Anda di halaman 1dari 48

ORGANISASI PERAWATAN

PALIATIF
SUSI NURHAYATI
Latar belakang
• Program paliatif membutuhkan jejaring yg
kuat dan manajerial : praktisi kesehatan yg
terlatih, tokoh masyarakat, pelaku rawat,
keluarga.
• Adanya tim interdisplin dlm sistem pelayanan
kesehatan & saling mengkoordinasikan
Pengorganisasian
• Pengorganisasian : agar pelaksanaan
manajemen program paliatif dapat berjalan
secara efektif dan efisien
Bidang manajerial
1. Bidang Manajerial
a. Pusat : tg-jwb & kendali o/ Direktoriat Jenderal PP
dan Penyehatan Lingkungan bekerjasama dg
Direktoriat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Dir Jen
Bina Kefarmasian & Alat Kesehatan, Pusat Promosi
Kesehatan.
b. Dinas Kesehatan Propinsi : melaksanakan surveilans
epidemiologi resisten pengumpulan dan analisa data
c. Dinas Kesehatan Kabupaten
d. Unit Pelayanan Kesehatan : dilaksanakan puskesmas,
RS & hospis
1) Puskesmas : bertg-jawab di wil kerjanya,
termasuk homecare & hospis. Dlm
pengelolaan pencatatan & pelaporan
kegiatan paliatif, puskesmas berkoordinasi dg
dinas kesh kab/ kota.
Tugas Puskesmas :
 Melaksanakan komunikasi, informasi & edukasi
 Melaksanakan surveilans
 Membentuk tim paliatif
2). Rumah Sakit
• Melaksanakan yan paliatif dg standar
profesi & fasilitas yg dimiliki.
Mengembalikan ps kanker ke puskesmas
dg diberi kartu rujukan balik.
• Melaksanakan surveilans kasus & kematian
melalui registri kanker & dilaporkan ke
dinas kesehatan kab/ kota
2. Bidang Teknis
a. Puskesmas
b. Rumah Sakit Tipe C / D
c. Rumah Sakit tipe B dan Khusus Kanker (
unit paliatif)
d. Tingkat Rumah Sakit tipe A (Instalasi
paliatif)
Program Paliatif Kanker dilaksanakan
melalui :
• Rawat Inap
• Rawat Jalan
• Berbasis rumah
Tempat untuk perawatan paliatif
• Rumah sakit : Untuk pasien yang harus
mendapatkan perawatan yang memerlukan
pengawasan ketat, tindakan khusus atau
peralatan khusus.
• Puskesmas : Untuk pasien yang memerlukan
pelayanan rawat jalan.
• Rumah singgah/panti (hospis) : Untuk pasien
yang tidak memerlukan pengawasan ketat,
tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi
belum dapat dirawat di rumah karena masih
memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
• Rumah pasien : Untuk pasien yang tidak
memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus
atau peralatan khusus atau ketrampilan
perawatan yang tidak mungkin dilakukan oleh
keluarga
Organisasi perawatan paliatif, menurut tempat
pelayanan/sarana kesehatannya adalah :

• Kelompok Perawatan Paliatif dibentuk di tingkat


puskesmas.
• Unit Perawatan Paliatif dibentuk di rumah sakit
kelas D, kelas C dan kelas B non pendidikan.
• Instalasi Perawatan Paliatif dibentuk di Rumah
sakit kelas B Pendidikan dan kelas A.
• Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat
koordinatif dan melibatkan semua unsur terkait.
Pembinaan dan Pengawasan
• Pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui
sistem berjenjang dengan melibatkan
perhimpunan profesi/keseminatan terkait.
Pembinaan dan pengawasan tertinggi
dilakukan oleh Departemen Kesehatan.
Pengembangan dan peningkatan mutu
perawatan paliatif
• Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan dan non kesehatan.
• Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan/
Continuing Professional Development untuk
perawatan paliatif (SDM) untuk jumlah, jenis
dan kualitas pelayanan.
• Menjalankan program keselamatan pasien/
• patient safety
Tim perawatan Paliatif

 DOKTE DOKTER
R
PERAWAT  UMUM AHLI GIZI
SPESIALIS

FARMASI
PSYCHO
LOG

PASIEN

FISIOTERA ROHANIA
PIST WAN

RELAWAN
SOSIAL
MEDIS KELUARG
PELAKU
RAWAT
RUMAH SAKIT TIPE A

RUMAH SAKIT TIPE B

RUMAH SAKIT TIPE C

RUMAH SAKIT TIPE D

PUSKESMAS
Keberhasilan tim
• Kerjasama efektif & pendekatan interdisipliner
• Setiap anggota tim memahami peran & fungsinya
• Menyusun dan merancang tujuan akhir perawatan
secara bersama
• Tidak ada anggota tim yang primadona
• Tim adalah motor penggerak semua kegiatan pasien
• Proses interaksi antar tim merupakan kunci
keberhasilan utama
Ruang lingkup Perawatan Paliatif
• Kanker
• HIV / AIDS
• Gagal ginjal
• Strooke
• Diabetes
• CHF
• Penyakit degeneratif lainnya
• Usila
Model / Tempat Perawatan Paliatif
1.Rumah sakit ( Hospice
Hospital Care) :
• Poliklinik
• Rawat singkat
• Rawat Inap
2. Rumah (Hospice home
care)
3. Hospis ( Hospice care)
4. Praktek bersama 
Tim / Kelompok
perawatan paliatif
Quality of Life (J.J Clinc dkk, 1998
• Physical concern
• Functional ability
)
• Family well-being
• Emotional well-being
• Spiritual life
• Social Functioning
• Treatment satisfaction
• Future orientation
• Sexuality/intimacy/body image
• Occupational functioning
Pelayanan Keperawatan
Suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan , didasarkan kepada ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat baik sakit, maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Asuhan keperawatan paliatif
• Merupakan suatu proses atau rangkaiaan
kegiatan praktek keperawatan yang langsung
diberikan kepada pasien paliatif dengan :
• menggunakan metodologi proses keperawatan
• berpedoman pada standar keperawatan
• dilandasi etika profesi
• dalam lingkup, wewenang serta tanggung jawab
keperawatan
• mencakup seluruh proses kehidupan
• dengan pendekatan holistik
• pelayanan holistik & komprehensif
Kompetensi perawat paliatif
ATTITUDE

PERAWAT PALIATIF

KNOWLEDGE
SKILL
Kriteria perawat paliatif
• Pendidikan minimal DIII Keperawatan
• Mempunyai pengalaman klinik minimal
3 tahun
• Telah mengikuti pelatihan perawat
paliatif terakreditasi
Peran & fungsi perawat pada asuhan paliatif :
1. Pelaksana perawatan :
pemberi asuhan
pendidik kesehatan
kordinator
advokasi
kolaborator
fasilitator
modifikasi lingkungan
2. Pengelola : manajer kasus , konsultan, kordinasi
3 Pendidik : di pendidikan / di pelayanan
4. Peneliti

-
7 peran utama perawat paliatif :
(Degner dkk, 1991)
• Memberikan rasa nyaman
• Responsif selama proses kematian
• Respon terhadap rasa marah ps / kel
• Memberikan support perkembangan individu
• Respon terhadap sejawat
• Meningkatkan kualitas hidup / kualitas
meninggal dengan damai
• Respon terhadap keluarga
Prinsip asuhan perawatan paliatif
1. Melakukan pengkajian  secara cermat,
mendengarkan keluhan dengan sungguh-
sungguh
2. Menetapkan diagnosis / masalah kep
dengan tepat  sebelum bertindak
3. Melaksanakan tindakan / asuhan 
pemberian obat, perawatan luka dll  secara
tepat dan akurat
4. Mengevaluasi perkembangan pasien secara
cermat
Melaksanakan Peran & Fungsi Perawat
Paliatif
 Membina hubungan perawat -
pasien (Muetzel 1998) :

• Hub terapeutik perawat – ps :


Sebagai : professional, pasangan,
teman akrab, keluarga
 timbal balik
Watson (1988) Hub Ns-Ps:
Caring relationship
Perilaku Caring (J. Watson)

1. Jujur & Sabar


2. Bertanggung jawab
3. Memberikan
kenyamanan
4. Mendengarkan dg
atensi dan penuh
perhatian
5. Memberikan
sentuhan
Perilaku caring….
6. Menunjukan kepedulian
7 Menunjukan rasa hormat
8 Memberikan informasi dengan jelas
9. Memanggil pasien dengan namanya
Sikap yang harus dimiliki perawat 
merawat pasien paliatif :
• mempunyai falsafah hidup yang
kokoh , agama, dan sistim nilai
• Mempunyai kemampuan untuk tidak
‘judgemental” terhadap pasien yang
mempunyai sistem nilai berbeda
• Mempunyai kemampuan mendengar
dengan baik dan memotivasi pasien .
Tidak menunjukkan reaksi berlebihan jika
terdapat bau ataupun kondisi yang
tidak wajar.
Mampu mengkaji , mengevaluasi secara
cermat dari perilaku non verbal
Senantiasa menemukan cara untuk
menangani setiap masalah
Menunjukan perilaku Caring
Perawatan Holistik &
• Askep paliatif
Evaluation Asesment
(biopsycho (biopsychososio
Sosio Spiritual)
Spiitual)

DX
(biopsychososio
Implementation Spiritual)
(biopsychososio NCP
Spiritual) (biopsychososio
Spiritual)
Pengkajian fisik.

Kondisi fisik pasien


secara keseluruhan
 dari ujung
rambut sampai ke
ujung kaki
Pengkajian psikhososiospiritual :
• Kemampuan fungsi sosial
• Kondisi mental / emosional
• Hubungan interpersonal
• Kegiatan yang dilakukan
• Konflik dalam keluarga
• Peran sistem budaya, spiritual & aspek religius
• Sumber keuangan
• Komunikasi
• Kepribadian/personality
• Adat istiadat /pembuat keputusan
Pengkajian….
• Aspek religius /
kepercayaan
• Pertahanan / koping
• Sistim nilai
• Hubungan antar
anggota kel
• Stresor yang
dihadapi
Permasalahan ps. Paliatif
• Nyeri 55, 76 %,
• Nutrisi,24%,,
• luka kanker, luka dekubitus, stoma, konstipasi,
inkontinensia, perdarahan kelemahan umum ,
• masalah eliminasi, masalah pernapasan,
psikhososiospiritual,dll  20, 24%
Masalah Keperawatan

• Gangguan rasa nyaman ; nyeri


• Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Gangguan integritas kulit : luka dekubitus
• Gangguan body image : (rambut rontok, luka
kanker bau dll)
• Gangguan pola eliminasi: bab / bak
• Gangguan hubungan sosial dalam keluarga
• Gangguan hubungan seksual
Masalah Keperawatan……..
• Gangguan aktifitas spiritual
• Gangguan pelaksanaan fungsi peran dalam
keluarga
• Gangguan komunikasi
• Kurang pengetahuan / informasi
• Gangguan pola tidur
• Gangguan interaksi sosial
• Koping pasien / keluarga yang tidak efektif
Perawatan Aspek Psikhososiospiritual
• Berikan informasi dengan tepat
dan jujur
• Lakukan komunikasi terapeutik,
jadilah pendengar yang aktif
• Tunjukkan rasa empati yang
dalam
• Support ps ; meskipun ps akan
melewati hari hari terakhir ttp ia
tetap berarti dan sangat penting
bagi keluarga / lingkungan
Perawatan aspek Psikho…….
• Tetap menghargai pasien
sesuai dengan perannya
dalam keluarga
• Selalu melibatkan pasien
dalam memb kep.
• Tingkatkan penerimaan
lingkungan terhadap
perubahan kondisi pasien
• Bebaskan pasien dari
ikatan-ikatan sosial/tugas2
• Lakukan pendamping
spiritual yang intensif
Hal yang harus menjadi perhatian
perawat
• Asuhan paliatif berarti asuhan intensif &
komprehensif
• Jangan mengatakan tindakan yang
dilakukan telah maksimal dan tidak dapat
berbuat lagi (hopeless) tapi selalu ada yg dapat
diperbuat walaupun sederhana
• Selalu pelajari hal baru dari setiap pasien
• Semua anggota tim sepakat untuk mendukung
rencana tindakan yg telah disusun
• Melibatkan keluarga
• Gunakan bahasa yang mudah dipahami
Hal-hal……...
• Beri kesempatan bertanya dan jawab dengan jujur
• Jelaskan perkembangan, keadaan dan rencana lanjut
• Jangan memberikan janji kosong
• Melakukan konseling, pelatihan kepada pasien,
keluarga, care giver
• Mempermudah kelancaran perawatan di rumah / di
rumah sakit
• Mampu melakukan modifikasi lingkungan rumah
dalam pelaksanaan asuhan
• Memperhatikan aspek religius pasien
Hal-hal …….

• Tunjukan rasa empati, keseriusan serta sikap


yg mendukung untuk siap membantu
• Pertimbangkan latar belakang pasien /
keluarga
• Hindarkan memberi ramalan waktu kematian
• Bila pasien tidak ingin diberi tahu tentang
kondisinya, tunggu waktu yang tepat
PENUTUP
• Perubahan status pengobatan dari status
kuratif menjadi status paliatif merupakan
masalah yang berat bagi pasien / keluarga
• Tujuan utama perawatan paliatif adalah
meningkatkan kualitas hidup pasien
• Peran perawat dalam memberikan
askep meningkatkan kualitas hidup
 “Good death”
(Field David and Gina Copp, 1999)

Where the symptoms of dying are well


controlled as patients wish and where
death is accepted
Each patient has rights to have the best
care until the end of life”
• Referensi
• Ball Jane & Bindler Ruth (1999): Pediatric nursing : Caring for
children 2nd ed, A.Simon & Schuster Company, Singapura
• Tshudin Verena (1988) : Nursing the patient with cancer,
Prentice Hall, New York
• Djauzi dkk (2003) : Perawatan paliatif dan bebas nyeri pada
penyakit kanker, YPI Press, Jakarta
• Lugton Jean &Kkindlen Margaret (1999) : Palliative care : the
Nursing Role , Churchill Livingstone, London
• Phipps..J Wilma et al (2003) : Medical surgical nursing : Health
and illness perspectives, ,Mosby Inc., USA
• Nuhonni dkk (2010) : Bunga Rampai Perawatan paliatif , Badan
Penerbit FKUI Jakarta
• Ruland & Shirley dalam Tomey & Alligood : Peace end of life
(2006), 6th ed, Mosby Elsevier, St Louis Missouri

Anda mungkin juga menyukai