Anda di halaman 1dari 16

ULKUS KORNEA

Definisi

Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat


kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat
supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan
kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma
Klasifikasi

• Ulkus kornea bakterialis


• Ulkus kornea virus
Ulkus kornea sentral • Ulkus kornea fungi
• Ulkus kornea acantamoeba

• Ulkus marginal
• Ulkus mooren
Ulkus kornea perifer • Ring ulcer
Ulkus kornea sentral
1. Ulkus Kornea Bakterialis
 Ulkus Streptokokus :
Khas sebagai ulkus yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpiginous). Ulkus
bewarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung. Ulkus cepat
menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin yang dihasilkan oleh
streptokokus pneumonia.
 Ulkus Stafilokokus :
Pada awalnya berupa ulkus yang bewarna putih kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas
tepat dibawah defek epitel. Apabila tidak diobati secara adekuat, akan terjadi abses kornea yang
disertai edema stroma dan infiltrasi sel leukosit.
Ulkus pseudomonas
Lesi pada ulkus ini dimulai dari daerah sentral kornea. ulkus sentral ini dapat
menyebar ke samping dan ke dalam kornea. Penyebaran ke dalam dapat
mengakibatkan perforasi kornea dalam waktu 48 jam. gambaran berupa ulkus yang
berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan. Kadang-
kadang bentuk ulkus ini seperti cincin. Dalam bilik mata depan dapat terlihat
hipopion yang banyak.
2. Ulkus kornea fungi
Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan yang
agak kering. Tepi lesi berbatas tegas irregular dan terlihat penyebaran seperti bulu
pada bagian epitel yang baik. Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian
sentral sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya. Tukak kadang-kadang dalam,
seperti tukak yang disebabkan bakteri. Pada infeksi kandida bentuk tukak lonjong
dengan permukaan naik. Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang.
Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.
3. Ulkus kornea virus
Ulkus kornea herpes zoster
Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum timbulnya gejala kulit. Pada mata ditemukan vesikel
kulit dan edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat subepitel dan
stroma. Infiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda dengan dendrit herpes simplex. Dendrit
herpes zoster berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah.
 Ulkus kornea herpes simplex
Infeksi primer yang diberikan oleh virus herpes simplex dapat terjadi tanpa gejala klinik.
Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel
di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrasi.
4. Ulkus Kornea Acanthamoeba
Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan temuan kliniknya,
kemerahan dan fotofobia. Tanda klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin
stroma, dan infiltrat perineural.
Manifestasi Klinis
Gejala Gejala
subjektif Eritema pada
objektif
kelopak mata Injeksi siliar
dan konjungtiva

Hilangnya
Sekret sebagian bagian
mukopurulen kornea, dan
adanya infiltrat

Pandangan
Hipopion
kabur

Mata berair

Bintik putih
pada
kornea,sesuai
lokasi ulkus

Nyeri
Patofisiologi

Dilatasi pembuluh
Infiltrasi sel-sel
Defek atau trauma darah di limbus
MN,PMN,sel
kornea (tampak sebagai
plasma
injeksi perikornea)

Kerusakan
epitel,infiltrasi,dan Ulkus kornea
peradangan
Penegakan Diagnosis

• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan klinis dengan :
• Ketajaman penglihatan : visus menurun
• Tes air mata : epifora
• Pemeriksaan slit-lamp : CVI+, infiltrat pada kornea, hipopion.
• Keratometri (pengukuran kornea)
• Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi: positif pada tepi ulkus
• Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
Penatalaksanaan

• Antibiotik
• Analgetik
• Diberikan sikloplegik /SA 1% untuk menghindari sinekia/uveitis anterior dan
untuk mengistirahatkan mata agar pupil tidak membesar dan mengecil
• Tidak boleh diberikan steroid karena akan menghambat epitelisasi
• Monoterapi: Antibiotik topikal Quinolon (Oxyfloxacin 1 tetes/jam)
• Combine : Gentamisin cortified 3% dan Cefazolin cortified 3% (ditingkatkan per 2
atau 3 jam)
Organisme Antibiotik
Topikal Subkonjungtiva Intravena
Staphylococcus Methicilin
Cefazolin 50 mg/ml Cefazolin 50 mg/ml
resisten penisillin
Streptococcus, Penicillin G 2-6 U/hr
Penicillin G 100.000U/ml Penicillin G 500.000U/ml
pneumococcus
Species Pseudomonas Gentamycin 3-7 mg/kg
Gentamycin 14 mg/ml Gentamycin 20 mg
BB/hari
Untuk menghindari penjalaran ulkus dapat dilakukan :

• Kauterisasi
• Pengerokan epitel yang sakit
• Keratoplasti
Keratoplasti adalah jalan terakhir jika urutan penatalaksanaan diatas tidak
berhasil. Indikasi keratoplasti terjadi jaringan parut yang mengganggu penglihatan,
kekeruhan kornea yang menyebabkan kemunduran tajam penglihatan.
Komplikasi

Kebutaan parsial atau komplit


Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis (terdapat pus dari
COA ke CV) dan panopthalmitis
Katarak
Glaukoma sekunder
Edukasi

• Memberikan penjelasan hasil indikator kesembuhan (radang, spasme, sekret, edem


palpebra, mata merah, infiltrat)
• Apabila ulkus kornea telah sembuh, akan terdapat sikatrik sehingga pandangan
masih tetap kabur
• Jika ulkus meluas ke dalam, ada kemungkinan untuk diambil bola matanya

Anda mungkin juga menyukai