ABSTRAKSI
HIDROLOGIK
Abstraksi Hidrologik
a = Angka tetapan, tergantung pada tipe awan. Awan rendah =0,9 ; awan
sedang = 0,6 dan awan tinggi = 0,2
Jika data ketinggian awan tidak tersedia maka (1-aC) diganti dengan (0,10+0,90 n/N)
n = lama penyinaran matahari (jam) dan N lama penyinaran matahari maksimal (jam)
Radiasi panjang gelombang bersih yang tidak menjadi bagian dari radiasi matahari
datang dan tidak diradiasikan kembali ke atmosfer :
Transpirasi
• Transpirasi adalah suatu proses ketika air diuapkan ke
udara dari permukaan daun/tajuk vegetasi
• Laju transpirasi ditentukan:
• Radiasi matahari
• Membuka dan menutupnya pori-pori kedudukan daun dan
cabang, ketersediaan air, tanaman meranggas
Faktor-faktor penentu Transpirasi
• Faktornya hampir sama dengan evaporasi:
• Radiasi matahari
• Suhu
• Kecepatan angin
• Gradien tekanan udara
• Karakteristik dan kerapatan vegetasi seperti struktur
tajuk, perilaku pori-pori daun, kekasaran permukaan
vegetasi
• Transpirasi di hutan lebih besar dibanding di padang rumput
• Keakaran vegetasi akan berpengaruh jika cadangan air tanah
menyusut
Pengukuran Transpirasi
T = Transpirasi (cm/th)
Pg = Curah hujan (cm/th)
R = Air larian (cm/th)
It = Total intersepsi (cm/th)
S = Perubahan kapasitas tampung air tanah
S = umumnya diabaikan,keseimbangan air tersebut dipengaruhi akan
ditentukan
Evapotranspirasi
• Jumlah air total yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari
permukaan tanah, badan air, dan vegetasi oleh adanya
pengaruh faktor-foktor iklim dan fisiologis vegetasi
• Gabungan antara evaporasi, intersepsi, dan transpirasi
T = Transpirasi vegetasi
It = Intersepsi total
Es = Evaporasi dari tanah, batuan dan jenis permukaan tanah lainnya
Eo = Evaporasi permukaan badan air seperti sungai, danau, dan waduk
S = Perubahan kapasitas tampung air tanah
Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan
ET = T+It untuk tegakkan hutan, bila unsur vegetasi dihilangkan, ET= ES
Faktor-faktor Evapotranspirasi
• Evapotranspirasi/Evaporasi Total = peristiwa evaporasi
dan transpirasi yang terjadi bersama-sama
• Evapotranspirasi potensial (potential evaporation, PET) =
evaporasi yang terjadi, apabila tersedia cukup air (dari
presipitasi atau irigasi) untuk memenuhi pertumbuhan
optimum dipengaruhi faktor2 metereologi radiasi
matahari dan suhu
• Evapotranspirasi sesungguhnya (Actual
evapotranspiration, AET) = evapotranspirasi yang terjadi
sesungguhnya, dengan kondisi pemberian air seadanya
dipengaruhi oleh faktor fisiologi tanaman dan unsur
tanah
• Consumptive use = air yang diperlukan tumbuh-tumbuhan
untuk pertumbuhan sel-selnya
Perkiraan Evaporasi
Perkiraan evaporasi berdasarkan pan evaporasi………… (1)
H = 25.4 cm = 10”
Lysimeter….1
2 type lysimeter
• Tipe drainage (Drainage type)
• Tipe timbang (Spring-balance weighing type)
Metode Thornthwaite
• Memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan
energi panas
Cp = Specific heat of air pada tekanan udara konstan, (dalam hal ini adalah 1010 J/Kg/C)
es(T) = Tekanan uap air jenuh pada suhu atmosfer suhu (PaC)
Ea = K. Uz (ew – ez)
E = a (ew – ea) (1 + b V)
E = 0.484 (1+0.6 V) (ew – ea)
E = evaporasi (mm/hari)
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur sama dengan
temp air (millibar)
ea = tekanan uap di udara sesungguhnya (millibar)
V = kecepatan angin rata-rata dalam sehari (m/detik)
Perkiraan Evaporasi
• Persamaan Orstom
Water-balance:
EL = P + Isurf + Igw – Osurf – Ogw - S
t
F (t ) f ( )d
0
dF (t )
f (t )
dt
• Kapasitas perkolasi (percolation capacity=Pp)= kecepatan
perkolasi maksimum
Jumlah perkolasi (mm)= jumlah infiltrasi yang terjadi (mm)
– jumlah air yang diperlukan untuk pengisian kelembaban
tanah (soil moisture) (mm)
• Kecepatan perkolasi (percolation rate=Pa)= kecepatan
perkolasi yang sesungguhnya terjadi. Nilai ini dipengaruhi
oleh kecepatan infiltrasi dan kapasitas perkolasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kapasitas infiltrasi
1. Karakteristik hujan: lama hujan, intensitas
hujan terjadi pengurangan kapasitas infiltrasi
secara konstan, karena:
- pemadatan permukaan tanah
- pembengkakan tanah liat dan humus
- penyumbatan pori-pori oleh partikel kecil
- terjeratnya gelembung-gelembung udara
2. Kondisi permukaan tanah; ada/tidak ada
tanaman
3. Karakteristik tanah; tekstur dan struktur
Tekstur= aspek geometris dari partikel
komponen suatu batuan, termasuk ukuran,
bentuk dan aturan susunan butir-butir tanah
Struktur= perbedaan-perbedaan dari bidang
perlapisan yang normal (paralel atau sejajar)
proses sedimentasi, tektonik
4. Pengerjaan tanah
5. Kondisi klimatologi
6. Nilai lembab tanah (soil moisture)
7. Kedalaman air yang tertahan di permukaan
tanah (D) serta ketebalan lapisan tak jenuh (L)
Soil Particle Sizes
Diameter limits (mm)
Name of soil
separate
2.00 - 1.00
Very coarse sand*
f (t ) f c ( f 0 f c )e kt
3 f0
2.5
Infiltration rate, f
k1
2
k1 < k2 < k3
1.5
k2
1
k3
0.5 fc
0
0 0.5 1 1.5 2
Time
Philips Equation
• Recall Richard’s D K
t z z
Equation
• Assume K and D are
functions of , not z
• Solution
• Two terms represent F (t ) St1/ 2 Kt
effects of
• Suction head 1 1/ 2
• Gravity head f (t ) St K
2
• S – Sorptivity
• Function of soil suction
potential
• Found from experiment
Green – Ampt Infiltration
L Depth to Wetting Front h0
Ponded Water
i Initial Soil Moisture
Ground Surface
F (t ) L( i ) L
Wetted Zone
L
dF dL
f
dt dt
Wetting Front
h
q z K f
z i
h z
n
f K K
z z Dry Soil
Green – Ampt Infiltration Ground Surface
derivative, between
• Ground surface z 0, 0 z Dry Soil
• Wetting front z L, f
f 0 f K K
z
f K K K K K K
z z L0
F (t ) L
f
L
F f K 1
F
Green – Ampt Ground Surface
f dL
f K 1 f Wetting Front
F dt
i
F (t ) L
dL f
K 1
dt L z Dry Soil
(Cont.)
Wetted Zone L
f
Kt L f ln( ) Wetting Front
f L i
F
F Kt f ln(1 ) z
f Dry Soil
f
f K 1 Nonlinear equation, requiring iterative solution.
F
ψ is wetting front soil suction head;
θ is porosity;
K is Hydraulic conductivity;
F is the total volume already infiltrate
Soil Parameters
• Green-Ampt model requires
• Hydraulic conductivity, Porosity, Wetting Front
Suction Head
• Brooks and Corey
r
se Effective saturation
e
Soil Class Porosity Effective Wetting Hydraulic
e n r Effective porosity Porosity Front Conductivity
Suction
Head
(1 se ) e n e K
(cm) (cm/h)
Sand 0.437 0.417 4.95 11.78
Loam 0.463 0.434 9.89 0.34
Clay 0.475 0.385 31.63 0.03
Ponding time
• Elapsed time between the time rainfall begins and the
time water begins to pond on the soil surface (tp)
Ponding Time
Infiltration rate, f
• Up to the time of ponding, Potential
Infiltration
f Time
f K 1 Accumulated
Infiltration, F
Rainfall
Cumulative
F Infiltration
f
i K 1 Fp i * t p
i *t p
f
tp K
i(i K ) tp Time
Example
e 0.486
• Silty-Loam soil, 30%
16.7 cm
effective saturation, K 0.65 cm / hr
rainfall 5 cm/hr se 0.30
intensity
(1 se ) e (1 0.3)(0.486) 0.340
16.7 * 0.340
f 5.68
tp K 0.65 0.17 hr
i(i K ) 5.0(5.0 0.65)(i K )
Infiltrometer
fi
-Index
Time in hours
10/1/2019 79
Thank You