MASTITIS
OLEH : HANDAYANI NURFITRIANA
NIM : 0120840109
Pada tahun 2005 Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah
kasus infeksi payudara yang terjadi pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis,
penyakit fibrocustic terus meningkat, dimana penderita kanker payudara
mencapai hingga lebih 1,2 juta orang yang terdiagnosis, dan 12% diantaranya
merupakan infeksi payudara berupa mastitis pada wanita pasca post partum.
DEFINISI
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai
infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis
laktasional atau mastitis puerperalis.
ETIOLOGI
Tingkat penyakit ini ada dua yakni tingkat awal peradangan dan tingkat abses.
Pada peradangan dalam taraf permulaan penderita hanya merasa nyeri
setempat.
• Dari tingkat radang ke abses berlangsung sangat cepat karena oleh radang duktulus-
duktulus menjadi edemetus,air susu yang terbendung akan bercampur dengan nanah.
Gejala abses ini menimbulkan nyeri bertambah hebat dipayudara, kulit diatas abses
mengkilat dan suhu tinggi (39-400c).
• Bendungan terjadi karena payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan
jaringan.Sehingga aliran vena dan limfatik tersumbat,aliran susu terhambat,terjadi
tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat.Sehingga menyebabkan payudara
bengkak dan edematous
• Sumbatan saluran payudara. Terjadi akibat obsruksi benda padat,tetap dapat pula
terjadi akibat pengeluaran ASI yang tidak efisien dari bagian payudara
• Mastitis Infeksiosa. Terjadi bila stasis ASI tidak sembuh,dan proteksi oleh factor imun
dalam ASI dan oleh respon inflamasi kalah.
• Mastitis Subklinis. Diagnosisnya dari adanya peningkatan rasio natrium-kalium dalam ASI,
dan peningkatan konsentrasi interleukin. Peningkatan tersebut dapat menunjukkan bahwa
sedang terjadi respon inflamasi,walaupun tidak ada tanda klinis
• Abses Payudara. Payudara yang laktasi,seperti jaringan terinfeksi lain, melokalisasi infeksi
dengan membentuk sawar jarinagn granulasi yang mengelilinginya.Jaringan ini akan
menjadi kapsul abses,yang terisi dengan pus.
DIAGNOSIS
Prognosis baik setelah dilakukan tindakan dengan segera dan keadaan akan
menjadi fatal bila tidak segera diberikan atau dilakukan tindakan yang adekuat.
PENGOBATAN
Analgesik diberikan untuk mengurangi rasa nyeri pada mastitis. Analgesik yang
dianjurkan adalah obat anti inflamasi seperti ibuprofen. Ibuprofen lebih
efektif dalam menurunkan gejala yang berhubungan dengan peradangan
dibandingkan parasetamol atau asetaminofen. Ibuprofen sampai dosis 1,6
gram per hari tidak terdeteksi pada ASI sehingga direkomendasikan untuk ibu
menyusui yang mengalami mastitis.
Jenis antibiotik yang biasa digunakan adalah dikloksasilin atau flukloksasilin
500 mg setiap 6 jam secara oral. Dikloksasilin mempunyai waktu paruh yang
lebih singkat dalam darah dan lebih banyak efek sampingnya ke hati
dibandingkan flukloksasilin.
CARA MENCEGAH MASTITIS :
Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila
payudara terasa penuh, segera keluarkan
dengan cara menyusui langsung pada bayi.
Pendekatan terapeutik
Istirahat atau tirah lain (mis: penyinggiran
Pengeluaran ASI yang pus,tindakan
baring dengan
efektif diit,pengobatan herbal,
bayinya menggunakan daun kol
untuk kompres dingin)
Pengobatan
Terapi antibiotika simtomatik