Asuhan Keperawatan Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Resiko Bunuh Diri
TUK 4 1. Klien dapat menyebutkan contoh 1. Diskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
Klien dapat pencegahan bunuh diri secara 2. Beri pujian atas kegiatan fisik klien yang biasa
mendemonstrasikan cara fisik : dilakukan
fisik untuk mencegah bunuh a. Tarik nafas dalam 3. Diskusikan satu cara fisik yang paling mudah
diri. 1. Klien dapat mendemonstrasikan dilakukan untuk mencegah perilaku bunuh diri yaitu :
cara fisik untuk mencegah tarik nafas dalam
perilaku bunuh diri
2. Klien mempunyai jadwal untuk
melatih cara pencegahan fisik
yang telah dipelajari sebelumnya.
Model keperawatan
• Model interpersonal (Sullivan, Peplau)
Pandangan tentang penyimpangan perilaku
Ansietas timbul dan dialami secara interpersonal. Rasa takut yang mendasar adalah takut terhadap penolakan.
Seseorang membutuhkan rasa aman dan kepuasan yang diperoleh melalui hubungan interpersonal yang positip.
• Proses terapeutik
Hubungan antara tepis dan klien yang penuh rasa percaya dan aman untuk mencapai kepuasan interpersonal.
Klien dibantu untuk mengembangkan hubungan akrab diluar suasana situasi terapi.
• Peran klien dan terapis
Klien menceritakan ansietas dan perasaannya pada terapis. Terapis menjalin hubungan akrab dengan klien
menggunakan empati untuk merasakan perasaan klien dan menggunakan hubungan sebagai suatu pengalaman
interpersonal korektif.
• Model social ( Caplan, Szaz)
Pandangan tentang penyimpangan perilaku
Factor social dan lingkungan menciptakan stress, yang mengakibatkan ansietas. Perilaku yang tidak dapat
diterima diartikan secara social dan memenuhi system social.
• Proses terapeutik
Klien dibantu untuk mengatasi system social dengan intervensi krisis. Manipulasi lingkungan dan menunjukan
dukungan social dan dukungan kelompok.
• Peran klien dan terapis
Klien secara aktif menyampaikan masalah dan bekerja sama dengan terapis menyelesaikan masalah dengan
menggunakan sumber yang ada di masyarakat. Terapis menggali system social klien dan membantu
menggunakan sumber yang tersedia serta menciptakan sumber baru.
Terapi modalitas
1. Approach (pendekatan)
• Individu : Terapi yang dilakukan dengan menjalin hubungan terstruktur untuk
mengubah perilaku klien. Untuk mengembangkan klien dalam menyelesaikan
konflik, Meredakan penderitaan normal, dan klien dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya, dengan perawat melakukan pendekatan terapeutik pada klien.
• Keluarga : dengan keluarga memberi kasih sayang, dan rasa aman pada klien.
Dukungan keluarga dapat meingkatkan mekanisme koping adaptif klien, agar klien
dapat mempertahankan derajat kesehatan mentalnya. Peran perawat sendiri dalam
terapi keluarga yaitu memberi dukungan pada klien dan keluarga untuk mencapai
tujuan dan usaha untuk berubah.
2. Konten/ isi
• Kognitif (Pemikiran) : Terapi ini membantu klien dengan cara membuang pikiran dan keyakinan
buruk klien untuk kemudian diganti dengan konstruktif pola pikir lebih baik. Sehingga terapi ini
diharapkan menurunkan perilaku yang tidak dikehendaki, klien dapat meningkatan harga dirinya,
klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
• Spiritual: Diharapkan pasien dapat lebih memaknai arti dari tujuan hidupnya dengan cara
mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Seperti klien dibantu untuk meditasi agar selalu berpikir
positif danmenerima keadaan hidupnya.
3. Cara
• Bermain : Bantu klien untuk berinteraksi dengan membebaskan klien diruang terbuka
• Lingkungan : Hindari mengisolasi klien pada ruang tertutup dan jauhkan dari benda-benda tajam.
Terapi aktivitas kelompok
• Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
Membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi
perilaku maladaptif.
• Tujuan umum :
Peserta aktivitas kelompok mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok, berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun
berespon terhadap stimulasi yang diberikan.
• Tujuan khusus :
Sesi 1 :
• Klien dapat meningkatkan harga diri
• Klien dapat berpikir positif tentang dirinya
Sesi 2 :
• Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif
• Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis
• Problem
Terapi aktivitas kelompok pencegahan resiko bunuh diri
• Aktivitas bermain
Permainan diskusi
• Alat
1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK
2. Kertas putih HVS
Peran perawat pada TAKSP
Leader
Co leader
Pasien Pasien
Pasien
Pasien
Fasilitator Fasilitator
Pasien Pasien
Observer