Anda di halaman 1dari 30

YENNY APRIANI

PENUAAN PADA SISTEM SENSORIS


PENGLIHATAN
 Perubahan penglihatan dan fungsi mata
dianggap normal ( penurunan akomodasi,
konstriksi pupil, perubahan warna dan
kekeruhan lensa mata/katarak )
 Diawali dengan presbiopi, kehilangan
kemampuan akomodatif, dimulai pada dekade
keempat kehidupan, biasanya muncul dengan
tanda kesulitan membaca huruf-huruf kecil
 Kerusakan kemampuan akomodasi terjadi
karena otot-otot siliaris melemah dan lebih
kendur dan lensa kristalin mengalami sklerosis
 Hal ini mengakibatkan kehilangan elastisitas
dan kemampuan hanya terpusat pada
penglihatan dengan jarak dekat
 Kondisi ini dapat diatasi dengan pengggunaan
kacamata lensa jauh dekat ( bifokal )
 Ukuran pupil menurun ( miosis pupil ) karena
sfinkter pupil mengalami sklerosis
 Dapat mempersempit lapang pandang,
mempengaruhi penglihatan perifer pada
tingkat tertentu
 Namun hal ini dianggap tidak begitu benar-
benar mengganggu kehidupan sehari-hari
 Perubahan warna ( misalnya : menguning )
dan meningkatnya kekeruhan lensa kristal
yang terjadi dari waktu ke waktu dapat
menimbulkan katarak
 Gejala umum katarak adalah penglihatan
kabur dan seperti terdapat suatu selaput di
atas mata
 Dapat dikoreksi dengan penggunaan lensa,
selain itu sarankan menggunakan lampu
yang terang tapi tidak menyilaukan
 Perubahan dalam persepsi warna juga sering
terjadi seiring dengan pembentukan katarak
dan mengakibatkan warna yang muncul tumpul
dan tidak jelas ( terutama biru, hijau, ungu )
 Sakit mata atau rasa tidak nyaman mungkin
dialami oleh beberapa lansia karena pada saat
katarak terbentuk akan dapat menigkatkan
tekanan intraokular ( TIO ) untuk sementara
 Hal yang penting dilakukan adalah melakukan
pemeriksaan penglihatan dan tekanan pada
mata secara teratur dan operasi ketika sudah
siap
PENATALAKSANAAN PERUBAHAN PENGLIHATAN

 Kemampuan untuk melakukan fokus pada


benda yang dekat dapat diperiksa dengan cara
menyuruh klien untuk membaca huruf pada
jarak dekat ( sekitar 60 inchi/40 cm )
 Ukuran dan reaksi pupil dapat menggunakan
lampu senter/ pen light, amati reaksi pupil
 Amati ptosis ( jatuhnya ) kelopak mata , periksa
kelembapan mata dan air mata yag berlebihan
 Kaji juga tentang kekeringan mata apakah
menggunakan obat tetes mata
 Penglihatan perifer diperiksa dengan
menggerakkan pensil dari tiap-tiap sisi
kepala ke arah pusat, sementara pasien
melihat lurus ke depan
 Pergerakan okular dapat diperiksa dengan
minta pasien mengikuti pergerakan pensil
melalui lapang pandang
 Jangan lupa tanyakan apakah ada rasa nyeri
pada salah satu mata, adanya pandangan
kabur, kesukaran karena silau, operasi
mata, dan gangguan yg mengganggu AKS
OPERASI KATARAK

 Katarak dapat dibantu dengan lensa koreksi


selama periode maturasi
 Ada suatu periode “ periode dengan kondisi
ketidakpastian “
 Operasi pengangkatan dan implantasi lensa
okuler diindikasikan ketika katarak cukup
matur
PROSEDUR YANG DILEWATI KETIKA AKAN
OPERASI KATARAK
 Refraksi ketajaman penglihatan terbaik yang
dapat dikoreksi ( Best- corrected visual acuaty/
BVA ), BVA 20/50 atau lebih rendah ( ini
mungkin bervariasi di masing-masing negara )
 Pembacaan tonometri, suatu penggukuran TIO
untuk memeriksa kemungkinan glaukoma
 Potensial acuity meter untuk memperkirakan
ketajaman penglihatan setelah operasi katarak
 Tes dengan cahaya yang menyilaukan untuk
mengukur tingkat kepekaan terhadap cahaya
terang, yg mengganggu AKS
 Pertanyaan medis yg penting untuk
menentukan bagaimana katarak
mempengaruhi AKS
 Pembacaan Keratometri ( Pembacaan-K, yang
mengukur kelengkungan kornea mata ) dan
ultrasonografi alfa ( A-Scan ) untuk
menentukan panjang aksis dan kalibrasi IOL
untuk memperoleh ukuran yang benar dan
kekuatan implan IOL ( stelah dilakukan
pemeriksaan pra operasi seperti pemeriksaan
okular, riwayat medis, test laboratorium, sinar X
dada, EKG, dan pemeriksaan fisik, maka
operasi dapat dilakukan
 Saat operasi : anastesi lokal atau topikal, mata
akan ditutup setelah operasi
 Kunjungan pertama pasca operasi : tutup mata
dibuka oleh dokter
 Pasien diminta untuk menahan diri dari
melakukan aktivitas yg dapat meningkatkan
TIO selama kira-kira 2 sampai 3 mingguan.
Suatu penutup mata dari logam atau plastik
dikenakan pada saat tidur siang atau pun
malam. Pasien akan menggunakan
antibiotika/anti inflamasi 4x per hari pada
mata yg dioperasi selama 2 minggu
 Kunjungan pasca operasi kedua : 1 minggu
setelah operasi jika tidak ada komplikasi,
kemudian pada interval teratur sampai mata
sembuh
 Operasi katarak kedua : jika mata telah siap,
biasanya dilakukan 2 bulan atau lebih setelah
operasi pertama
 Setelah beberapa minggu sampai beberapa
tahun pasca operasi katarak, pasien mungkin
mengatakan bahwa penglihatannya kabur atau
seperti terdapat suatu film atau selaput di atas
mata dengan lensa palsu atau mata tak
berlensa
 Ini biasanya disebabkan oleh kapsul posterior
dari lensa alami menjadi berawan atau
mengalami fibrosis setelah beberapa waktu
 Hal ini biasanya dapat dengan mudah dikoreksi
oleh suatu laser YAG ( yttrium aluminium
garnet crystalline )
 Komplikasi utama dari penggunaan YAG adalah
peningkatan TIO, dapat dikoreksi dengan tetes
mata glaukoma sementara
PENDENGARAN
 Kehilangan pendengaran pada lansia disebut
prebikusis
 Penyebab ditak diketahui dengan jelas, tetapi
ada beberapa faktor ( nutrisi, genetik, suara
gaduh, hipertensi, stress emosional,
arteriosklerosis )
 Bisa berupa sensorineural ( utama ) dan
berupa komponen konduksi
 Penurunan pendengaran sensorineural terjadi saat
telinga bagian dalam dan komponen saraf tidak
berfungsi dengan baik ( saraf pendengaran,
batang otak atau jalur kortikal pendengaran )
 Sedangkan penyebab dari perubahan
konduksi tidak diketahui, tapi masih
mungkin berkaitan dengan perubahan pada
tulang di dalam telinga tengah dalam bagian
koklear atau di dalam tulang mastoid
 Dua masalah fungsional pendengaran pada
populasi lansia adalah ketidakmampuan
mendeteksi volume suara dan
ketidakmampuan mendeteksi suara dengan
nada frekuensi yang tinggi , dapat terjadi
pada salah satu atau pada kedua telinga
PENATALAKSANAAN PENURUNAN
PENDENGARAN
 Sumber informasi adalah riwayat kasus tersebut
 Perawat dapat mengkaji kapan klien mulai
memiliki suatu masalah pendengaran juga gejala
lain yang berhubungan ( akumulasi serumen, nyeri,
vertigo )
 Pengkajian dapat dilakukan dengan menggunakan
garputala, detak arloji, dan suara bisikan
 Bisa juga diamati dengan gerak gerik lansia saat
selalu meminta lawan bicara mengulang
pernyataan, menggerakkan kepala ke kanan atau
kiri , respon tidak sesuai
INTERVENSI
 Penggunaan alat bantu pendengaran dapat
memudahkan komunikasi, mengurangi
perasaan kesepian , dan isolasi sosial
 Berbicara dengan nada yang tidak termasuk
berteriak
 Menghadap ke arah pasien ketika berbicara
 Berbicara secara perlahan dan jelas
 Gunakan sentuhan untuk mendapatkan perhatian
pasien
 Gunakan kalimat sederhana
 Turunkan intonasi nada suara
 Waspadai komunikasi nonverbal
PERABAAN
 Kebutuhan akan sentuhan meningkat pada
lansia karena beragam faktor psikologis,
sehingga dengan merasakan sentuhan dari
orang terdekat, mereka akan merasa
diperhatikan
 Sentuhan dapat diberikan untuk memberi
stimulus sensori atau menghilangkan rasa
nyeri fisik
PENATALAKSANAAN KEBUTUHAN PERABAAN

 Kaji turgor kulit dan respon taktil pasien


 Kaji respon terhadap benda tumpul dan
tajam
 Perhatikan isyarat-isyarat yang diberikan
oleh klien sebagai respon terhadap
sentuhan
INTERVENSI
 Lakukan pijatan punggung yang tidak hanya
dapat menimbulkan efek fisiologis tapi juga
dapat memberikan efek psikologis
 Pijatan dapat merangsang sirkulasi dan
meningkatkan relaksasi
 Seiring pertambahan usia, keadaan sosial
pasien akan mengalami penurunan sehingga
sering lansia mengalami keadaan isolasi sosial.
Penelitian banyak membahas tentang sentuhan
terapeutik akan sangat membantu pemenuhan
kebutuhan sosial pasien
PENGECAPAN
 Jumlah total kuncup-kuncup pengecapan
mengalami penurunan atau rusak seiring
bertambahnya usia, sehingga menurunkan
sensitivitas terhadap rasa
 Walaupun proses regenerasi sel pengecepan
tetap berjalan, akan tetapi pertambahan
usia akan menurunkan sensitivitas rasa
akan rasa manis asam asin dan pahit
PENATALAKSANAAN PENURUNAN PENGECAPAN

 Inspeksi mulut serta warna dan kelembaban


bibir : warna lidah, lidah kotor, bibir pecah-
pecah, adanya penggunaan gigi palsu, adanya
bau kurang enak
 Minta klien menyicipi berbagai jenis cairan
yang mempunyai berbagai macam konsentrasi
(manis asin asam pahit)
 Pada lansia, disarankan mengunyah makanan
secara menyeluruh dan bergantian dari satu
makanan ke makanan lain
 Penting untuk diperhatikan penggunaan obat
pada lansia dapat menekan nafsu makan
(obat-obat anti rematik dan obat anti
hipertensi)
PENCIUMAN
 Sensasi penciuman bekerja sebagai akibat
stimulasi reseptor olfaktorius
 Suatu bau memasuki rongga hidung dan
berjalan ke atas sampai ke silia dari berjuta-
juta sel nervus olfaktorius yang mikrospkopis
lalu stimulus ditransmisikan ke korteks
olfaktorius di otak
 Sensasi penciuman erat dengan pengecapan
 Kehilangan kemampuan penciuman disebut
anosmia
 Penurunan penciuman paling sering dijumpai
pada usia pertengahan dan untuk sebagian
orang hal tersebut akan terus berkurang
 Kecepatan penurunan tersebut pada masing-
masing orang berbeda
 Nervus olfaktorius sangat kompleks,
diperkirakan mampu beregenerasi
 Penurunan penciuman tidak hanya dipengaruhi
usia bisa karena keadaan tertentu ( flu,
merokok, alergi, sinusitis kronis )
PENATALAKSANAAN PENURUNAN
PENCIUMAN
 Inspeksi untuk mengetahui kelainan septum
dan obstruksi hidung
 Sebuah otoskop digunakan untuk memeriksa
rongga hidung
 Membran mukosa diperiksa untuk menentukan
apakah cukup lembab atau terdapat adanya
iritasi
 Mengkaji ketajaman penciuman dapat dengan
menutup mata pasien dan pasien diminta
mengidentifikasi bau dari beberapa unsur (
kayu manis, kopi, cuka )
 Akibat kehilangan sensitivitas penciuman,
pada lansia sering tidak menyadari bau
badannya sendiri
 penurunan sensitivitas juga mengurangi
kepekaan terhadap bau ruangan, apabila
ada bau gas bocor, bau asap pertanda
kebakaran , mereka kemungkinan tidak
menyadarinya, sehingga lansia diharapkan
tidak ditinggal sendiri tinggal dirumah
KESIMPULAN

Perubahan sensoris (penglihatan, pendengaran,


perabaan, pengecapan dan penciuman )
normal dialami lansia. Yang terpenting
sekarang apakah yang dapat dilakukan klien,
keluarga dan perawat untuk membuat
perubahan sensori tersebut tidak terlalu
menimbulkan stress pada lansia

Anda mungkin juga menyukai