Anda di halaman 1dari 15

Iman dan Taqwa : Implemetasinya

dalam Kehidupan Modern


A. Pengertian Iman
B. Wujud Iman
C. Proses Terbentuknya Iman
D. Tanda-Tanda Orang Beriman
E. Korelasi Keimanan dan Ketakwaan
F. Problematika Tantangan dan Resiko
dalam Kehidupan Modern
G. Imtaq Menjawab Problem dan Tantangan
Kehidupan Modern
A. Pengertian Iman

Kata iman berasal dari kata kerja amina-


ya’manu-amanan yang berarti percaya.
Secara harfiyah, iman diartikan dengan rasa aman
(al-aman, yakni kesejahteraan dan kesentosaan)
dan kepercayaan (al-amanah, yakni keadaan bisa
dipercaya atau diandalkan).

IMAN ADALAH SUATU KEKUATAN YANG ADA DALAM DIRI


MANUSIA YANG TIDAK MUDAH UNTUK DIKETAHUI SECARA
PASTI TENTANG KEADAAN YANG SEBENARNYA KARENA TIDAK
MUDAH UNTUK DILIHAT DAN DIANALOGI-KAN. IMAN HANYA
DAPAT DIKETAHUI DARI GEJALA LAHIRIYAH YANG NAMPAK
PADA PERILAKU LAHIRIYAH SESEORANG, TANPA DAPAT
DIKETAHUI KEADAAN SEBENARNYA.
B. Wujud Iman
Ada beberapa pendapat berkaitan dengan wujud iman dalam diri
seseorang (Yusran Asmuni, 1996) :

• Iman adalah tashdiq (membenarkan di dalam hati) tentang


wujud Allah. Menurut pendapat ini iman semata-mata
urusan hati, bukan terlihat dari luar.
• Iman itu tashdiq di dalam hati dan diikrarkan dengan lidah.
Dengan kata lain, seseorang bisa disebut beriman jika dia
mempercayai di dalam hatinya akan eksistensi Allah dan
mengikrarkan/mengucapkan kepercayaannya itu dengan
lidah.
• Iman adalah tashdiq di dalam hati, diikrarkan dengan lisan,
dan dibuktikan dengan perbuatan.
Aplikasi dapat diuraikan sebagai berikut :
• Iman kepada Allah. Ajaran ketuhanan Islam bersifat
absolut monoteisme atau keesaan Tuhan yang
mutlak, atau disebut Allah Yang Maha Esa, tidak ada
Tuhan selain Allah.
• Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya. Malaikat
adalah makhluk Allah yang tanpa jasad, hanya terdiri
dari wujud rohani semata.
• Iman kepada Kitab-kitab-Nya. Ada empat kitab suci
yang wajib diimani, yaitu : 1) Taurat, diturunkan
kepada Nabi Musa As; 2) Zabur, diwahyukan kepada
Nabi Daud As; 3) Injil, diturunkan kepada Nabi Isa As;
4) Al-Qur’an, diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW.
• Iman kepada Rasul-rasul-Nya. Nama-nama Rasul Allah
yang wajib diimani berjumlah 25 orang, yaitu : Adam,
Idris, Nuh, Luth, Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub, Yusuf,
Syuaib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Hud, Ilyas,
Ilyasa’, Ayyub, Saleh, Zulkifli, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa
dan Muhammad.
• Iman kepada hari akhir. Hari akhir adalah kehidupan
setelah dibangkitkan kembali dari kematian. Hari akhir
itu sendiri terbagi dalam beberapa babak kejadian.
Pertama, alam kubur; Kedua, alam mahsyar (tempat
dikumpulkan setelah dibangkitkan); lalu ada hari
pertimbangan (yaumul mizan); hari perhitungan
(yaumul hisab) dan akhirnya hari pembalasan (yaumul
jaza’).
• Iman kepada ketentuan dari Allah. Ketentuan itu bisa
ketentuan baik maupun ketentuan buruk bagi manusia.
C. Proses Terbentuknya Iman
Al-Qur’an menjelaskan bahwa manusia lahir
membawa bekal fitrah dalam Surat Al-A’raf : 172
‫علَى‬ ْ َ ‫ظ ُهو ِر ِه ْم ذُ ِ ِّريَّت َ ُه ْم َوأ‬
َ ‫ش َه َد ُه ْم‬ ُ ‫• و ََ ِإ ْذ أ َ َخذَ َربُّ َك ِمن بَنِي آ َد َم ِم ْن‬
ْ َ‫س ِه ْم أَل‬
‫ستَ ِب َر ِبِّ ُك ْم قَالُواْ بَلَى ش َِه ْدنَا‬ ِ ُ‫أ َ ْنف‬
Artinya :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab : “Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.
Iman adalah potensi/fitrah manusia yang tinggi
derajatnya. Fitrah dibawa oleh setiap manusia yang
lahir di dunia. Fitrah itu sendiri memiliki banyak arti,
di antaranya :

• Fitrah berarti mengakui keesaan (tauhid) Allaah.


Manusia lahir dengan membawa potensi tauhid.
• Fitrah berarti perasaan yang tulus (al-ikhlas).
Manusia lahir dengan membawa sifat baik.
• Fitrah berarti sifat-sifat Allah yang ditiupkan kepada
setiap manusia sebelum dilahirkan.
D. Tanda-tanda Orang Beriman

Al-Qur’an menjelaskan tanda-tanda orang yang


beriman sebagai berikut :
• Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan
berusaha agar ilmu Allah tidak lepas dari syaraf
memorinya. (al-Anfal : 2)
• Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan
kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa. (Ali Imran: 120,
al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, al-Taubah: 52, Ibrahim:11, al-
Mujadalah: 10, dan al-Taghabun: 13)
• Tertib dalam melaksanakan sholat dan selalu menjaga
pelaksanaannya (al-Anfal: 3 dan al-Mu’minun: 2, 7).
Tanda-tanda orang beriman

• Menafkahkan rezeki yang diterimanya (al-


Anfal: 3 dan al-Mukminun: 4).
• Menghindari perkataan yang tidak
bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-
Mu’minun: 3, 5).
• Memelihara amanah dan menepati janji (al-
Mu’minun: 6).
• Berjihad di jalan Allah dan suka menolong
(al-Anfal: 74).
• Tidak meninggalkan pertemuan sebelum
meminta izin (al-Nur: 62).
Abu A’la Maududi menyebutkan tanda orang
beriman sebagai berikut:
• Menjauhkan diri dari pandangan yang sempit dan picik
• Mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan tahu harga
diri.
• Mempunyai sifat rendah hati dan khidmat
• Senantiasa jujur dan adil
• Tidak bersifat murung dan putus asa dalam menghadapi
setiap persoalan dan situasi
• Mempunyai pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan
dan optimisme
• Mempunyai sifat ksatria, semangat dan berani, tidak gentar
menghadapi resiko, bahkan tidak takut kepada maut
• Mempunyai sikap hidup damai dan ridha.
• Patuh, taat dan disiplin menjalankan peraturan Ilahi.
E. Korelasi Keimanan dan Ketakwaan
• Taqwa adalah mengerjakan segala perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya.
• Keimanan pada keesaan Allah yang dikenal dengan istilah
tauhid dibagi menjadi dua, yaitu tauhid teoritis dan tauhid
praktis. Tauhid teoritis membahas tentang keesaan Zat, Sifat
dan Perbuatan Tuhan. Dan Tauhid praktis –disebut juga
tauhid ibadah– berkaitan dengan amal ibadah manusia.
Tauhid praktis merupakan terapan dari tauhid teoritis.
• seseorang baru dinyatakan beriman dan bertaqwa, apabila
sudah mengucapkan kalimah tauhid dalam syahadat
asyhadu allaa ilaaha illa Allah, (Aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan melainkan Allah).
F. Problematika, Tantangan dan Resiko dalam Kehidupan
Modern
• Allah dalam firmannya di dalam Surat Ali Imran : 103, sebagai
kehidupan yang terlibat dalam wujud saling bermusuhan (idz
kuntum a’da’a) yaitu suatu wujud kehidupan yang berada
pada ancaman kehancuran.
• Secara ekonomi bangsa Indonesia semakin tambah terpuruk.
Hal ini karena diadopsinya sistem kapitalisme semakin
melahirkan korupsi besar-besaran. Sedangkan di bidang
politik, selalu muncul konflik di antara partai dan semakin
jauhnya anggota parlemen dengan nilai-nilai qur’ani, karena
pragmatis dan oportunis.
• Di bidang sosial banyak muncul masalah. Berbagai tindakan
kriminal sering terjadi dan pelanggaran terhadap norma-
norma bisa dilakukan oleh anggota masyarakat.
• Untuk membebaskan bangsa Indonesia dari berbagai
persoalan di atas, perlu diadakan revolusi pandangan. Iman
dan taqwa berperan menyelesaikan problema dan tantangan
kehidupan modern
G. Imtaq Menjawab Problem dan Tantangan Kehidupan
Modern
Manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia :
• Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda. Surat al Fatihah :
1-7
• Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut. Surat Al-Nisa’ : 78
:
‫شيَّ َد ٍة‬ ٍ ‫• أ َ ْينَ َما تَكُونُواْ يُد ِْرك ُّك ُم ا ْل َم ْوتُ َولَ ْو كُنت ُ ْم فِي بُ ُر‬
َ ‫وج ُّم‬
Artinya:
“Di mana saja kamu berada, kematianakan mendapatkan kamu
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”.
• Iman menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan. Surat Hud : 6 :

َ ‫ستَ ْو َد‬
‫ع َها ُك ٌّل فِي‬ ْ ‫ّللا ِر ْزقُ َها َويَ ْعلَ ُم ُم‬
ْ ‫ستَقَ َّر َها َو ُم‬ ِ ِّ ‫علَى‬ ِ ‫• َو َما ِمن دَآبَّ ٍة فِي األ َ ْر‬
َ َّ‫ض إِال‬
‫ين‬ ٍ ‫ِكتَا‬
ٍ ‫ب ُّم ِب‬
Artinya:
“Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan
tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata”.
Manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia :

• Iman memberikan ketentraman jiwa. Surat Al- Ra’du : 28:

ِ ‫هللا أ َالَ بِ ِذ ْك ِر‬


ُ ُ‫هللا تَ ْط َمئِ ُّن ا ْلقُل‬
‫وب‬ ِ ‫ِين آ َمنُواْ َوت َ ْط َمئِ ُّن قُلُوبُ ُهم بِ ِذ ْك ِر‬
َ ‫• الَّذ‬
Artinya :
“…(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tentram”.
• Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatun tayyibah). Surat
Al- Nahl : 97:

‫صا ِل ًحا ِ ِّمن َذك ٍَر أ َ ْو أُنثَى َو ُه َو ُم ْؤ ِمن فَلَنُ ْح ِييَنَّهُ َحيَاةً َط ِيِّبَةً َولَنَ ْج ِزيَنَّ ُه ْم‬
َ ‫• َم ْن ع َِم َل‬
َ ُ‫س ِن َما كَانُواْ يَ ْع َمل‬
‫ون‬ َ ‫أ َ ْج َر ُهم ِبأ َ ْح‬
Artinya :
“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang mereka kerjakan”.
Manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia :

• Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen. Q.S. al-


An’am: 162:
َ ‫ب ا ْلعَالَ ِم‬
‫ين‬ ِ ِّ ‫هل َر‬
ِ ِ ‫اي َو َم َماتِي‬
َ َ ‫ي‬‫ح‬ْ ‫م‬
َ ‫و‬
َ ‫ي‬‫ك‬ِ ‫س‬
ُ ُ ‫ن‬‫و‬َ ‫ي‬‫ت‬
ِ َ ‫ال‬‫ص‬َ َّ
‫ن‬ ‫إ‬
ِ ‫ل‬
ْ ُ ‫• ق‬
Artinya :
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam
• Iman mencegah penyakit.

Anda mungkin juga menyukai