Anda di halaman 1dari 14

SENJATA TRADISIONAL LAMPUNG

KELOMPOK :4
KETUA : M. AKROM HASANI
ANGGOTA : ANNISA QUROTTUL AINI
AZHRA GHANA RAHMAN
FIKRI HIDAYATUL AHZAM
DHEA AZARIA
LATIF AFGHANI
RIZKA FADILLAH
Kebudayaan masyarakat Provinsi Lampung sangat
dipengaruhi oleh kebudayaan tradisional dari
masyarakat Melayu dan juga kebudayaan Jawa.
Tidak heran jika letaknya yang berada di paling
ujung selatan Pulau Sumatera dan juga berdekatan
dengan Pulau Jawa membuat percampuran
kebudayaan biasa terjadi di sana. Salah satu bentuk
percampuran kebudayaan tersebut dapat kita lihat
pada ragam bentuk senjata tradisional Provinsi
Lampung yang saat ini masih sering dipakai. Nah,
apa sajakah senjata tradisional tersebut?
1. Terapang
Terapang merupakan senjata keris khas Provinsi Lampung yang
selalu digunakan oleh para bangsawan dimasa lampau untuk
menjaga diri dari serangan musuh. Adapun saat ini, senjata
Terapang lebih sering digunakan dalam acara ritual adat, seperti
sebagai pelengkap pakaian adat pengantin bagi kaum pria. Senjata
ini melambangkan keberanian dan juga tanggung jawabnya
terhadap keselamatan istrinya nanti.

Terapang sebenarnya tidak ditemukan di semua daerah di Provinsi


Lampung. Senjata ini hanya ada di dalam kebudayaan masyarakat
Lampung Abung saja, yaitu berada di Tulang Bawang Udik dan
Kabupaten Lampung Utara. Berdasarkan dari penelusuran para
arkelogis, diketahui bahwa senjata keris khas Lampung ini sudah
ada sejak sekitar abad ke 12, yaitu di zaman kekuasaan Kerajaan
Tulang Bawang.
2. PAYAN
Menurut para ahli sejarah, Payan merupakan senjata tradisional
dari Lampung yang usianya paling tua diantara senjata lainnya.
Peninggalan arkeologis di situs purbakala Pugung Raharjo dan
juga di situs peninggalan Islam Benteng Sari menujukan bahwa
senjata Payan ini sudah dipakai berabad-abad lamanya sebagai
salah satu senjata tradisional bagi para prajurit di kerajaan
Tulang Bawang.

Payan sendiri adalah semacam tombak dengan pegangan atau


gagang yang cukup panjang, yaiti sekitar 150 cm sampai
dengan 180 cm. Mata tombaknya sendiri terbuat dari bahan
dasar besi dengan bagian ujungnya yang melancip.
3. BADIK
Badik sebenarnya merupakan senjata tradisional dari masyarakat bugis di
Sulawesi. Namun menurut penelusuran para arkeologis, senjata badik ini
mulai dikenal masyarakat Provinsi Lampung dari kebudayaan
masyarakat Bugis yang merantau ke Provinsi Lampung di masa lampau.
Kemiripan dari segi bentuk dan juga kesamaan fungsi membuat teori ini
pun cukup banyak dipercaya.

Senjata badik ini sering digunakan oleh masyarakat Lampung sebagai


alat perlindungan diri, baik itu dari serangan musuh ataupun dari
serangan binatang buas. senjata ini selalu menemani keseharian para pria
Lampung, terutama bagi mereka yang kerap menyelipkan senjata tikam
ini pada ikat pinggangnya.
 4. CANDUNG
Candung merupakan senjata tradisional Lampung yang sering digunakan hingga
saat ini. Senjata ini sebenarnya merupakan perkakas rumah tangga yang selalu
dipakai ketika sedang bekerja di dapur, berladang, maupun untuk melindungi diri
disaat berada di hutan. Candung adalah sebilah golok biasa yang memiliki panjang
sekitar 30 sampai 50 cm dengan bagian bilahnya yang terbuat dari baja ataupun
logam lainnya. Sementara pada bagian gagangya terbuat dari kayu.

Berdasarkan dari fungsinya, candung ini dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yakni
candung rampak alu (dipakai di dapur ataupun keperluan sehari-hari), candung
kawik (dipakai para pria dalam bekerja), dan candung lancip (dipakai untuk
keperluan khusus, seperti untuk menyembelih hewan ataupun berperang). Di daerah
Lampung pesisir, senjata ini juga disebut dengan nama "Laduk".
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai