu air
maks. 12%

Sumber: IPPA (2002)


Ekstraksi
Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan dua Macam-macam metode ekstraksi
atau lebih komponen dengan menambahkan suatu pelarut Menurut Ditjen POM (2000), metode
yang tepat. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik ekstraksi terbagi menjadi 2 macam
komponen kimia yang terdapat dalam bahan. Ekstraksi ini
didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat
ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada
lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam
pelarut. (Salma R dan Gusni T, 2013).
• Ekstraksi padat-cair

• Ekstraksi cair-cair
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Ekstraksi Pektin
Dalam jaringan tanaman umumnya
• Derajat Keasaman pektin terdapat dalam bentuk
(pH) Waktu
Ukuran partikel
kontak
protopektin yangakan
ekstraksi
tidakberpengaruh
dapatakan
larut
berpengaruh
terhadap luas terhadap
permukaan
dalam air karna mengandung banyaknya
kontak
ion
partikel
garamhidrogen
dengan
kalsium pelarut.
yang magnesium.
dan berhasil
Semakin
• Waktu Kontak Bahan • Rasio
mensubtitusi
luas
Sehingga
Suhu
Pelarut
permukaan
diperlukan
ekstraksi
dan
kalisum
partikelBahan
proses maka
dan
pada
berpengaruh
dengan Pelarut Ekstraksi
magnesium
semakin
keadaan banyak
asamdari pula pektin
karna protopektin
yang
protopektin
terhadap
menjadi
akan ekstraksi pektin, semakin
dapat dihasilkan.
pektin, sehingga
terhidrolisis Namun
dengan apabila
akan ion
besar
ukuran suhu
menentukan yang
partikeljumlah digunakan
yang pektin maka
digunakan
yang
hidrogen, ion hidrogen akan
pektin
terlalu yanghalus
dihasilkan. dihasilkan
Semakin akan semakin
maka
lama waktu
akan
• Ukuran Partikel •
bersubstistusi
kontakJenis
banyak,
menyebabkan suhu
maka semakin
magnesium.
dengan
Pelarut
ekstraksi
residu dan
kalsium dan
tergantung
banyak
Sehingga partikelnya
pula
akan
pada
pektin
tersebuttitik didih
yang dapat
tidak pelarut yang
akandipisahkan akan
dihasilkan,
dari
menghasilkan pektin yang dapat
digunakan.
dikarnakan
larutannya. Suhu ekstraksi
meningkatnya reaksi akan
larut dalam air.
mempengaruhi
hidrolisis ikatan antarmenjadi
protopektin molekul
• Suhu Ekstraksi • Jenis Bahan
protopektin.
pektin. Suhu yang tinggi
menyebabkan ikatan antar molekul
protopektin tersebut mudah lepas
dan dapat larut dalam air.
• Pengadukan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Ekstraksi
Pektin
Rasio pelarut dan bahan ekstraksi
berpengaruh terhadap jumlah
Jika bahan yang diekstraksi
pektin karena umumnya pelarut
memiliki struktur yang lunak maka
memiliki keterbatasan untuk
ekstraksi dapat berlangsung
mengikat molekul-molekul pektin.
• Rasio Pelarut dan Bahan Ekstraksi
dengan cepat dan banyak molekul
Namun semakin besar jumlah
yang akan
Keberhasilan terlarut. ekstraksi
Karna
perbandingan proses pelarut maka
banyaknya
slah molekul yang
satunya terlarut
dikarenakan
semakin besar pula jumlah pektin
hal
pemilihantersebut
pelarut pun
yang akan dihasilkan, yang
namun
akan
tepat.
hal • Jenis Pelarut
mempermudah
Kriteria pelarut dalamtepat
yang pemilihan
antara
tersebut berantung terhadap
jenisadalah
lain pelarut. Tetapi jika bahan
pelarut yang akan digunakan.didih,
selektivitas, titik
yang diekstraksi
kepolaran, mudah memiliki struktur
didapatkan,
yang beracun,
tidak keras maka
Pengadukan sangat
diperlukan
tersedia dalam • Jenis Bahan
perlakuan
jumlah besar, khusus agar
memiliki bahan
viskositas
berpengaruh
tersebut mudah
yang rendah, terhadap
diekstraksi.
tidak dapat terbakar,
ekstraksi pektin, pengadukan
serta satbil secara kimia dan
dilakukan untukyang
mempercepat
termis. Pelarut
proses
adalah asam sitrat. bubuk
kontak antara
kita gunakan
• Pengadukan
kulit kakao dengan pelarut.
Variabel tetap

Berat kakao : volume


Kecepatan Metode =
Berat kakao = 30 pengadukan = Pemanasan Suhu = 80oC
gram larutan : 1:20
300 (rpm) langsung

Variabel berubah

Konsentrasi
Asam : 3%,4%
dan 5%
Metode Pemanasan Pektin kering
Langsung
Pengeringan
T=50°C

Penyaringan
filtrat pekat

Pemanasan
filtrat pektin
T=70°C

Penyaringan
filtrat pektin

Pemanasan T=70°C
dan pengadukan 250
rpm

Penghalusan
Tahap Analisa
Kadar Air

Berat Ekivalen

Kandungan Metoksil

Kadar Galakturonat

Derajat Esterifikasi
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai