Anda di halaman 1dari 12

Anafilatik syok

SURYA ROMADHONI AMD.KEP


Tujuan presentasi ini :

 Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien


 Para peserta mengerti definisi syok anafilatik dan cara penangananya
 Memberi gambaran SPO yang tepat pada penanganan anafilatik syok
 Memberi gambaran peran semua unit kerja tentang terkai masalah ini
Anafilatik syok

Anafilaksis berasal dari bahasa Yunani, dari 2 kata, ana yang berarti jauh dah
phylaxis yang berarti perlindungan. Secara harfiah artinya adalah
menghilangkan perlindungan.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Portier dan Richet pada tahun 1902
ketika memberikan dosis vaksinasi dari anemone laut untuk kedua kalinya
pada seekor anjing. Hasilnya, anjing tersebut mendadak mati.
Anafilaksis merupakan reaksi alergi sistemik yang berat dan dapat
menyebabkan kematian, terjadi secara tiba-tiba segera setelah terpapar
oleh allergen atau pencetus lainnya. Reaksi anafilaksis termasuk ke dalam
reaksi Hipersensivitas Tipe 1 menurut klasifikasi Gell dan Coombs.1,2
 Anafilaksis paling sering disebabkan oleh
makanan, obat-obatan, sengatan serangga
dan lateks. Gambaran klinis sangat heterogen
dan tidak spesifik. Reaksi awalnya cenderung
ringan membuat masyarakat tidak
mewaspadai bahaya yang akan timbul, seperti
syok, gagal nafas, henti jantung, dan kematian
mendadak
continue

 Pada awalnya gejala anafilaksis cenderung ringan, akan tetapi pada


akhirnya bisa menyebabkan kematian akibat syok anafilaktik. Syok
anafilaktik, merupakan salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis yang
ditandai oleh adanya hipotensi yang nyata dan kolaps sirkulasi darah.
Walaupun jarang terjadi, syok anafilaktik dapat berlangsng sangat cepat,
tidak terduga, dan dapat terjadi di mana saja yang potensial berbahaya
sampai menyebabkan kematian. Identifikasi awal merupakan hal yang
penting, dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penunjang
untuk menegakkan suatu diagnosis serta penatalaksanaan cepat, tepat,
dan adekuat suatu syok anafilaktik dapat mencegah keadaan yang lebih
berbahaya.
Continue

 Cara dan waktu pemberian berpengaruh


terhadap terjadinya reaksi anafilaksis.
Pemberian secara oral lebih sedikit
kemungkinannya menimbulkan reaksi dan
kalaupun ada 5 biasanya tidak berat. Selain itu,
semakin lama interval pajanan pertama dan
kedua, semakin kecil kemungkinan reaksi
anafilaksis akan muncul kembali. Hal ini
berhubungan dengan katabolisme dan
penurunan sintesis dari IgE spesifik seiring waktu.
Lanjutan

Penundaan pemberian adrenalin


juga merupakan faktor risiko
yang berakibat fatal
Patofisiologi syok anafilatik
Kesimpulan

Syok anafilatik resiko tinggi pada siapapun,


obat manapun, dan siapapun yang
memberikanya kita tidak tau kapan
terjadinya yang pasti kita harus siap
pencegahanya dan penangananya bila
terjadi
Upaya dalam pencegahan dan
kesiapan anafilatik syok

 Pemberian obat mengunakan prinsip 6 (enam benar obat )


 Doble cek dan ricek dalam persiapan dan pengoplosan obat
 Peranan penting petugas farmasi dalam menjamin prisin 6 (enam benar
obat )
 Kesiapan dan keterampilan petugas dalam menangani anafilatik syok
 Ketersedian alat dan obat emergency ditiap ruangan perawatan
Contoh spo dan tempat obat
emergency
Alangkah baiknya ditempat kita bisa
seperti ini

Anda mungkin juga menyukai