Agil Widjaya
FPPT.com
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit kronik yang
serius di Indonesia. Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa
karena pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi.
Prevalensi penyakit diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan
jumlah kalori yang dimakan, kurangnya aktivitas fisik, dan meningkatnya jumlah populasi
manusia usia lanjut.
Pendahuluan
• Berdasarkan Permenkes RI No. 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan mutu Pelayanan Standar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan “Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas
mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/ Kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut
sesuai standar pada Warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Pengertian pelayanan
kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :
• 1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
• 2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular
• Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang dilaksanakan
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM dan/atau kunjungan
rumah.
BAB I
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Gambaran Pengetahuan Lansia RW 02 Kelurahan Kayu
Putih tentang Diabetes”
Identifikasi Masalah
• Riwayat Keluarga
• Obesitas Atau Kegemukan
• Usia Yang Semakin Bertambah
• Kurangnya Aktivitas Fisik
• Merokok
• Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
• Stress Dalam Jangka Waktu Lama
• Kehamilan
• Ras
• Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia
Diagnosis Diabetes Mellitus
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
– Tujuan Penatalaksanaan
• Jangka pendek
• Menghilangkan keluhan dan tanda diabetes, mempertahankan rasa
nyaman, dan mencapai target pengendalian glukosa darah.
• Jangka panjang
• mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati,
makroangiopati dan neuropati.
• Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan
mortalitas diabetes.
– Pilar Penatalaksanaan diabetes mellitus
Edukasi, meliputi : pemahaman tentang DM, obat-obatan, olahraga, perencanaan makan dan masalah
yang mungkin dihadapi.
Terapi gizi medis
Prinsip pengaturan makan pada penderita diabetes hamper sama dengan anjuran makan untuk
masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang. Pada penderita diabetes perlu diperhatikan
pentingnya keteraturan makanan dalam hal jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan terutama
bagi penderita diabetes yang mengkonsumsi obat penurun glukosa darah atau insulin.
Latihan jasmani
3 kali seminggu selama 30 menit disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.
Farmakologis
apabila tidak berhasil dengan pengaturan makan dan olahraga.
Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan
dalam bentuk suntikan.
• Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena
tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, yaitu pasien yang baru mengetahui bahwa
dirinya menderita diabetes mellitus tipe 2 atau pasien dengan gangguan mental
Jumlah Sampel
• Tahap persiapan
• Tahap perizinan
• Informed consent
• Tahap pengambilan data
• Tahap analisis data
Desain Penelitian
• Informed Consent
• Anonimity
• Confidentiality
Tempat dan Waktu Penelitian
• Deskripsi Data
Jenis Kelamin Responden
5
Laki-laki
Perempuan
18
Hasil PenelitianTingkat Pengetahuan Sebelum
Diberikan Penyuluhan
Baik 4 17.39%
Cukup 11 47.82%
Kurang 8 34.79%
Total 23 100
Tingkat Pengetahuan Sesudah Diberikan
Penyuluhan
Baik 20 86.95%
Cukup 2 8.69%
Kurang 1 4.36%%
Total 23 100%
SIMPULAN DAN SARAN
• 1. Partisipan yang mengikuti penelitian terdapat 23 lansia warga RW 02
Kelurahan Kayu Putih yaitu 5 laki-laki (33%) , dan 18 perempuan (67%). Terdiri dari
usia 60-70 tahun sebanyak 13 responden, untuk usia 71-80 tahun sebanyak 6
responden dan yang berusia diatas 80 tahun berjumlah 2 responden.
• 2. Pada soal kuisioner sebelum diberikan penyuluhan mendapatkan hasil
berupa tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden, 11 responden
mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 8 responden mempunyai tingkat
pengetahuan yang kurang.
• 3. Setelah diberikan penyuluhan peneliti memberian soal kuesioner yang sama
dan didapatkan hasil sebanyak 20 responden memiliki tingkat pengetahuan yang
baik dan 2 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup, serta hanya 1
yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang.
Saran
• Peneliti selanjutnya
• Puskesmas
• Posyandu lansia,
• Lintas sektor Kelurahan Kayu Putih,
DAFTAR PUSTAKA
• Sari. 2016. (PTM) Penyakit Tidak Menular. Online.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2461/BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y [diakses pada tanggal 20
September 2019)
• WHO. 2015. Non communicable diseases. Online. http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases.
[diakses pada tanggal 20 September 2019]
• Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : Penerbit FK UI.
• Ikatan Dokter Indonesia, 2011. Indonesian Doctor’s Compendium. Jakarta : CV Matoari Citra Media.
• Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2000. Penatalaksanaan Kedaruratan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Penerbit FK UI.
• PERKENI. 2019. Konsesus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta.
• Soegondo, Sidartawan. Soewondo, Pradana. Subekti, Imam. 1995. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Cetakan kelima, 2005.
Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
• Fauci, Anthony S. Braunwald, Eugene. Kasper, Dennis L. Hauser, Stephen L. Harrison’s Principle of Internal Medicine. 17th Edition. The
McGraw-Hill Companies. 2008.
• Boon, Nicholas A. Walker, Brian. Davidson’s Principles and Practice of Medicine. 20th Edition. Elsevier. 2006.
• Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakrta: IPD FKUI. 2006