Anda di halaman 1dari 22

Proses pengeluaran manusia berdasarkan zat yang dibuang,

dibedakan menjadi :
o Defekasi : Pengeluaran zat sisa hasil pencernaan (faeces)
o Ekskresi : Proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme
yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh dalam bentuk
CO2, keringat dan urine
o Sekresi : Proses pengeluaran hasil metabolisme yang yang
masih berguna bagi tubuh (enzim dan hormon)
o Eliminasi : Pengeluaran zat-zat sisa metebolisme yang
berupa cairan
SISTEM
EKSKRESI
1. Ginjal 2. Kulit

3. Hati 4. Paru-Paru
Hati
(Hepar atau Liver)
Apa Itu Hati (Hepar) ?
Hati (Hepar/Liver) adalah salah satu organ vital pada
manusia dan merupakan kelenjar terbesar yang terdapat
di dalam tubuh manusia.

Ciri-Ciri Umum Hati (H


1. Letak hati di dalam tubuh manu
di sebelah kanan atau lebih te
sebelah kanan atas abdomen
2. Hati berwarna merah cokelat
3. Hati memiliki berat ±1,47 kg – 2
4. Hati memiliki banyak pembuluh
5. Fungsi umumnya sebagai ala
empedu
Struktur Hati (Hepar)

1. Lobus
Hati memiliki empat bagian lobus, ada dua lobus utama yang terdiri dari lobus
kanan dan lobus kiri, dan dua lobus lainnya yakni lobus caudatus dan lobus
quadratus.
Di setiap lobus terdiri dari vena sentral yang dikelilingi sel – sel hati kecil.
Lobus kanan dan lobus kiri merupakan tempat pemrosesan utama pada hati,
yaitu getah empedu yang berfungsi sebagai penawar racun.
Lobus caudatus berperan mengalirkan dan mengangkut darah yang telah
terdeoksigenasi ke wilayah atrium bagian/lobus kanan hati
Lobus quadratus berperan membantu proses metabolisme tubuh karena
terdapat sel sel yang memproduksi enzim yang dibutuhkan dalam proses
metabolisme.
Struktur Hati (Hepar)

2. Lobulus, merupakan unit multi sisi yang terletak di dalam lobus. Di dalam hati
terdapat ± 50.000 - 100.000 lobulus.
3. Vena Sentralis, vena ini terdapat di setiap bagian pusat dari lobulus.
4. Vena Hepatica, pembuluh darah ini berfungsi dalam mekanisme peredaran darah
yaitu untuk mengangkut darah yang telah disaring oleh hati menuju ke vena kava
inferior.
5. Lakuna, merupakan sekat yang memisahkan antara lobulus yang satu dengan lobulus
yang lainnya.
6. Kantung empedu, berfungsi sebagai reservoir penyimpanan untuk empedu.
Peranan Hati (Hepar) dalam Sistem
Ekskresi
Menyekskresikan empedu, kurang
lebih ½ liter empedu setiap hari.

Berupa cairan kehijauan, tersimpan pada


kantong empedu (Vesika felea), pH sekitar 7-
7.6, mengandung : -kolesterol -garam mineral -
garam empedu -pigmen (zat warna empedu)
→ bilirubin
Peranan Hati (Hepar) dalam Sistem
Ekskresi
Sel hati bertugas merombak eritrosit, sel hati disebut dengan sel histiosit.
Hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa zat besi (Fe), globin, dan hemin.

Fe disimpan Hati dikembalikan Sumsum tulang

Pembentukan Hb baru &


Globin untuk metabolisme protein
Hb
(Hemoglobin)

Hemin diubah Bilirubin & Biliverdin dikirim Usus

dioksidasi
Urin &Feses dikeluarkan Urobilin
Peranan Hati (Hepar) dalam Sistem
Ekskresi
Berperan dalam pembentukkan urea melalui daur ornitin, yang kemudian
dibawa ke ginjal & diekskresikan dalam bentuk urin.

Di sel-sel tubuh
NH3 + Sitrulin

Arginin

Arginase
Di sel-sel hati

Ornitin
+
NH3 +Urea Ginjal
+
CO2
Fungsi Hati (Hepar) di dalam
Sistem Ekskresi Manusia

