yang disebabkan infeksi salmonella typhi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi bakteri salmonella typhi. B. Penyebab Penyebab typhoid adalah bakteri salmonella typhi. dibagi menjadi dua sumber penularan salmonella typhi yaitu : pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air selama lebih dari 1 tahun. Salmonella typhi memiliki 3 antigen yaitu: 1. Antigen O 2. Antigen H 3. Antigen IV C. Patofisiologi Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu : 1. Food (makanan) 2. Fomitus (muntah) 3. Fingers (jari tangan/kuku) 4. Fly (lalat) 5. Feses D. Gejala klinis selama inkubasi ditemukan gejala prodromal (gejala tumbuhnya penyakit) yaitu : 1. Perasaan tidak enak badan 5. Diare 2. Lesu 6. Anoreksia 3. Nyeri kepala 7. Batuk 4. Pusing 8. Nyeri otot E. Pencegahan 1. Usaha terhadap lingkungan hidup > Penyediaan air minum yang memenuhi kebutuhan. > Pembuangan kotoran manusia (BAK dan BAB) yang hygiene. > Pemberantasan lalat. > Pengawasan terhadap rumah-rumah dan penjual makanan. 2. Usaha terhadap manusia > Imunisasi > Pendidikan kesehatan pada masyarakat : hygiene sanitasi personal hygiene (Mansjoer Arif 1999) KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN Identitas klien : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit, nomor register dan diagnosa medis. Keluhan utama : Keluhan utama demam tifoid adalah panas atau demam yang tidak turun-turun, nyeri perut, pusing kepala, mual, muntah, anoreksia, diare, serta penurunan kesadaran. Riwayat penyakit sekarang : Peningkatan suhu tubuh karena masuknya kuman salmonella typhi ke dalam tubuh Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Pola-pola fungsi kesehatan Pola nutrisi dan metabolisme : Klien akan mengalami penurunan nafsu makan karena mual dan muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali. Pola eliminasi Pola aktivitas Pola tidur dan istirahat Pola persepsi dan konsep diri : Biasanya terjadi kecemasan pada orang tua terhadap keadaan penyakit anaknya. Diagnosa keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
Nyeri berhubungan dengan agens cidera biologis. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat Konstipasi berhubungan dengan faktor fisiologis ( perubahan pola makan) Intervensi 1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi Definisi : peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal Kriteria hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal, Nadi dan RR dalam rentang normal, Tidak ada perubahan warna kuliat dan tidak ada pusing Intervensi : Observasi tanda-tanda vital Anjurkan kompres hangat pada dahi/lipatan paha/aksila Anjurkan banyak minum air putih Berikan obat antipiretik 2. Nyeri berhubungan dengan agens cidera biologis Definisi : pengalaman sensori dan emosional yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual ataupotensial Kriteria hasil : Mampu mengontrol nyeri, Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri, Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas,frekuensi dan tanda nyeri), Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Intervensi :Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Tingkatkan istirahat 3. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic Kriteria hasil : Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, Berat badan ixeal sesuai dengan tinggi badan, Tidak ada tanda-tanda malnutrisi, Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan, Tidak terjadi penurunan berat badan Intervensi : Kaji adanya alergi makanan Monitor adanya penurunan berat badan Monitor lingkungan selama makan Monitor kadar albumin, total protein, Hb. Dan kadar Ht Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 4. Konstipasi berhubungan dengan faktor fisiologis Definisi : penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap feses atau pengeluaran feses yang kering, keras, dan banyak. Kriteria hasil : Mempertahankan bentuk feses lunak setiap 1-3 hari, Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi, Mengidentifikasi indicator untuk mencegah konstipasi. Intervensi : Monitor tanda dan gejala konstipasi Monitor bising usus Identidikasi faktor penyebab konstipasi Dukung intake cairan Anjurkan pasien atau keluarga untuk diet tinggi serat Kolaborasi pemberian laktasif SEKIAN TERIMAKASIH