BUNYI
BUNYI
Gelombang BUNYI 2
Daerah frekuensi pendengaran yaitu antara 20 Hz sampai 20 kHz disebut
daerah frekuensi audio. Daerah frekuensi dibawah 20 Hz disebut daerah
frekuensi infra sonik, sedangkan di atas 20 kHz disebut daerah ultrasonik
Beberapa jenis binatang seperti jangkrik, dapat mendengar bunyi infra sonik,
sedang kelelawar dapat menangkap bunyi ultrasonik.
Kini gelombang ultra sonik telah banyak digunakan dalam teknologi. Dalam
dunia medis kita mengenal ultrasonografi yang digunakan untuk mengindra
adanya benda asing dalam tubuh manusia, misalnya bayi yang ada dalam
kandungan, adanya batu pada ginjal, dan sebagainya.
Jika suatu alat ukur menggunakan gelombang sebagai detektornya maka
secara teoritis ukuran benda harus lebih besar dari panjang gelombang.
Kecepatan gelombang mekanik dalam tubuh manusia sekitar 1540 m/s. Maka
untuk gelombang audio, ukuran terkecil benda yang dapat dideteksinya
adalah 1540/20000 m = 7,7 cm. Jika digunakan gelombang ultrasonik yang
frekuensinya 1 MHz, benda terkecil yang dapat dideteksi sebesar
1540/1000000 m =1,54 mm. Ini berarti frekuensi 1 MHz cukup baik untuk
mendeteksi adanya batu ginjal maupun bayi yang ada dalam kandungan.
Gelombang BUNYI 3
Penjalaran Gelombang Longitudinal
v v
R Daerah kompresi p+p S
p p
F = (p + p)A - pA = pA
Gelombang BUNYI 4
Perlambatan elemen adalah -v/ t. Jadi hukum Newton F = ma, menjadi
v
pA o vAt
t
p p
ov 2
v / v V / V
B dan RT
v v
o M
Gelombang BUNYI 5
TABEL KECEPATAN GELOMBANG BUNYI
Gelombang BUNYI 6
Gelombang Longitudinal Berjalan
Persamaan sebuah gelombang longitudinal yang menjalar kekanan dinyatakan
oleh :
y = f(x - vt) atau y = A cos (kx - t)
Dari hubungan modulus lenting elastisitas, tekanan yang terjadi pada
gelombang tersebut dapat ditulis :
p = -B (y/x)
Dari persamaan gelombang :
y/x = -kAsin (kx - t)
p = BkA sin (kx - t)
Karena cepat rambat gelombangnya v = /0 diperoleh :
p = [k 0 v2A] sin (kx - t)
Dalam hal ini p menyatakan perubahan dari tekanan standar po. Suku yang ada
dalam kurung menyatakan perubahan maksimum dari tekanan dan dinamakan
amplitudo tekanan. Maka :
p = P sin (kx - t)
P = k 0 v2A
Gelombang BUNYI 7
Pelayangan
Bila dua gelombang yang frekuensinya sama berjalan sepanjang garis yang
sama didalam arah yang berlawanan, maka gelombang tegak akan terbentuk
sesuai dengan prinsip superposisi. Hasil superposisi ini adalah interferensi di
dalam ruang. Jika arah tersebut berlawanan akan menghasilkan interferensi di
dalam waktu. Amplitudo resultan tidaklah konstan tetapi berubah terhadap
waktu. Amplitudo yang berubah-ubah tersebut menimbulkan variasi
kenyaringan bunyi yang disebut pelayangan.
Misalnya : y1 = A cos 2 f1t dan
y2 = A cos 2 f2t
Dengan prisnsip superposisi diperoleh persamaan :
y = [2A cos 2 (f1 - f2)t/2] cos 2 (f1 + f2)t/2.
fr = (f1 + f2)/2 frekuensi rata-rata
f amp = (f1 - f2)/2 frekuensi amplitudo
Pelayangan terjadi pada saat amplitudonya maksimum yaitu ketika cos 2 [(f1 -
f2)/2]t harganya 1 atau -1.
Gelombang BUNYI 8
RESONANSI GELOMBANG
Resonansi adalah peristiwa turut bergetar (berosilasi) nya suatu sistem ketika
ada gelombang yang mempengaruhinya. Resonansi terjadi bila sebuah sistem
yang mampu berosilasi dipengaruhi oleh sederet denyut periodik yang
frekuensinya sama dengan salah satu frekuensi alami dari osilasi sistem
tersebut, maka sistem tersebut akan dibuat berosilasi dengan amplitudo yang
cukup besar.
Prinsip resonansi digunakan dalam teknologi remote sensing, penangkapan
gelombang radio dan televisi, uji tahan gempa terhadap bangunan bertingkat,
dan sebagainya.
Gelombang BUNYI 9
PENGARUH GETARAN TERHADAP ORGAN
TUBUH MANUSIA
EFEK YANG DIRASAKAN FREKUENSI (HZ)
Sakit kepala 13 – 20
Gangguan pembicaraan 13 – 20
Sakit Rahang 6–8
Sakit dada 5–7
Sakit waktu bernafas 1-3
Sakit perut 4 – 10
Sakit lumbosacral 8 - 12
Dorongan untuk buang air besar 10 -16
Dorongan untuk kencing 10 - 18
Gelombang BUNYI 10
FREKUENSI ALAMIAH PADA SENAR
Tinjau osilasi sebuah tali yang kedua ujungnya terikat kuat. Ini berarti bahwa titik-titik
ujung tersebut merupakan titik-titik simpul. Jarak antara titik simpul yang berdekatan
adalah /2. Jika panjang tali adalah ℓ haruslah terdapat sebanyak n setengah panjang
gelombang, dimana n adalah bilangan bulat.
S P S P S P S P S
Gelombang BUNYI 11
FREKUENSI ALAMIAH PIPA ORGANA TERBUKA
Pipa organa terbuka adalah suatu pipa yang kedua ujungnya terbuka. Dalam
hal pipa organa ini, ujung terbuka dapat dipandang sebagai ujung bebas, dan
ujung tertutup dianggap sebagai ujung tetap. Ini berarti kedua ujung pipa
organa terbuka merupakan perut gelombang.
ℓ
P S P S P S P
Gelombang BUNYI 12
FREKUENSI ALAMIAH PIPA ORGANA TERTUTUP
Pipa organa tertutup adalah suatu pipa yang salah satu ujungnya tertutup,
sedang ujung yang lainnya terbuka. Ujung tertutup merupakan ujung tetap
berarti merupakan titik simpul, sedang ujung terbukanya merupakan titik
perut.
ℓ
S P S P S P
– f = (2n – 1)v/4ℓ
Gelombang BUNYI 13
Efek Doppler
Efek dopller menyajikan fenomena tentang tinggi atau rendahnya frekuensi
dari sumber bunyi yang terdengar oleh seseorang jika orang dan sumber
tersebut menjauhi atau mendekati.
1. Jika sumber bunyi (S) diam terhadap pengamat (O) yang bergerak dengan
kecepatan vo. Frekuensi f’ yang dia dengan adalah banyaknya gelombang
yang diterima persatuan waktu atau :
vt / vo t / v vo v vo v
f ' f 1 o
t v/ f v
(+) jika bergerak mendekati sumber, (-) jika bergerak menjauhi sumber.
f’ = frek. yg didengar oleh pendengar
f = frek. dari sumber bunyi
v = cepat rambat gelombang bunyi
vo = kecepatan pendengar
Gelombang BUNYI 14
2. Bila sumber yang bergerak dan pengamat diammaka frekuensi yang
didengan oleh pengamat akan bertambah besar yaitu :
v v v
f ' f
vv
' (v v s ) / f s
(-) jika sumber bergerak mendekati pengamat, (+) jika sumber bergerak
menjauhi pengamat.
3. Jika sumber dan pengamat bergerak frekuensi yang terdengan oleh
pengamat adalah :
v vo
f ' f
vv
s
Gelombang BUNYI 15
TARAF INTENSITAS BUNYI
Gelombang BUNYI 16