Anda di halaman 1dari 21

 Suatu proses untuk membunuh semua

mikroorganisme yang ada, sehingga jika


ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak
ada lagi mikroorganisme yang dapat
berkembang biak.
 proses destruksi/membunuh semua bentuk
kehidupan mikroorganisme termasuk
spora dan virus
Efektivitas berbagai metode sterilisasi
tergantung 4 faktor:
1. Jenis mikroorganisme yang ada
2. Jumlah mikroorganisme yang ada
3. Jumlah dan jenis materi organik yg
melindungi mikroorganisme
4. Jumlah retakan dan celah alat
 Sterilisasi

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3


cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
 Menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron)
sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut.
 Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan
yang peka panas, misalnya larutan enzim dan
antibiotik.
PEMANASAN
 Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara
langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
 Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,
tabung reaksi dll.
 Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang
mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak
terjadi dehidrasi.
 Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf

PENYINARAN DENGAN UV
 Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior
Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.
 Menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol (fenol), formaldehid, klor, iodium
atau sublimat.
 Alat yang di gunakan oven pensteril.
 temperature 160-180 oC dengan waktu 1-2 jam.
 Umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif
untuk disterilkan dengan uap air panas, karena sifatnya yang tidak
dapat ditembus atau tidak tahan dengan uap air, di antaranya
minyak lemak, gliserin (berbagai jenis minyak), dan serbuk yang
tidak stabil dengan uap air.
 tidak dapat digunakan untuk alat-alat gelas yang membutuhkan
keakuratan (contoh:alat ukur) dan penutup karet atau plastik.
 Sterilisasi dengan metode ini biasanya digunakan untuk peralatan
gelas dan alat-alat bedah seperti cawan petri, pipet ukur dan labu
erlenmyer.
 Cara sterilisasinya : Bungkus alat-alat gelas dengan kertas atau
aluminium foil
 Dilakukan dengan autoklaf menggunakan uap air dalam
tekanan sebagai pensterilnya.
 Bila ada kelembapan (uap air) bakteri akan terkoagulasi
dan dirusak pada temperature yang lebih rendah
dibandingkan bila tidak ada kelembapan.
 Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan
media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih
besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara
panas.
 Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C
dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit
 Biasanya digunakan untuk mensterilkan media yang
bersifat cairan.
 Cara kerja autoclave
 Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dalam autoclave.
 Jika air kurang dari batas yang ditentukan% maka
dapat ditambah air sampai batas tersebut.
 Gunakan air hasil destilasi% untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.!.6asukkan peralatan
dan bahan. ika mensterilisasi botol bertutup ulir%
maka tutup harus dikendorkan.
 Tutup autoclave dengan rapat lalu
kencangkan baut pengaman agar tidak ada
uap yang keluar dari bibir autoclave. 1lep
pengaman jangan dikencangkan terlebih
dahulu.
 Nyalakan autoclave diatur timer dengan
waktu minimal menit pada suhu.
 Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya
memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak
keluar dari klep pengaman. kemudian klep
pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu
sampai selesai. (perhitungan waktu dimulai)
 Jika alarm tanda selesai berbunyi maka tunggu
tekanan dalam kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada
preisure gauge menunjuk ke angka nol). kemudian
klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoclave dengan hati-hati
 Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama
kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak
udara yang mengisi autoklaf.
 Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup
uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik.
 Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses
sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.
 Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan
tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf
tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi
 Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan
tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.
 Desinfeksi
 proses membunuh mikroorganisme
patogen bentuk vegetatif (kecuali
spora dan virus) yg dilakukan thd benda
mati
Desinfektan zat kimia yg dipakai
untuk desinfeksi
Antisepsis
mencegah pertumbuhan atau aktivitas
mikroorganisme dgn cara menghambat
atau membunuh mikroorganisme
thd permukaan jaringan hidup/ kulit
Antiseptik  zat kimia yg dipakai untuk
antisepsis
Aseptik  hilangnya mik.org patogen
Efektivitas desinfektan dipengaruhi oleh:
 konsentrasi
 suhu
 jumlah kuman
 time of exprosure
 pH bahan kimia
 Mudahnya kontak dengan mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai