Anda di halaman 1dari 23

ADAPTASI FISIOLOGI NEONATUS

SISTEM PERNAFASAN DAN KARDIOVASKULER


Kelompok :

 Ai Siti Kankan S.E  Novi Nuraeni
 Dea Amalia  Raynette Grace G
 Dita Restya Visoga  Rima Deliana
 Eneng Reksa Banyu  Rita Dwi Wahyuni
 Firda Amelia Rizqia  Siti Julfa Maulida
 Mery Ayu  Tia Rahma Sagita
Kristianingsih  Yenti Purnamasari
 Neneng Altikah

Adaptasi Bayi Baru Lahir
Pada Sistem Pernapasan
1. Perkembangan paru-paru

Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi
kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal
ini disebabkan karena keterbatasan permukaan
alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru
dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.
2.Adaptasi paru

Hingga saat lahir tiba, janin bergantung
pada pertukaran gas daerah maternal melalui
paru maternal dan placenta. Setelah pelepasan
placenta yang tiba-tiba setelah pelahiran,
adaptasi yang sangat cepat terjadi untuk
memastikan kelangsungan hidup.
3. Awal adanya napas

Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas
pertama bayi adalah :
a) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik
lingkungan luar rahim yang merangsang pusat
pernafasan di otak.
b) Tekanan terhadap rongga dada,Interaksi antara system
pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan
c) Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah
dan akan merangsang pernafasan. Berkurangnya O2
akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi
sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan
tingkat gerakan pernapasan janin.
d) Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang
pernapasan.
4. Surfaktan dan upaya respirasi untuk
bernapas

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi
untuk :
 Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
 Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk
pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat
survaktan(lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan
aliran darah ke paru – paru, Tidak adanya surfaktan
menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir
pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas.
5. Dari cairan menuju udara

 Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-
parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama
persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar
dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar
sectio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi
rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah
dalam jangka waktu lebih lama.
6. Fungsi sistem pernapasan dan
kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler

Oksigenasi yang memadai merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempertahankan
kecukupan pertukaran udara. Peningkatan aliran darah
paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam
alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru.
Peningkatan aliran darah ke paru-paru akan
mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan
membantu menghilangkan cairan paru-paru dan
merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi
sirkulasi luar rahim.
Berikut adalah tabel mengenai perkembangan sistem
pulmonal sesuai dengan usia kehamilan


Usia Kehamilan Perkembangan

24 hari Bakal paru-paru terbentuk

26-28 hari Kedua bronkus membesar

6 minggu Segmen bronkus terbentuk

12 minggu Lobus terdiferensiasi

24 minggu Alveolus terbentuk\

28 minggu Surfaktan terbentuk

34-36 minggu Struktur paru matang


Lanjutan...

Ketika struktur matang, ranting paru-
paru sudah bisa mengembangkan sistem
alveoli. Selama dalam uterus, janin
mendapat oksigen dari pertukaran gas
melalui plasenta dan setelah bayi lahir,
pertukan gas harus melalui paru-paru bayi.
 Gangguan Pernapasan

1. Penyakit membrana hialin Terjadi pada bayi prematur. Biasanya
terjadi sesudah lahir dan secara progesif
menjadi berat dalam 72 jam.
2. Atelektasis paru-paru/Pneumonia Paru-paru menguncup dapat disebabkan
aspirasi karena adanya sumbatan dalam saluran
nafas, misalnya lendir sangat kental, atau
tersedak susu, demikian juga
pneumotoraks.
3. Pneuponia aspirasi Misalnya karena tersedak cairan ketuban,
terutama yang hijau kental.
4. Kelainan susunan saraf pusat Dapat terjadi akibat asfiksia,
menimbulkan hipoksia otak.
5. Sepsis Dapat menyebakan terjadinya hipoksia
diseluruh tubuh dan pada bayi baru lahir
mudah terjadi pneumonia.

Adaptasi Fisiologis bayi
baru lahir
Sistem Kardiovaskuler

Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru
untuk mengambil oksigen dan bersirkulasi ke seluruh
tubuh guna menghantarkan oksigen ke jaringan. Agar
terbentuk sirkulasi yang baik guna mendukung
kehidupan luar rahim, terjadi dua perubahan besar,
yaitu :
1. Penutupan foramen ovale pada atrium paru dan
aorta
2. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan
aorta
Lanjutan...


 Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan
tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah tubuh.
Jadi, perubahan tekanan tersebut langsung
berpengaruh paada aliran darah. Oksigen
menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan
dengan cara mengurangi atau meningkatkan
resistensinya sehingga mengubah aliran darah.
Lanjutan...

Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam pembuluh
darah :
1. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh darah
sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Aliran
darah menuju atrium kanan berkurang sehingga menyebabkan
penurunan volume dan tekanan pada atrium tersebut.
2. Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah
paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada
pernapasan pertama ini menimbulkan relaksasi sistem
pembuluh darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru
mengakibatkan peningkatan pembuluh darah dan tekanan pada
atrium kanan.
Lanjutan...


 Total volume darah yang bersirkulasi pada saat bayi
lahir adlah 80 ml/kg berat badan. Akan tetapi,
jumlah ini dapat meningkat jika tali pusat tidak
dipotong pada waktu lahir. Kadar hemoglobin tinggi
(15-20 gr/dl), 70% adalah Hb janin. Perubahan Hb
janin menjadi Hb dewasa yang terjadi di rahim
selesai dalam 1-2 tahun kehidupan.
Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi

Sirkulasi darah fetus



A. Struktur tambahan pada sirkulasi fetus
1. Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami
deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar
2. Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum
mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru
yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
3. Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan
darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra
4. Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari
venrtriculuc dexter dan aorta desendens
5. Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang
mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus
umbulicalis, arteri ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di
dalam tubuh fetus arteri tersebut dikenal sebagai arteri
hypogastica.
Lanjutan...


Sistem sirkulasi fetus
Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari
plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan
hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior
 Ductus venosus : adalah cabang – cabang dari vena umbilicalis dan
mengalirkan sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke
dalam vena cava inferior
 Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar
dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima darah dari
vena hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium
dextrum
 Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah
yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus dextra untuk
menuju ke atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula
mitralis ke ventriculuc sinister dan kemudian melaui aorta masuk
kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala
dan ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan
serebrum menerima darah baru yang mengalami oksigenasi
Lanjutan...


 Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan
ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa
aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula
tricuspidallis masuk ke dalam venriculus dexter
 Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran ke paru -
paru yang nonfungsional, yanghanya memerlukan nutrien
sedikit
 Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena
ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok
darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior
 Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca
interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan
mengandung leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok
dari peredaran darah maternal
Perubahan pada saat lahir

1. Penghentian pasokan darah dari plasenta
2. Pengembangan dan pengisian udara pada paru-
paru
3. Penutupan foramen ovale
4. Fibrosis
• Vena umbilicalis
• Ductus venosus
• Arteriae hypogastrica
• Ductu sarteriosus
Pengaturan suhu

 Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu
tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan
adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu
ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi.
 Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan
hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi
panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh
tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh
sampai 100%.
kesimpulan

 Pada saat lahir, bayi baru lahir akan mengalami masa yang
paling dinamis dari seluruh siklus kehidupan. Bayi mengalami
suatu proses perubahan dikenal sebagai periode transisi yaitu
periode yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu harus
beradaptasi dari keadaan yang sangat bergantung menjadi
mandiri secara fisiologis, selama beberapa minggu untuk
sistem organ tertentu.
 Jadi adaptasi merupakan suatu penyesuaian bayi baru lahir
dari dalam uterus keluar uterus, prosesnya disebut periode
transisi atau masa transisi. Secara keseluruhan, adaptasi diluar
uterus harus merupakan sebagai proses berkesinambungan
yang terjadi selama keseluruhan. Maka pada setiap kelahiran,
bidan harus memikirkan tentang faktor-faktor kehamilan atau
persalinan yang dapat menyebabkan gangguan pada jam-jam
pertama kehidupan diluar rahim seperti partus lama, trauma
lahir, infeksi, keluar mekunium, penggunaan obat-obatan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai