MUTIARA
OLEH
KELOMPOK 8
APLONIA S. SERAN - 1913010076
ISMIE D.R KURNIAWATI – 1913010077
MARIA REGINA EKA – 1913010078
DAVID NUBATONIS - 1913010079
A. KERANG MUTIARA
• Mutiara terbentuk akibat respon dari tiram untuk
menolak rasa sakit secara Konsentris akibat
masuknya benda asing kedalam tubuhnya, lapisan
tersebut terdiri dari mineral yang diproduksi oleh
tiram berupa cairan nacre yang melapisi benda
asing tersebut dengan cahaya berkilau. Tetapi bila
lapisan terluarnya tidak terdiri dari nacre, mutiara
akan memperlihatkan warna – warni yang
menggairahkan yang biasa disebut “ORIENT” yang
membuat mutiara bernilai tinggi dan mahal.
• KLARIFIKASI
Kingdom : Invertebrate
Devisi : Melusca
Klas : Pellecypoda
Famili : Pteridae
Genus : Pteridae sp
B. MORFOLOGI DAN ANATOMI
.
-- Morfologi kerang mutiara secara umum, dapat
dilihat berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sebagai
berikut:
•Memiliki sepsang cangkang, bentuknya pipih
brwarna kuning kecoklatan.
•eKedua cangkang tersebut tidak memiliki
cangkang yang sama (Ineguivalven), cangkang
kanan agak pipih dan cangkang kiri cembung.
•Dibagian tengah dorsal sepasang cangkang
dihubungkan oleh ligmen yang elastis serta
adanya gigi engsel.
•Kedua cangkang memiliki otot yang kuat,
berfungsi untuk membuka dan menutup.
•Cangkang dibagian dalam berawarna putih
mengkilat atau disebut lapisan nacre pada bagian
sentral.
•Lapisan nacre berwarna kuning emas (gold up).
•Diluar batas nacre berwarna coklat kehitaman.
•Umumnya kerang muatiara memiliki ukuran rata-
rata 3-8 inchi, tergantung spesiesnya.
--ANATOMI KERANG
Tubuh tiram mutiara terbagi atas tiga bagian yaitu : Bagian kaki, mantel, dan
organ dalam. Kaki merupakan salah satu bagian tubuh yang bersifat elastis
terdiri dari susunan jaringan otot yang dapat merenggang/memanjang sampai
tiga kali dari keadaan normal. Kaki ini berfungsi sebagai alat bergerak hanya
pada masa mudanya sebelum hidup menetap pada substrat (Mulyanto,1987)
dan juga sebagai alat pembersih. Pada bagian kaki terdapat bysus, yaitu
suatu bagian tubuh yang bentuknya seperti rambut atau serat, berwarna
hitam dan berfungsi sebagai alat untuk menempel pada suatu substrat yang di
sukai.
1. Gonad 5. Inti
2. Hati 6. Mantel
3. Perut 7. Otot adductor
4. Kaki 8. Otot refractor
C. PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA
Metode manipulasi lingkungan yang digunakan dan selama pemeliharaan larva, media air yang
resiko keberhasilannya relatif tinggi yaitu dengan digunakan sebaiknya diperlakukan melalui sinar
menggunakan metode kejut suhu (Thermal shock), ultra violet, sehingga larva dapat terhindar dari
fluktuasi suhu dan ekspose. infeksi jamur dan membunuh spora atau bakteri,
serta kompititor yang hidup bersama di media
Kejut suhu merupakan metode yang umum pemeliharaan. Untuk menjaga kualitas air, maka
digunakan, dalam teknik ini suhu air tempat perlu dilakukan penggantian air setiap 2 – 3 hari
pemijahan dinaikkan secara bertahap dengan sekali sebanyak 50 – 100 %.
bantuan alat healter, dari suhu awal 280C menjadi
350C. Induk – induk biasanya akan memijah setelah Penempelan adalah proses tingkah laku yang
60 -90 menit dari perlakuan, mula – mula terlihat ditunjukkan oleh larva stadia akhir. Awalnya larva
induk bereaksi cepat membuka dan menutup menggunakan kakinya untuk berenang dan bergerak
cangkang. Menjelang pemijahan induk akan perlahan – lahan saat akan menempel pada substrat.
membuka cangkang lebar – lebar dan keluarlah sel – Jika jenis substrat yang ditempeli cocok maka larva
sel gonad yang terlihat seperti keluarnya asap akan menetap, selanjutnya akan terjadi proses
berwarna putih. metamorphose dari larva berubah menjadi spat
(Juvenil). Secara keseluruhan proses ini disebut
Metode manipulasi lingkungan yang lain yaitu menempel (setting) atau spatfall, yang merupakan
flutuasi suhu, jika suhu air di tempat pemijahan fase kritis dalam siklus hidup tiram. Identifikasi dari
mulanya sekitar 280C ditingkatkan mejadi 33 - 350C, factor – factor yang mempengaruhi keberhasilan
jika tiram belum memijah setelah 60 – 90 menit, fase menempel atau spatfall akan sangat
maka suhu diturunkan kembali ke suhu awal, bermanfaat atau dapat memberikan informasi
demikian seterusnya sampai induk memijah. tentang prosedur yang lebih efisien dalam
pengembangan hatchery.
7. Pendederan
Priode spat merupakan awal dari kehidupan menetap tiram. Pemeliharaan spat
sebenarnya tidak sulit, bahkan boleh dikatakan jika masa pemeliharaan spat sudah
melewati dua minggu pasti spat akan hidup. Penanganan yang ekstra hati – hati pada
awal pertumbuhan spat sangat diperlukan. Setelah spat menempel dengan bisus
permanen, keadaannya tidak perlu dikhawatirkan lagi, karena pengelolaan air dapat
dilakukan dengan system sirkulasi. Pendederan tiram mutiara menggunakan dua metode
yaitu metode rakit dan long line. Adapun kegiatan yang harus dilakukan selama
pemeliharaan adalah pembersihan dan penjarangan serta seleksi menurut ukuran.
Dalam satu siklus pendederan memerlukan waktu selama 10 bulan dengan ukuran spat
mencapai rata – rata 0,7 – 1 cm per bulan.
G. PAKAN
Penyakit kerang mutiara umumnya disebabkan oleh parasite , bakteri, dan virus.Parasit yang
sering ditemukan adalah Haplosporodium nelson. Bakteri yang sering ditemui adalah
Pseudomonas enalia ,Vibrio anguillarum, dan Achromobacter sp. Jenis virus yan sering
menyerang kerang adalah virus herpes.
Upaya untuk mengurangi serangan penyakit pada kerang antara lain :
1.Selalu memonitor salinitas agar dalam kisaran yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
kerang
2.Menjaga agar fluktuasi air tidak terlalu tinggi,sepeti pemeliharaan kerang pada musing
dingin tidak terlalu dekatdengan permukaan air
3.Lokasi budidaya dipilih dengan kecerahan yang cukup bagus
4.Tidak memilihlokasi dengan dasar perairan berlumpur
I. PANEN DAN CARA PEMANENAN
• Panen
Pada masa pemeliharaan 1,5 – 2 tahun sejak operasi pemasangan inti maka kerang dapat
dipanene dengan kecermatan dan ketepatan yang benar agar kerang yang dihasilkan
berkualitas baik , di Indonesia panen akan lebih menguntungkan apabila dilakukan ada musim
hujankarena mengurangi mortalis pada waktu pemasangan inti mutiara bulat kedua.
• Cara pemanenan
Cara pemanenan dapat dilakukan sebagai berikut : kerang yang sudah dipanen diletakkan di
meja operasi . Kemudian bagian mantel dan insang yang menutupi gonad disisihkan sehingga
mutiara nampak dan menonjol dengan sedikit cahaya . Lalu dibuat sayatan pada organ
tersebut seperti pada saat pemasangan inti mutiara bulat , maka mutiara dengan mudah dapat
keluar dari gonad kerang.
Sekian dan terimakasih