1. Menghasilkan empedu
2. Menetralkan racun atau detoksifikasi
3. Merombak sel – sel darah merah yang sudah
tua
4. Mensintesis beberapa zat
5. Metabolisme dan menyimpan karbohidrat
6. Menghasilkan urea dan amonia
Arthropoda
Jenis / Hewan Alat Ekskresi Sisa Metabolisme
Arachnida / Laba-laba, Kelenjar Koksa Guanin
kalajengking, rayap
Crustacea / Udang Kelenjar Hijau (Kelenjar
Nitrogen (Amonia)
antena)
Myriapoda / Kelabang, kaki Dua pasang
Nitrogen (Amonia)
seribu pembuluh Malphigi
Insekta / Serangga Perut & Pembuluh
Asam Urat
Malpighi
Pisces (Ikan)
Terdiri atas sepasang ginjal yang disebut opistonefros berfungsi untuk
mengambil dari darah cairan sisa metabolisme yang mengandung senyawa
nitrogen
Urin akan disekresikan melalui lubang urogentalia (tempat bertemunya urin
dengan saluran kelamin)
Gangguan dan Penyakit Hati
HEPATITIS
Atau penyakit radang hati, penyebab utamanya adalah infeksi
virus sehingga terjadi peradangan sel-sel hati, terutama virus
hepatitis A, B, C, D, dan E
Hepatitis A disebabkan oleh HAV (Hepatitis A Virus) yang ditularkan melalui makanan dan
minuman yang terinfeksi dan beberapa kasus karena seks oral dengan penderita hepatitis
A.
Hepatitis B – Hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang disebabkan oleh HBV (Hepatitis B
Virus) yang ditularkan melalui kegiatan seks dengan penderita atau kontak dengan cairan
tubuh penderita. Hati penderita ini dapat mengalami pembengkakan yang berujung pada
kerusakan hati.
Hepatitis C – Hepatitis C disebabkan oleh HCV (Hepatitis C Virus) yang ditularkan melalui
transfusi darah dari penderita. Penderita penyakit ini biasanya saling berbagi jarum yang
tidak steril saat menggunakan obat-obatan.
Hepatitis D – Penyakit ini disebabkan oleh HDV (Hepatitis D Virus) yang ditularkan melalui
transfusi darah atau hubungan badan. Penyakit ini hanya dapat diderita oleh orang yang
sudah menderita hepatitis B. Meskipun belum ada vaksin untuk hepatitis D, tetapi
pencegahan dapat dilakukan dengan vaksin hepatitis B.
Hepatitis E – penyakit ini disebabkan oleh HEV (Hepatitis E Virus) yang ditularkan melalui
makanan dan minuman yang terinfeksi kotoran penderita hepatitis E.
Hepatitis alkoholik – Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan konsumsi minuman
beralkohol yang terakumulasi selama bertahun-tahun.
Hepatitis autoimun – penyakit ini merupakan penyakit hepatitis keturunan yang sangat
langka, disebabkan oleh fungsi sel darah putih sebagai sistem imun tubuh tidak berjalan
semestinya. Sistem imun tubuh justru menyerang sel sel organ hati sehingga rusak dan
tidak bekerja dengan b
SIROSIS HATI
Sirosis hati adalah keadaan yang sudah lanjut
dimana fungsi liver telah hilang secara bertahap
karena jaringan hati yang normal digantikan oleh
fibrosis dan mempengaruhi struktur normal dan
regenerasi sel-sel hati sehingga sel-sel hati menjadi
rusak.
Sirosis hati dapat terjadi karena virus hepatitis B
dan C yang berkelanjutan atau karena penyakit lain
yang menyebabkan saluran empedu tersumba
KANKER HATI
Istilahnya yakni hepatoma atau carcinoma
heptocelluler terjadi apabila kanker primer
berkembang pada jaringan hati yang berasal dari
sel parenkim dari tumor jaringan lainnya
KOLESTASIS DAN JAUNDICE
Yang merupakan keadaan akibat kegagalan
memproduksi dan berkurangnya atau terhentinya
aliran empedu disepanjang jalur dan sel-sel hati dan
usus 12 jari yang dapat menyebabkan gagalnya
penyerapan lemak dan vit. A, D, E, K oleh usus, jika
empedu terhenti sementara hati terus
memproduksi bilirubin masuk ke dalam aliran darah
dan kemudian mengendap di kulit dan dibuang ke
air kemih akan menimbulkan jaundice (sakit kuning)
PERLEMAKAN HATI
Biasanya terjadi pada orang yang mengalami
obesitas dimana lemak tertimbun secara
berlebihan pada sel-sel hati dan menggantikan
jaringan normal hati dengan lemak yang tidak
sehat
HEMOCHROMATOSIS
Merupakan kelainan metabolisme besi yang
ditandai dengan adanya pengendapan besi
secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini
bersifat genetik atau keturunan
• Batu empedu adalah batuan kecil yang berasal dari
kolesterol, dan terbentuk di saluran empedu manusia. Pada
hampir sebagian besar kasus, batu empedu ini tidak akan
menimbulkan gejala apapun. Namun, terkadang batu ini
akan menyumbat bagian ujung empedu sehingga akan
memicu rasa sakit mendadak yang cukup hebat. Nyeri ini
disebut dengan nyeri kolik, dan dapat bertahan selama
hitungan jam.
• Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil
butiran pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Jumlah
batu yang terbentuk dalam kantong empedu juga
bervariasi, misalnya ada orang yang hanya memiliki satu
buah batu dan ada yang lebih banyak.
https://dosenbiologi.com/manusia/fu
ngsi-hati-dalam-sistem-ekskresi

https://brainly.co.id/tugas/10065678

https://brainly.co.id/tugas/2391291

Anda mungkin juga menyukai