0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan16 halaman
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dokumen ini membahas lima prinsip bioetika keperawatan yaitu kemurahan hati, keadilan, kemandirian, kejujuran, dan ketaatan. Prinsip-prinsip ini menuntun perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas dan bertanggung jawab secara etis.
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dokumen ini membahas lima prinsip bioetika keperawatan yaitu kemurahan hati, keadilan, kemandirian, kejujuran, dan ketaatan. Prinsip-prinsip ini menuntun perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas dan bertanggung jawab secara etis.
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan. Dokumen ini membahas lima prinsip bioetika keperawatan yaitu kemurahan hati, keadilan, kemandirian, kejujuran, dan ketaatan. Prinsip-prinsip ini menuntun perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas dan bertanggung jawab secara etis.
NAMA : 1. A Y U S A N D R A S A S K I A 2. F I T R A L I S M A 3. V I N I A F R I A N T I 4. R E G A S R I A N D A Y A N I DEFINISI
Bioetik adalah studi tentang
isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan. LANJUTAN
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam
lingkungan tertentu atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan. Dalam pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan pendekatan intuitionism. 2.2.1 Kelalaian Perawat dalam menjalankan Tugas
Dalam menjalankan tugas keprofesiannya, perawat bisa saja
melakukan kesalahan yang dapat merugikan klien sebagai penerima asuhan keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan lebih parah lagi mengakibatkan kematian, terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak sesuai dengan standar praktek keperawatan. kejadian ini di kenal dengan malpraktek dan hal ini merupakan kelalaian perawat dalam menjalankan tugas. 2.2.2 BIOETIKA KEPERAWATAN
Keperawatan merupakan salah satu profesi
yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian. Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982). Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika. Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip- prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik PPNI atau IBI. Perawat atau bidan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat atau bidan, dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan sejawat atau teman. Perilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat atau bidan mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk membantu memecahkan masalah etika. Dalam hal ini, perawat atau bidan seringkali menggunakan dua pendekatan: yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan pendekatan berdasarkan asuhan keperawatan /kebidanan. 2.2 PRINSIP ETIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN Lima prinsip penting dalam bidang keperawatan yang dikembangkan oleh Fry (1991) meliputi : 1. Kemurahan Hati (Beneficence) Inti dari prinsip ini adalah tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan klien dan menghindari perbuatan yang merugikan atau membahayakan klien. Tetapi dengan kemajuan ilmu dan teknologi, resiko yang membahayakan klien dapat terjadi sehingga akan menimbulkan konflik atau dilema. Untuk itu diperlukan sistem klarifikasi nilai sebelum seseorang memutuskan suatu tindakan. Megan (1989) mengelompokan tujuh proses penilaian ke dalam tiga kelompok yaitu: a. Menghargai • Menjunjung dan menghargai nila/keyakinan dan perilaku seseorang • Menegaskan di depan umum jika diperlukan b. Memilih • Memilih dari berbagai alternative • Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya • Memilih secara bebas c. Bertindak • Bertindak sebagai pola, konsistensi, dan repetisi (mengulang yang telah disepakati) 2. Keadilan (Justice) Beauchamp dan Childress memandang bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan kata lain ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka ia harus mendapatkan sumber kesehatan yang besar pula. 3. Kemandirian (Otonomi) Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap individu mempunyai kebebasan untuk menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih (Veatch dan Fry, 1987). Penerapan prinsip ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia, penyakit, ekonomi, lingkungan rumah sakit, tersedianya informasi dan lainlain. 4. Kejujuran (Veracity) Menurut Veatch dan Fry (1987), prinsip ini didefinisikan dengan menyatakan yang sebenarnya atau tidak bohong. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada klien dalam keadaan terminal, klien ingin diberi tahu tentang kondisinya secara jujur (Veatch, 1978). Kejujuran harus dimiliki perawat saat berhubungan dengan klien, karena kejujuran merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan klien. 5. Ketaatan (Fidelity) Prinsip ini didefinisikan oleh Veatch dan Fry sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. Dalam konteks hubungan perawat-klien meliputi tanggungjawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi, dan memberikan perhatian/kepedulian. Kesetiaan perawat terhadap janji-janji tersebut mungkin tidak akan mengurangi penyakit atau mencegah kematian klien, tetapi akan mempengaruhi kehidupan serta kualitas kehidupan klien. Kesimpulan
1. Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam
pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan. 2. Dalam praktinya, seorang perawat harus memiliki prinsi-prinsip Autonomi, Benefesience, Justice, Veracity, Avoiding Killing, Fedelity. Terimakasih