Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK

Isu isu bioetik

NAMA :
1. A Y U S A N D R A S A S K I A
2. F I T R A L I S M A
3. V I N I A F R I A N T I
4. R E G A S R I A N D A Y A N I
DEFINISI

Bioetik adalah studi tentang


isu etika dalam pelayanan
kesehatan (Hudak & Gallo,
1997).Dalam pelaksanaannya
etika keperawatan mengacu
pada bioetik sebagaimana
tercantum dalam sumpah
janji profesi keperawatan dan
kode etik profesi
keperawatan.
LANJUTAN

Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam


lingkungan tertentu atau etika yang berkaitan dengan
pendekatan terhadap asuhan kesehatan.  Dalam
pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang
terdiri dari tiga pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik,
pendekatan deontologik, dan pendekatan intuitionism.
2.2.1 Kelalaian Perawat dalam menjalankan Tugas

Dalam menjalankan tugas keprofesiannya, perawat bisa saja


melakukan kesalahan yang dapat merugikan klien sebagai
penerima asuhan keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan
kecacatan dan lebih parah lagi mengakibatkan kematian,
terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak sesuai
dengan standar praktek keperawatan. kejadian ini di kenal
dengan malpraktek dan hal ini merupakan kelalaian perawat
dalam menjalankan tugas.
2.2.2    BIOETIKA
KEPERAWATAN

Keperawatan merupakan salah satu profesi


yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan
memberikan bantuan kepada individu yang
sehat maupun yang sakit untuk dapat
menjalankan fungsi hidup sehari-harinya.
Salah satu yang mengatur hubungan antara
perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan
moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam
merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang
menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat
keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika
diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu
profesi dan tercermin dalam standar praktek
profesional. (Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak
sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada
profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan.
Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap
keputusan dari tindakan keperawatan harus
mampu dipertanggungjawabkan dan
dipertanggunggugatkan dan setiap
penganbilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis
tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau
kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika
merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi
moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-
prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir
dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh
nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak yang
menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu
profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional
seperti Kode Etik PPNI atau IBI.
Perawat atau bidan memiliki komitmen yang tinggi
untuk memberikan asuhan yang berkualitas
berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek

asuhan profesional. Pengetahuan tentang perilaku etis
dimulai dari pendidikan perawat atau bidan, dan
berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan
sejawat atau teman. Perilaku yang etis mencapai
puncaknya bila perawat atau bidan mencoba dan
mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis
untuk membantu memecahkan masalah etika. Dalam
hal ini, perawat atau bidan seringkali menggunakan
dua pendekatan: yaitu pendekatan berdasarkan prinsip
dan pendekatan berdasarkan asuhan keperawatan
/kebidanan.
2.2  PRINSIP ETIS DALAM PELAYANAN 
KEPERAWATAN
Lima prinsip penting dalam bidang keperawatan yang 
dikembangkan oleh Fry (1991) meliputi :
1.       Kemurahan Hati (Beneficence)
Inti dari prinsip ini adalah tanggung jawab untuk 
melakukan kebaikan yang menguntungkan klien 
dan menghindari perbuatan yang merugikan atau 
membahayakan klien. Tetapi dengan kemajuan ilmu 
dan teknologi, resiko yang membahayakan klien 
dapat terjadi sehingga akan menimbulkan konflik 
atau dilema. Untuk itu diperlukan sistem klarifikasi 
nilai sebelum seseorang memutuskan suatu 
tindakan. Megan (1989) mengelompokan tujuh 
proses penilaian ke dalam tiga kelompok yaitu:
a.    Menghargai
•            Menjunjung dan menghargai nila/keyakinan dan 
perilaku seseorang
•            Menegaskan di depan umum jika diperlukan
b.    Memilih
•            Memilih dari berbagai alternative
•            Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
•            Memilih secara bebas
c.    Bertindak
•              Bertindak sebagai pola, konsistensi, dan repetisi 
(mengulang yang telah disepakati) 
2.      Keadilan (Justice)
Beauchamp dan Childress memandang bahwa mereka 
yang sederajat harus diperlakukan sederajat, 
sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara 
tidak sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka. 
Dengan kata lain ketika seseorang mempunyai 
kebutuhan kesehatan yang besar, maka ia harus 
mendapatkan sumber kesehatan yang besar pula.
3.       Kemandirian (Otonomi)
Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap individu 
mempunyai kebebasan untuk menentukan tindakan 
atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka 
pilih (Veatch dan Fry, 1987). Penerapan prinsip ini 
dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat 
kesadaran, usia, penyakit, ekonomi, lingkungan 
rumah sakit, tersedianya informasi dan lain­lain.
4.      Kejujuran (Veracity)
Menurut Veatch dan Fry (1987), prinsip ini 
didefinisikan dengan menyatakan yang sebenarnya 
atau tidak bohong. Hasil penelitian menjelaskan 
bahwa pada klien dalam keadaan terminal, klien 
ingin diberi tahu tentang kondisinya secara jujur 
(Veatch, 1978). Kejujuran harus dimiliki perawat saat 
berhubungan dengan klien, karena kejujuran 
merupakan dasar terbinanya hubungan saling 
percaya antara perawat dengan klien.
5. Ketaatan (Fidelity)
Prinsip ini didefinisikan oleh Veatch dan Fry
sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada
suatu kesepakatan. Dalam konteks hubungan
perawat-klien meliputi tanggungjawab menjaga
janji, mempertahankan konfidensi, dan
memberikan perhatian/kepedulian. Kesetiaan
perawat terhadap janji-janji tersebut mungkin
tidak akan mengurangi penyakit atau mencegah
kematian klien, tetapi akan mempengaruhi
kehidupan serta kualitas kehidupan klien.
Kesimpulan

1. Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam


pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam
pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada
bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji
profesi keperawatan dan kode etik profesi
keperawatan.
2. Dalam praktinya, seorang perawat harus
memiliki prinsi-prinsip Autonomi, Benefesience,
Justice, Veracity, Avoiding Killing, Fedelity.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai