Anda di halaman 1dari 16

TYPHOID

Disusun Oleh :

Febriana Dinauri
Nanda Afifa Rifti
Serinda Dwi Rahmawati
Regita
A. Pengertian

Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut


yang disebabkan infeksi salmonella typhi.
Organisme ini masuk melalui makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses
dan urine dari orang yang terinfeksi bakteri
salmonella typhi.
B. Penyebab
Penyebab typhoid adalah bakteri salmonella typhi.
dibagi menjadi dua sumber penularan salmonella
typhi yaitu : pasien dengan demam typhoid dan
pasien dengan carier. Carier adalah orang yang
sembuh dari demam typhoid dan masih terus
mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air
selama lebih dari 1 tahun.
 Salmonella typhi memiliki 3 antigen yaitu:
1. Antigen O
2. Antigen H
3. Antigen IV
C. Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan
melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F
yaitu :
1. Food (makanan)
2. Fomitus (muntah)
3. Fingers (jari tangan/kuku)
4. Fly (lalat)
5. Feses
D. Gejala klinis
selama inkubasi ditemukan gejala prodromal (gejala
tumbuhnya penyakit) yaitu :
1. Perasaan tidak enak badan 5. Diare
2. Lesu 6. Anoreksia
3. Nyeri kepala 7. Batuk
4. Pusing 8. Nyeri otot
E. Pencegahan
1. Usaha terhadap lingkungan hidup
> Penyediaan air minum yang memenuhi
kebutuhan.
> Pembuangan kotoran manusia (BAK dan
BAB) yang hygiene.
> Pemberantasan lalat.
> Pengawasan terhadap rumah-rumah dan penjual
makanan.
2. Usaha terhadap manusia
> Imunisasi
> Pendidikan kesehatan pada masyarakat :
hygiene sanitasi personal hygiene (Mansjoer
Arif 1999)
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
 Identitas klien : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku bangsa, agama, status
perkawinan, tanggal masuk rumah sakit, nomor register dan diagnosa medis.
 Keluhan utama : Keluhan utama demam tifoid adalah panas atau demam yang tidak turun-turun, nyeri
perut, pusing kepala, mual, muntah, anoreksia, diare, serta penurunan kesadaran.
 Riwayat penyakit sekarang : Peningkatan suhu tubuh karena masuknya kuman salmonella typhi ke
dalam tubuh
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pola-pola fungsi kesehatan
Pola nutrisi dan metabolisme : Klien akan mengalami penurunan nafsu makan karena mual dan
muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
 Pola eliminasi
 Pola aktivitas
 Pola tidur dan istirahat
 Pola persepsi dan konsep diri : Biasanya terjadi kecemasan pada orang tua
terhadap keadaan penyakit anaknya.
Diagnosa keperawatan

 Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi


 Nyeri berhubungan dengan agens cidera biologis.
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
 Konstipasi berhubungan dengan faktor fisiologis (
perubahan pola makan)
Intervensi
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
 Definisi : peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal
 Kriteria hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal, Nadi dan RR dalam rentang
normal, Tidak ada perubahan warna kuliat dan tidak ada pusing
 Intervensi :
Observasi tanda-tanda vital
Anjurkan kompres hangat pada dahi/lipatan paha/aksila
Anjurkan banyak minum air putih
Berikan obat antipiretik
2. Nyeri berhubungan dengan agens cidera biologis
 Definisi : pengalaman sensori dan emosional yang muncul akibat kerusakan
jaringan yang actual ataupotensial
 Kriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri, Melaporkan bahwa nyeri berkurang
dengan menggunakan manajemen nyeri, Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas,frekuensi dan tanda nyeri), Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
 Intervensi :Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi.
Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
3. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
 Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic
 Kriteria hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, Berat badan ixeal sesuai
dengan tinggi badan, Tidak ada tanda-tanda malnutrisi, Menunjukkan peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan, Tidak terjadi penurunan berat badan
 Intervensi :
Kaji adanya alergi makanan
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor lingkungan selama makan
Monitor kadar albumin, total protein, Hb. Dan kadar Ht
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
4. Konstipasi berhubungan dengan faktor fisiologis
 Definisi : penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau
pengeluaran tidak lengkap feses atau pengeluaran feses yang kering, keras, dan banyak.
 Kriteria hasil : Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-3 hari, Bebas dari
ketidaknyamanan dan konstipasi, Mengidentifikasi indicator untuk mencegah
konstipasi.
 Intervensi :
Monitor tanda dan gejala konstipasi
Monitor bising usus
Identidikasi faktor penyebab konstipasi
Dukung intake cairan
Anjurkan pasien atau keluarga untuk diet tinggi serat
Kolaborasi pemberian laktasif
SEKIAN
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai