Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

MATERNITAS PADA IBU HAMIL


DENGAN MOLA HYDATIDOSA
ANGGOTA KELOMPOK

KELOMPOK 8/ C-2017

Wahidiyatul Hasanah NIM 172310101117


Faiqotul Himmah NIM 172310101120
Badrus Sholeh NIM 172310101157
Pengertian Mola Hydatidosa
Mola hidatidosa yang dikenal awam sebagai
hamil anggur merupakan kehamilan abnormal
berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat
kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga
terbentuk jaringan permukaan membran (villi)
yang mirip gerombolan buah anggur (Norma & Dwi,
2013:161).
ETIOLOGI MOLA HYDSTIDOSA
Penyebab belum
diketahui dengan pasti

Faktor risiko antara lain:


e. Riwayat kehamilan mola
a. Faktor ovum yang memang sudah patologik,
sebelumnya
tetapi terlambat untuk dikeluarkan
f. Aborsi spontan meningkatkan
b. Imunoselektif pada trofoblas
resiko 2-3 kali lipat
c. Infeksi virus dan aktor kromosom yang
g. Malnutrisi
belum jelas
h. Abnormalitas pada uterus.
d. Resiko tinggi pada usia dibawah 20 tahun
i. Kromosom yang belum jelas
dan meningkat sebesar 7,5 kali pada usia 40
j. Status sosial ekonomi yang
tahun
rendah
KLASIFIKASI MOLA HYDATIDOSA

1. Mola Hidatidosa
Komplit

MHK merupakan kehamilan abnormal tanpa embrio yang


seluruh vili korialisnya mengalami degenerasi hidrofik
yang menyerupai anggur. Mikroskopik tampak edema
stroma vili tanpa vaskularisasi disertai hiperplasia dari
kedua lapisan trofoblas.
makroscopik mikroscopik USG
Lanjutan...

2. Mola Hidatidosa
Parsial

Merupakan keadaan dimana perubahan mola bersifat


lokal serta belum begitu jauh dan masih terdapat
janin atau sedikitnya kantong amnion. Umumnya
janin mati pada bulan pertama
makroscopik mikroscopik USG
PATOFISIOLOGI MOLA HYDATIDOSA
Pada Mola hidatidosa Parsial (MHP)
• Dua sperma membuahi sel telur menghasilkan 69
kromosom disebut triploid.
• Memiliki materi genetik yang terlalu banyak,
kehamilan akan berkembang secara abnormal,
dengan plasenta tumbuh melampaui bayi.
• Janin dapat terbentuk pada kehamilan ini, akan
tetapi janin tumbuh secara abnormal dan tidak dapat
bertahan hidup (Novrial, 2015).
Lanjutan...
Pada Mola hidatidosa Komplit
• ketika salah satu (atau bahkan dua) sperma membuahi
sel telur yang tidak memiliki materi genetik. Bahkan jika
kromosom ayah dilipat gandakan untuk menyusun 46
kromosom, materi genetik yang ada terlalu sedikit.
• Biasanya sel telur yang dibuahi mati pada saat itu juga.
Tetapi dalam kasus yang jarang sel tersebut terimplantasi
pada uterus. Jika hal itu terjadi, embrio tidak tumbuh,
hanya sel trofoblas yang tumbuh untuk mengisi rahim
dengan jaringan mola (Novrial, 2015).
Lanjutan...
MANIFESTASI KLINIS
a. Terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang
lebih nyata dari kehamilan biasa
b. Terkadang ada tanda toksemia gravidarum
c. Terdapat pendarahan yang sedikit atau banyak, tidak
teratur, warna tengguli tua atau kecoklatan seperti
bumbu rujak
d. Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih besar) dengan tua
kehamilan seharusnya
e. Keluarnya jaringan mola seperti buah anggur atau mata
ikan (tidak selalu ada), yang merupakan diagnosa pasti
Lanjutan...
f. Muka dan kadang-kadang badan keliatan pucat
kekuning-kuningan, yang disebut muka mola (mola
face)
g. Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen, juga
gerakan janin
h. Adanya fenomena harmonika: darah dan gelembung
mola keluar, dan fundus uteri turun; lalu naik lagi
karena terkumpulnya darah baru
i. Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
j. Terdengar bising dan bunyi khas
k. Penurunan berat badan yang berlebihan
(Purwaningsih, 2010).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Serum β- hCG untuk memastikan kehamilan dan
pemeriksaan β- hCG serial
• Ultrasonografi (USG)
• Foto Rontgen pada mola ada gambaran emboli
udara.
PENATALAKSANAAN MEDIS
1.Diagnosis dini akan mem percepat dan menguntungkan
prognosis
2.Pemeriksaan USG sangat membantu diagnosis.
3.Lakukan pengosongan jaringan mola dengan segera
4.Antisipasi komplikasi seperti krisis tiroid, pendarahan hebat
atau perforasi uterus
5.Penanganan khusus untuk pasien mola hidatidosa antara lain:
a.Pemberian cairan infus
b.Anemia sedang diberikan sulfas ferosus 600 mg/hari, untuk
anemia berat lakukan transfusi
c. Berikan kemoterapi MTX dan pantau beta-hCG, ukuran
uterus dan lakukan USG 2 minggu sekali.
Skenario : saya hamil 3 bulan, kenapa perut
saya sangat besar ?
Seorang perempuan 25 tahun datang ke poli kandungan
dengan keluhan mual muntah berlebihan sampai lemas dan
keluar bercak darah pervagina. Saat ini klien hamil 5 bulan,
dan ingin melakukan pemeriksaan USG untuk melihat
kandungannya. Klien mengatakan telah ANC 2 hari yang
lalu tetapi perawat yang memeriksa tidak menemukan
bagian bagian janin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda tanda vital : frekuensi nadi : 80 x / menit, tekanan
darah : 120/60 mmHg, suhu 36⁰C, frekuensi nafas : 20 x
permenit, TFU 32 cm, tidak teraba bagian janin.
PENGKAJIAN
Lanjutan...
2. Data Subjektif
a) Pasien mengeluhkan mual dan muntah sampai lemas
b) Pasien mengatakan terdapat bercak darah pervagina
c) Pasien mengeluhkan
3. Data Objektif
a) Nadi =80x/menit
b) Respiratory Rate= 20x/menit
c) Suhu tubuh = 36 oC
d) TD = 120/60 mmHg
e) TFU = 32
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. 13 domain NANDA
1. Promosi kesehatan
Pasien mendatangi pelayanan kesehatan untuk mencari tahu kesehatan kehamilannya
2. Nutrisi
Nutrisi dalam kasus tidak dijelaskan
3. Eliminasi dan pertukaran
Elimianasi pada kasus tidak dijelaskan
4. Aktifitas/istirahat
Pasien mengatakan lemas
5. Persepsi/Kognisi
Persepsi/kognisi tidak dijelaskan dalam kasus
6. Persepsi diri
Persepsi diri dalam kasus tidak dijelaskan
7. Hubungan peran
Hubungan peran dalam kasus tidak dijelaskan
Lanjutan...
8. Seksualitas
Seksualitas pada kasus tidak dijelaskan
9. Koping/toleransi stress
Koping/toleransi stress pada kasus tidak dijelaskan
10. Prinsip hidup
Prinsip hidup pada kasus tidak dijelaskan pada kasus
11. Keamanan/perlindungan
Keamanan/Perlindungan pada kasus tidak dijelaskan
12. Kenyamanan
Kenyamanan pada kasus tidak dijelaskan
13. Pertumbuhan/perkembangan
Pertumbuhan/Perkemabangan dalam kasus tidak dijelaskan
ANALISA DATA MASALAH
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Pasien mual Sistem saraf pusat Mual
dan
muntah hingga
lemas Mempengaruhi psikologik hormon estrogen
DO :
-
Sehingga mengakibatkan peningkatan
hormon estrogen

Mual
Lanjutan...
No Data Etiologi Masalah
2. DS : hanya trofoblas yang tumbuh secara abnormal Resiko
Pasien perdarahan
keluar
bercak darah trofoblast hidrofilik sehingga villi mengabsorbsi
pervagina air dalam jumlah banyak
DO :
-
Terbentuk gelembung seperti anggur
Gelembung menekan P.D

Resiko perdarahan
PATWAY
Mola Hydatidosa

Imunoselektif pada trofoblas

Trofoblas abnormal

Reabsorbsi cairan yang berlebihan di villi

Resiko pendarahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Mual b.d kehamilan d.d pasien mual dan muntah
sampai lemas
2. Resiko perdarahan b.d komplikasi kehamilan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Mual b.d kehamilan d.d mual dan muntah sampai lemas:
NOC:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan mual dan muntah
dapat berkurang dengan kriteria hasil:
1) Frekuensi mual ditingkatkan dari skala 1 (berat) ke 4 (ringan).
2) Frekuensi muntah ditingkatkan dari skala 1 (berat) ke 4 (ringan).
NIC:
1) Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan mual
2) Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi seperti hipnosis, relaksasi
terapi musik untuk mengatasi mual dan muntah.
3) Pastikan obat antiemetik yang efektif diberikan untuk mencegah
muntah.
4) Kolaborasikan mengenai obat antiemetik yang tepat
Lanjutan...
2. Resiko perdarahan b.d komplikasi kehamilan.
NOC:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan tidak terjadi pendarahan dengan
kriteria hasil:
1) Kehilangan darah yang terlihat ditingkatkan dari skala 3 (sedang) ke skala 5 (tidak ada)
2) Perdarahan di vagina ditingkatkan dari skala 3 (sedang) ke skala 5 (tidak ada)
NIC:
1) Monitor tanda-tanda vital ibu, sesuai dengan kebutuhan, berdasarkan jumlah kehilangan darah.
2) Instruksikan untuk melaporkan peningkatan perdarahan vagina (misal: menyembur,
pembekuan, dan menetes) selama rawat inap.
3) Berikan obat-obatan misal: antasida jika diperlukan.
4) Kolaborasikan obat jenis antasida yang diperlukan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Implementasi Respon
1. Mengidentifikasi faktorfaktor yang menyebabkan Pasien mengatakan sering
mual mual muntah berlebihan
sampai lemas
2. Mengajari penggunaan teknik nonfarmakologi Pasien lebih tenang
seperti hipnosis, relaksasi terapi musik untuk
mengatasi mual dan muntah.
3. Kolaborasikan mengenai obat antiemetik yang Pasien kooperatif
4. Pastikan obat antiemetik yang efektif diberikan Pasien meminum obat
untuk mencegah muntah antiemetik
Lanjutan...
No Implementasi Respon
1. Memonitor tanda-tanda vital ibu, sesuai dengan Pasien kooperatif
kebutuhan, berdasarkan jumlah kehilangan darah.
2. Menginstruksikan untuk melaporkan peningkatan Pasienmengatakan keluar
perdarahan vagina (misal: menyembur,pembekuan, bercak darah pervagina
dan menetes) selama rawat inap.
3. Mengkolaborasikanobat jenis antasida yang Pasien kooperatif
diperlukan
4. Memberikanobat-obatan misal: antasida jika Pasien meminum obat
diperlukan. dengan baik
EVALUASI
No Hari/tanggal. Diagnose keperawatan Catatan perkembangan Paraf
Jam
1 Selasa, 15 Mual b.d kehamilan d.d S : Pasien mengatakan ḸḸ
Maret 2019. mual dan muntah sampai “muntah dan rasa mual
Ns. Luli
07.00 WIB lemas saya sudah berkurang”
O : Pasien lebih tenang
A : Masalah berkurang
P : Lanjutan intervensi
2 dan 3,hentikan
intervensi no. 1 dan 4
2. Kamis, 5 Resiko perdarahan b.d S: Pasien mengatakan ḸḸ
Maret 2019. komplikasi kehamilan. “Pendarahan saya
Ns. Luli
07.00 WIB sudah tidak ada”
O: Pendarahan berhenti
A: masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai