Anda di halaman 1dari 25

1

2
3
SISTEM
REPRODUKSI
PADA WANITA
Oleh:

XI MIPA 6
Sistem Reproduksi

Reproduksi berarti “membuat kembali”,


jadi reproduksi pada manusia berarti kemampuan
manusia untuk memperoleh keturunan, sehingga
“sistem reproduksi adalah organ-organ yang berhubungan
dengan masalah seksualitas”.
Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda
antara jantan dan betina.
Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di
ovarium.
 Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum
dan hormon (estrogen dan progesteron) jika sel
telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari
ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut
ovulasi.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika


seseorang mencapai kedewasaan (pubertas).
 Pada seorang wanita ovariumnya telah mampu
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen.
Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu
 kulit menjadi semakin halus,
 suara menjadi lebih tinggi,
 tumbuhnya payudara, dan
 pinggul membesar.
A. Alat Reproduksi Wanita

1. Alat reproduksi luar

Terdiri dari :

 Vulva, terdiri dari

- labia mayora : merupakan bagian luar dari bibir vagina yang tebal
dilapisi lemak,

- labia minora : Labia minora atau bibir kecil, yaitu sepasang lipatan
kulit pada vagina yang halus dan tipis serta tidak mengandung lapisan
lemak.

 Klitoris (kelentit) : merupakan bagian vagina yang berbentuk


tonjolan kecil yang sering kali disebut klentit.

 Orificium urethrae (muara saluran kencing) : muara saluran kencing


yang letaknya tepat di bawah organ klitoris

 Himen : Di bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat


masuk ke vagina, terdapat himen yang dikenal dengan nama selaput
dara.
2. Alat reproduksi dalam

1. Ovarium (indung telur)


 Sepasang di rongga perut

 Fungsi : menghasilkan ovum (sel telur serta hormon esterogen dan


progesteron.
2. Fimbriae
 Silia lembut yang terletak di pagkal ovarium
 Fungsi : menangkap ovum dari ovarium
3. Infundibium tuba :
 Ujung oviduk yang berbentuk corong
 Fungsi : menampung ovum yang ditangkap fimbriae.
4. Tuba vallopi (oviduk)

• Jumlah sepasang dan


menghubungkan
ovarium dengan uterus

• Fungsi : tempat
terjadinya fertilisasi

5. Uterus (rahim)
• Rongga tempat pertumbuhan embrio
• Tersusun atas 3 lapisan : perimetrium,
miometrium, dan endometrium
6. Vagina
• Sebuah lubang berlapis otot yang membujur
ke belakang dan atas.
• Dinding vagina menghasilkan kelenjar
baetholini
 Menghasilkan lendir yang mempermudah
pada saat melahirkan
PROSES PEMBENTUKAN
OVUM (OOGENESIS)

OOGENESIS adalah proses pembentukan


ovum yang terjadi di dalam indung telur
atau ovarium
Tahapan Oogenesis Oogonium

Oosit primer (calon sel telur)

Oosit sekunder dan badan kutub


primer (polosit primer)

Oosit sekunder dopisahkan dari


foliker-foliker

Foliker graaf (foliker masak yang


memproduksi esterogen)

Esterogen merangsang hipofisis


memproduksi LH

LH merangsang terjadinya ovulasi

Oosit sekunder membelah menjadi


ootid dan badan kutub sekunder

Pada akhirnya terbentuklah satu


ootid (sel telur) dan tiga badan kutub
sekunder
Ovulasi
 OVULASI merupakan proses pelepasan telur yang telah
matang tersebut dari dalam rahim untuk kemudian berjalan
menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16
hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari
sebelum haid berikutnya.

Proses ovulasi
 Proses ovulasi dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari
dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH).
Kadar hormon ini meningkat secara drastic di dalam darah dan
urin sesaat sebelum ovulasi.
 LH memicu pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam
ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba falopi untuk
dibuahi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur
tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim
pada awal siklus menstruasi.
Menstruasi
Proses menstruasi adalah
peluruhan dinding Rahim Folikel Folikel Korpus Hancurnya

(endometrium) yang disertai Tumbuh Fase luteum korpus


Matang
Ovulasi luteum
dengan terjadinya perdarahan. Fase Pra Ovulasi Fase Menstruasi

Estrogen Progesteron

Siklus Haid
dan estrogen
Pengaruh hormon
Estrogen dan Progesteron

Siklus haid yang normal berkisar


antara 28 - 29 hari. Ada Estrogen
beberapa perempuan yang masa Progesteron
siklusnya berlangsung dari 20 Progesteron
sampai 35 hari masih dianggap
Estrogen
dan estrogen
normal.Menstruasi bervariasi Fase Menstruasi

bagi setiap wanita dan hampir


90% wanita memiliki siklus haid Endometrium

25-35 hari dan sekitar 10-15 %


yang memilki siklus haid 28 hari.

Menstruasi Hari ke
Fase Menstruasi
1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam
bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga
gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai
dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi


Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh
secara perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi


Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami
penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai
dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat
basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi
untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi


Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel
endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan
makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap
untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami
kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.
1. Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan


gamet-gamet haploid, yaitu sel sperma dan sel ovum yang
sudah matang untuk membentuk zigot haploid. Tempat
terjadinya fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba fallopi
(Oviduct), bisa juga di luar Oviduct (Fertilisasi In
vitro). Dalam perjalanan menuju uterus, zigot akan
mengalami pembelahan.
Tahapan proses fertilisasi:

a. Begitu lepas dari Ovarium, Oosit akan bergerak


menuju Oviduct dengan bantuan epitel bersilia.
b. Setelah sperma diejakulasi, sperma bergerak dari
serviks (leher rahim), uterus, hingga tiba di
oviduct/tuba fallopi. Dibutuhkan waktu 14-72 jam
bagi sperma untuk membuahi Oosit. Keluarnya
Oosit disebabkaan oleh Luteinizing Hormone (LH)
yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis
terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel
folikel.
c. Kapasitasi Spermatozoa di Oviduct adalah masa
penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di
mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan
protein-protein plasma semen yang membungkus
akrosom yang berlangsung kira-kira 7 jam pada
manusia, selain itu Spermatozoa diberi nutrisi dan
ATP oleh jaringan Oviduct.
Pembelahan zigot ini menghasilkan 32 sel yang
bentuknya sama dan seperti buah arbei yang disebut
morula. Pembelahan morula menghasilkan blastosit dan
fasenya disebut blastula. Kurang lebih lima hari setelah
fertilisasi , blastosit dan fasenya disebut blastula. Kurang
lebih 5 hari setelah fertilisasi , blastosit menempel pada
endometrium dan prosesnya dinamakan implantasi.
Implantasi ini dapat menyebabkan kehamilan.
2. Gestasi (kehamilan)
Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus setelah
terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pada saat terjadi implantasi, embrio akan
merangsang kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus untuk memproduksi hormon
HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Adanya HCG di dalam urine dapat dipakai
sebagai indikator dalam uji kehamilan.
Secara umum proses kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester
pertama, trimester kedua dan trimester ketiga.
Pada trimester pertama, blastula akan berkembang menjadi 3 lapisan,
yaitu lapisan endoderm (lapisan dalam), lapisan mesoderm (lapisan tengah) dan
lapisan ektoderm (lapisan luar). Proses terbentuknya ketiga lapisan ini dinamakan
Gastrulasi.
a.Lapisan endoderm akan membentuk organ-organ pernapasan dan pencernaan.
b.Lapisan mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah,
ginjal, limfa, dan organ reproduksi.
c.LapisanEktoderm akan membentuk sisem saraf, kulit, mata, hidung danlapisan
epidermis. Blastula yang telah mengalami organogenesis ini yang dikenal dengan
sebutan embrio (Janin).
3. Persalinan

Terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus


yang kuat dan berirama.

Proses persalinan :

Pembukaan Pengeluaran Pelepasan


Serviks Bayi Plasenta

Hormon yang membantu  relaksin, estrogen,


oksitosin, dan prostaglandin.
ASI (Air Susu Ibu)
Bayi baru lahir hingga umur 6 bulan lebih hanya diberi ASI
eksklusif, karena :
1. Saat baru belajar menyusu, isapan bayi merangsang keluarnya air
susu.
2. ASI steril, mudah dicerna bayi, dan mengandung antibodi.
3. ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan.
4. Mempercepat pengurangan bobot badan ibu setelah melahirkan.
5. Menambah ikatan emosi antara ibu dan anak.
6. Salah satu pencegah kehamilan. karena memberi asi eksklusif
akan mengalami keterlambatan datang bulan,sehingga tidak akan
hamil selama masa 6 bulan setelah melahirkan. Semakin sering
seorang ibu menyusui maka semakin berkurang untuk terjadinya
ovulasi (tidak akan hamil)
7. Untuk menghemat pengeluaran.
PERTANYAAN
1. Selain menghasilkan ovum, ovarium juga dapat menghasilkan ....
 a. Hormon estrogen dan hormon testosteron
 b. Hormon estrogen dan hormon insulin
 c. Hormon estrogen dan hormon progesteron
 d. Hormon progesteron dan hormon prolaktin
 e. Hormon testoteron dan hormon insulin
2. Hormon yang berperan dalam fase praovulasi saat siklus menstruasi adalah
hormon ....
 a. FSH dan LH
 b. Estrogen dan LH
 c. FSH dan progesteron
 d. Estrogen dan FSH
 e. Estrogen dan progesteron
3. Selaput pembungkus embrio yang berfungsi memberi makan bagi embrio
adalah ....
 a. Amnion
 b. Koroin
 c. Allantois
 d. Kantong kuning telur
 e. Plasenta
4. Urutan perkembangan sel telur yang sudah dibuahi adalah ....
 a. Zigot, morula, blastula, gastrula
 b. Zigot, morula, gastrula, blastula
 c. Zigot, blastula, morula, gastula
 d. Zigot, gastrula, morula, blastula
 e. Zigot, gastrula, blastula, morula
 5.

 Perhatikan gambar ! Oviduk dan uterus berturut-turut ditunjukkan oleh


gambar nomor. . . .
 A. 1 dan 2
 B. 1 dan 3
 C. 2 dan 3
 D. 2 dan 4
PEMBAHASAN
1. c. Hormon estrogen dan hormon progesteron

Pembahasan :

Ovarium (indung telur), berfungsi menghasilkan ovum serta hormon estrogen dan progesteron.

2. d. Estrogen dan FSH

Pembahasan :

 Fase praovaulasi bermula sejak hari pertama menstruasi. Sebuah struktur kecil di otak yang
bernama hipofisis mengeluarkan hormon yang menstimulasi pertumbuhan folikel (follicle-
stimulating hormone – FSH). Setiap folikel mengandung satu sel telur di dalamnya. Akibat kerja
FSH, 3-30 folikel di ovarium mengalami pertumbuhan, namun hanya satu yang akhirnya matang.
Folikel kemudian menghasilkan hormon lain yaitu estrogen. Semakin matang folikel, semakin
banyak estrogen yang dihasilkan. Estrogen menyebabkan dinding rahim menebal dan memberi
sinyal ke hipofisis agar menghasilkan hormon luteinisasi (luteinizing hormone – LH) yang
berperan dalam ovulasi.
3. c. Allantois

Pembahasan :

Salah satu selaput pembungkus embrio yang berperan sebagai perantara saluran nutrisi
(zatmakanan) antara ibu dengan anak adalah selaput Alantois. selaput ini merupakan selaput yang
terletak di dalam tali pusat yang jaringan epitelnya sangat halus.di dalam selaput ini pula terdapat
dua buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik. pengangkutan zat-zat makanan dan oksigen
berlangsung dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusae dan selanjutnya ke
pembuluh darah embrio.

4. a. Zigot, morula, blastula, gastrula

Pembahasan :

Tahap embrio dimulai dari proses fertilisasi (penyatuan sel telur dan sperma),
kemudian terbentuk zigot yang mengalami proses pembelahan. Tahap embrio
dikelompokkan menjadi beberapa fase, yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula,
fase diferensiasi, serta organogenesis.
5. D. 2 dan 4
Pembahasan :
Thanks !!!

Anda mungkin juga menyukai