Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SISTEM PROTEKSI
Proteksi Sistem Tenaga Listrik
adalah sistem proteksi yang dipasang pada
peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga
listrik, misalnya generator, transformator,
jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi
abnormal operasi sistem itu sendiri.
Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain:
hubung singkat, tegangan lebih, beban
lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron
dan lain-lain.
2
Dasar sistem proteksi
PENDAHULUAN
Gangguan pada suatu lokasi merupahkan hal yang
sangat esensial bagi pengoperasian sistem proteksi
secara efektif
Adanya gangguan pada sistem diharapkan operator
dapat mengoperasikan CB-CB yang tepat sehingga
tidak mengganggu sistem pembangkit
Akibat gangguan dapat menyebabkan arus yang
besar dan juga dapat menyebabkan hilangnya
sinkronisasi
UNTUK MENGATASI HAL TERSEBUT DIPERLUKAN
PERALATAN OTOMATIK UNTUK MENDETEKSI ARUS
DAN TEGANGAN YANG TIDAK NORMAL
3
Dasar sistem proteksi
6
Dasar sistem proteksi
Reliabilitas (keandalan)
Suatu relay pengaman harus mampu bekerja, handal dan tepat dalam
operasinya pada setiap saat dan untuk setiap tingkatan gangguan pada bagian
sistem tenaga listrik yang diamankan
Kecepatan Operasi
Waktu kerja relay diharapkan secepat mungkin, karena semakin cepat
kerjanya suatu relay maka tidak hanya memperkecil kerusakan akibat
gangguan tetapi dapat memperkecil meluasnya suatugangguan
Sensitivitas (kepekaan)
relay pengaman harus peka terhadap setiap gangguan, walaupun gangguan
yang terjadi masih dalam tingkat yang ringan, sehingga dapat bekerja dengan
tepat atau memberiakan reaksi yang tepat bila terjadi perubahan keadaan
normal keadaan tidak normal 10
Dasar sistem proteksi
LANJUTAN
Pertimbangan ekonomis
Dalam perencanan sistem pengaman factor biaya
memegang peranan penting, Dengan adanya biaya
peralatan yang serendah mungkin, akan didapat
system pengaman yang setinggi-tingginya
Proteksi pendukung
back up dari proteksi utama apabila tidak bisa bekerja
11
Dasar sistem proteksi
12
13
Komponen-Komponen Sistem Proteksi
Komponen-komponen sistem proteksi terdiri dari :
• Circuit Breaker (PMT),
•Relay ,
•Trafo arus (CT),
•Trafo tegangan (PT),
•Supplay ( battere)
14
Dasar sistem proteksi
15
Dasar sistem proteksi
Harga peralatan
16
FUNGSI RELAY PENGAMAN
18
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI RELAY
Sambaran petir
Burung/daun-daun
Polusi (debu)
20
Dasar sistem proteksi
SIFAT GANGGUAN
Sifat gangguan :
- sementara/temporer
- permanen
21
Dasar sistem proteksi
24
5. Gangguan Ketidakstabilan (Instability)
25
UPAYA UNTUK MENGATASI GANGGUAN
27
2. Mengurangi Akibat Gangguan
Menghilangkan gangguan sama sekali dalam suatu sistem
tenaga listrik merupakan usaha yang tidak mungkin dapat
dilakukan. Oleh karena itu maka usaha yang dapat dilakukan
adalah mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkannya.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah :
• Mengurangi besarnya arus gangguan. Untuk mengurangi
arus gangguan dapat dilakukan dengan cara : menghindari
konsentrasi pembangkitan (mengurangi short circuit level)
menggunakan reaktor dan menggunakan tahanan untuk
pentanahan netralnya.
• Penggunaan lighting arrester dan penentuan tingkat dasar
isolasi (BIL) dengan koordinasi isolasi yang tepat.
• Melepaskan bagian sistem yang terganggu dengan
menggunakan circuit breaker dan relay pengaman.
• Mengurangi akibat pelepasan bagian sistem yang terganggu
dengan cara :
28
1. Penggunaan jenis relay yang tepat dan penyetelan relay
yang selektif agar bagian yang terlepas sekecil mungkin.
2. Penggunaan saluran double.
3. Penggunaan automatic reclosing.
4. Penggunaan sectionalizer pada JTM.
5. Penggunaan spindle pada JTM atau setidak-tidaknya ada
titik pertemuan antar saluran sehingga ketika ada
kerusakan atau pemeliharaan tersedia alternative supply
untuk maneuver.
6. Penggunaan peralatan cadangan.
Merusak peralatan
23
Dasar sistem proteksi
Latihan I