Anda di halaman 1dari 8

Transpor Pasif

Maulana Rayhan Rafi Ammar

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Difusi Sederhana

02 Difusi Terfasilitas

03 Osmosis
Difusi Sederhana

Difusi adalah transpor pasif berupa perpindahan zat (gas, padat,


atau cair), dengan atau tanpa melewati membran dari daerah
yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi
rendah. Melalui difusi, konsentrasi zat menjadi sama.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut
gradien konsentrasi.Difusi akan terus terjadi hingga mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap
terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.Faktor yang
mempengaruhi:Ukuran partikel,Ketebalan membran,Luas
areaJarakSuhu

Peristiwa difusi amat penting bagi proses transportasi


(pengangkutan) pada makhluk hidup. Contoh transpor pasif
melalui difusi misalnya dapat kita temukan pada hewan bersel
satu yang mengambil O2 dari lingkungannya. O2 dapat berdifusi
ke dalam hewan uniseluler tersebut karena konsentrasi O2 di
udara lebih tinggi dari pada konsentrasi O2 di dalam sel
tubuhnya.
Difusi Terbantu
Difusi terbantu adalah transpor pasif difusi yang
memerlukan bantuan protein, seperto enzim. Contoh
transpor pasif melalui difusi terbantu dapat kita temukan
pada bakteri Escherichia coli. Bila dipindahkan ke medium
yang mengandung laktosa, maka bakteri tersebut
metabolismenya akan menurun. Salah satu sebabnya
ialah membran selnya tidak dapat dilalui oleh laktosa
(impermeabel). Akan tetapi, setelah beberapa menit,
laktosa mulai dapat masuk karena terbentuknya enzim
permease di dalam sel.
Enzim permease adalah suatu protein membran sel yang
membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua
lapis fosfolipid membran sel. Difusi yang tergantung pada
suatu mekanisme transpor dari membran sel seperti
permease ini disebut difusi terbantu.
Osmosis

Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, di mana molekul air berdifusi
melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal
larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik
(larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang
mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama
konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang.
Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat
(tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan
bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak
molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak
molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto
molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika
terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka
volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang
sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting
(Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat
pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air,
sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel
tumbuhan).
Waktunya Kuis!!!!!
Are You Ready???
1. Osmosis merupakan perpindahan zat pelarut berkonsentrasi tinggi menuju zat pelarut berkonsentrasi rendah, melalui
membran yang bersifat ….
A. selektif permeable
B.fertilisasi
C.tembus pandang
D.tipis
E.bisa dikontrol
2. Konsentrasi zat yang tinggi disebut juga..
A.Hipertensi
B.Hipotonik
C.Hipertonik
D.Permeable
E.Semipermeable
3. Masuknya garam-garam mineral dan air dari tanah ke dalam sel-sel akar merupakan suatu contoh proses…
A.imbisisi
B.osmosis
C.difusi
D.adsorpsi
E.plasmolisis
Apa yang diperlukan sebagai energi bagi protein dalam transpor membran sel ?
Apa perbedaan antara difusi osmosis ?

Anda mungkin juga menyukai