Sexual Dysfunction
Tri Wahyudi
Departemen Obgin RSUD Dr Sudarso - FK Untan Pontianak
Anggota ASI Kalimantan Barat
4 fase siklus reaksi seksual
Rangsangan ( excitement
phase)
Datar ( plateu phase)
Orgasme ( orgasm phase)
Resolusi ( resolution phase)
Fase excitement
Faktor fisik
Faktor psikis
Faktor fisik
Faktor hormonal
disfungsi poros hipotalamus -hipofise –
ovarium
operasi pengangkatan ovarium
menopause
prematur ovarian failure
penggunaan pil kontrasepsi yang lama
Faktor vaskulogenik
hipertensi
hiperkolesterolemi
diabetes
merokok
penyakit jantung
trauma di daerah genital dan pelvis
female genital mutilation, a cultural
practice in parts of Africa, the Middle
East, and Asia
Faktor neurogenik
kerusakan spinal cord
penyakit pada susunan syaraf pusat dan
tepi seperti diabetes
Faktor psikis
Faktor predisposisi
pandangan yang negatif dengan seks
trauma seksual
pendidikan seks kurang
percaya mitos
perbedaan peran jender
hubungan keluarga yang terganggu
Faktor presipitasi
hambatan psikis karena penyakit atau
gangguan fisik
penuaan
pasangan tidak setia
harapan yang berlebihan
depresi dan kecemasan
kehilangan pasangan
Faktor pembinaan
pengalaman masa lalu
hilangnya daya tarik pasangan
komunikasi tidak baik
takut yang berkaitan dengan keintiman
pendidikan seks yang kurang
diagnosis
Anamnesis,
tentang gangguan fisik, psikis, dan gangguan
seksual, lama terjadinya gangguan, apakah
terjadinya selalu atau kadang kadang saja..
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan laboratorium darah rutin, gula
darah dan kemungkinan penyakit sistemik,
hormonal.
Female sexual function index
Penatalaksanaan
Jika terdapat gangguan fisik, diberikan terapi
sesuai penyebabnya.
Edukasi, konseling, psikoterapi dan seks terapi
Merubah aktifitas seksual yang rutin (time of day,
foreplay, stimulation, sexual positions)
Terapi terhadap penyakit sistemik
Bila sedang dalam pengobatan , lakukan penyesuaian
dosis
terapi estrogen untuk vagina yang kering (HRT)
seks terapi, fokus pada
teknik relaksasi
eksplorasi seksual
komunikasi seksual