Anda di halaman 1dari 36

 IDENTITAS

 Nama : dr. Yonas Hadisubroto, SpOG


 TTL : Jember, 26 September 1979
 Alamat : Jl. Bondoyudo no. 33, Jember
 Telepon : +6281337130022
 Email : yonashadisubroto@gmail.com
 Nama istri : dr. Meiske Margaretha, SpPA

 PENDIDIKAN :
No Tingkat Nama Institusi Tahun Tempat
. Pendidikan Pendidikan
1. SD SDK Maria Fatima 1986-1992 Jember
2. SMP SMPK Maria Fatima 1992-1995 Jember
3. SMA SMUK Santo Paulus 1995-1998 Jember
4. S1 FK Universitas Udayana 1998-2002 Denpasar
Kedokteran Umum
5. Profesi FK Universitas Udayana 2002-2004 Denpasar
Dokter Umum
6 Profesi FK Universitas Udayana 2008-2013 Denpasar
Dokter Spesialis
 PENGALAMAN KERJA
No. Nama Instansi Lamanya Jabatan
1. RS Bhakti Rahayu, 2005 - 2006 Dokter Umum
Denpasar
2. Yayasan Anak-Anak 2005 - 2006 Dokter Umum
Bali, Denpasar
3. Puskesmas Kuanfatu, 2006 - 2007 Dokter Umum
Soe, NTT PTT
4. RSD dr. Soebandi 2014 – sekarang Dokter SpOG
Yonas Hadisubroto
 HPPdan PE-E  penyumbang
terbanyak AKI

 MengapaAKI ???
AKI merupakan cerminan
kemajuan dan kualitas suatu
bangsa
 AKI Indonesia
 2007 : 228 /100.000
 2012 : 359 / 100.000
 MDGs 2015 : 102 / 100.000




 Jawa
Timur (2014)
AKI : 93,52 /100.000

10
20
30
40

0
0
KO BATU

1
KO MOJOKERTO
Angka absolut Jember : 31

1
KO MADIUN

3
KO KEDIRI

3
KO BLITAR

4
MADIUN

4
KO PASURUAN

6
PACITAN

7
KO PROBOLINGGO

8
TRENGGALEK

8
MAGETAN

8
NGAWI
8
LAMONGAN
8

PAMEKASAN
9

TUBAN
Angka absolut terbanyak Surabaya :39

BANGKALAN
Angka absolut kematian maternal : 567

KO MALANG
KEDIRI
10 10

SUMENEP
TULUNGAGUNG
11 11

MOJOKERTO
12

LUMAJANG
BONDOWOSO
12 12

BOJONEGORO
PONOROGO
14 14

SAMPANG
 5 besar (Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Banten)

BANYUWANGI
NGANJUK
15 15 15

GRESIK
16

SITUBONDO
18

BLITAR
PROBOLINGGO
20 20

PASURUAN
MALANG
21 21

SIDOARJO
JEMBER
22 22

JOMBANG
33

KO SURABAYA
Tahun Angka Absolut AKI Keterangan
(per 100.000)
2011 54 142
2012 43 116
2013 36 101
2014 31 86
2015 32 87 MDGs : 102
Jan – Nov 2016 31 100

 Januari – November 2016


 angka absolut kematian maternal : 31
 Perdarahan : 11 (35%)
 PE & E : 10 (32%)
 Perdarahan paska persalinan >500cc
(pervaginam), >1000cc (perabdominam)
 Terjadi pada sekitar 2% persalinan
 Penyebab terbanyak AKI di negara berkembang
dan penyebab ¼ kematian maternal dunia

 Kebanyakan kasus bersifat PREVENTABLE


 Dapat DIPREDIKSI (faktor risiko antenatal,
intrapartum)
 Turunnya kematian maternal akibat perdarahan
obstetrik di negara maju berdampak penurunan
angka kematian maternal : + 100  10/100.000
 Skrining faktor risiko
 KIE dan dipersiapkan untuk melakukan persalinan di rujukan yang
memiliki SDM, sarana dan persiapan darah yang adekuat

Dapat Diprediksi
 Blood set
 Abocath no.18
 Dispossible spuit 3, 5, 10cc
 Folley catheter n0.16
 Urine bag
 Masker O2
 Selang O2
 Cairan Ringer Laktat
 Benang Nilon
 Spekulum
 Klem
 Oksitosin
 Metil Ergo
 Misoprostol
 Ball tampon
 Handscoon steril panjang
Masase fundus uteri segera sesudah
plasenta lahir (maksimal 15 detik)

ya Evaluasi
Uterus kontraksi ?
rutin
tidak
- Evaluasi/bersihkan bekuan darah/selaput ketuban
- Kompresi Bimanual Interna (KBI) maks. 5 menit

ya - Pertahankan KBI selama 1-2 menit


Uterus kontraksi ? - Keluarkan tangan secara hati-hati
- Lakukan pengawasan kala IV
tidak
- Lakukan KBI lagi
atau
Ajarkan keluarga melakukan Kompresi Bimanual Eksterna (KBE),
- Suntikkan methyl ergometrin 0,2 mg I.m
- Pasang infus RL + 20 IU oksitosin, guyur
- Misoprostol 4 tab (800 mcg) perrectal
ya Pengawasan
Uterus kontraksi ?
kala IV
tidak

- Rujuk/siapkan laparotomi
- Pasang tampon kondom catheter
- Lanjutkan pemberian infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc/jam
hingga mencapai tempat rujukan

- Ligasi arteri uterine berhenti Pertahankan


dan / atau hipogastrika uterus
- B-Linch

Perdarahan

tetap
Histerektomi
 KejadianHPP sering bersifat underestimates
(diremehkan) dan underreported (rata2
perkiraan kehilangan darah hanya separuh
dari perdarahan sebenarnya)

 Jika resiko HPP (+), disiapkan :


 Pemasangan iv line
 Pastikan MAK III
 Misoprostol
 Kehamilan dengan Umur Kehamilan >20 mgg
dengan HT ≥ 140/90mmHg, disertai Protein
uria ≥ 300mg/24 jam atau ≥ +1 dipstik
Bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut :
 Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg
 Proteinuria ≥5 g/24 jam atau +3 dipstik
 Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam.
 Kenaikan kadar kreatinin plasma.
 Terdapat keluhan subjektif (tanda impending eklamsia) :
pandangan kabur, nyeri kepala, nyeri ulu hati
 Edema paru-paru dan sianosis.
 HELLP (Hemolisis, Elevated Liver enzim, Low Platelet)
sindrom
 Pertumbuhan ianin intrauterin yang terhambat(IUGR).
Pada kasus PEB dengan Edema Paru  Dilarang memberikan MgSO4
 Blood set
 Abocath no.18
 Dispossible spuit 3, 5, 10cc
 Folley catheter no.16
 Urine bag
 Masker O2
 Selang O2
 Cairan Ringer Laktat
 Aquabidest utk injeksi
 Palu refleks
 MgSO4 20%
 MgSO4 40%
 Furosemid 20mg
 Oksitosin 10 IU
 Dexametason 5mg
 Misoprostol 200 mcg
 Nifedipin 10mg
 Ampisilin 1 gram
 Calsium Glukonas
 HPP dan PE-E bisa diprediksi dengan faktor
resiko dan skrining Rujukan terlambat
menurun  AKI menurun
PENDIDIKAN
PEKERJAAN
EKONOMI
BUDAYA
 MAP = (Sistolik + 2 Diastolik)/3

 DisebutPOSITIF bila :
Trimester 2 : MAP ≥ 90 mmHg
TEKANAN DARAH DIUKUR :
 Tidur telentang : catat DIASTOLIK-nya
 Tidur miring kiri : catat DIASTOLIK-nya
Disebut POSITIF bila :
 selisih diastolik : ≥ 15 mmHg
WA : 081-337-130022

Email :
yonashadisubroto
@gmail.com
 Laringoskop no. 0/1
 Ambubag
 Microdrip
 ETT no : 2,5/3/3,5/4
 Spuit : 1/3/5/10/50 cc
 Catheter Umbilical
 Selimut 3 buah
 Abocath no. 24
 Cairan : RL dan D10
 Botol Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai