Anda di halaman 1dari 12

BIOMEDIK NEURO

SIRKULASI WILLISI

Kelompok 5
1. Mia Audi Lamba C1814201033
2. Ni Putu Fingky C1814201034
3. Octaviana Avila C1814201035
4. Reni C1814201036
5. Rezki Mentodo C1814201037
6. Rismawati Irma C1814201038
SIRKULASI WILLISI
ANATOMI SIRKULASI WILLISI
• Arteri Cerebral Anterior
(ACA)
• Arteri Komunikan
Anterior
• Arteri Cerebri Media
(ACM)
• Rami striatae laterals
ACM
• Arteri serebri posterior
(ACP)
ARTERI
CAROTIS
INTERNA
• Arteri Oftalmika,
memperdarahi mata dan seluruh
struktur di dalamnya dan
berakhir dengan memperdarahii
daerah frontalis, sinus frontalis,
sinus ethmoidalis, dan dorsum
nasi
• Arteri Komunikans Posterior,
penghubung antara arteri karotis
interna dan arteri serebri
posterior
• Arteri Serebri Anterior,
mengeluarkan cabang-
cabangnya ke lobus frontalis
dan lobus parietalis
• Arteri Serebri Medial,
memperdarahi lobus-lobus
frontalis, temporalis, parietalis,
dan oksipitalis
ARTERI
VERTEBRALIS
• Arteri Meningens Posterior,
memperdarahi duramater fossa
posterior serta tulang-tulang di
daerah tersebut
• Arteri Spinalis Posterior,
bercabang pada ketinggian
medulla oblongata
• Arteri Spinalis Anterior, arteri
tunggal pada garis tengah
permukaan ventral medulla
spinalis
• Arteri Cerebeli Inferior
Posterior, memperdarahi
permukaan bawah vermis,
nukleus sentralis cerebelum,
permukaan bawah hemisfer
cerebelum, medula oblongata,
dan flexus coroideus ventrikulus
ke empat
• Arteri Cerebeli Inferior Anterior,
beberapa cabang melintas ke pons ARTERI
dan medulla oblongata
BASILLARIS
• Arteri Cerebri Posterior,
merupakan cabang akhir dari arteri
basillaris dan bertanggung jawab
bagi thalamus
FISIOLOGI SIRKULASI WILLISI
Setelah memasuki rongga
subarachnoid, arteri karotis interna berlanjut
ke posterior di bawah saraf optik dan kemudian
dari sana ke lateral, ke tingkat kiasma optikum,
dan membuat sudut belokan ke kanan untuk
memasuki fissura sylvii.
Pada putaran ini arteri memberikan
cabang arteri komunikans posterior, yang
bergabung dengan tunggul proksimal dari arteri
serebri posterior dan membentuk bersama
dengan arteri ini dan arteri bailaris rostral,
arkus posterior dari sirkulasi Willisi.
SISTEM VENA
Aliran vena untuk otak tidak menyertai
sirkulasi arteri sebagaimana pada struktur organ
lain. Vena-vena pada otak menjangkau daerah
otak dan bergabung menjadi vena-vena besar.
Vena-vena cerebral bersifat unik, karena vena-
vena ini tidak seperti vena-vena lain, vena-vena
serebri tidak berkatup sehingga tidak dapat
mencengah aliran darah baik.
Sistem vena cerebral terdiri dari vena
cerebral supervisial dan dalam. Vena supervisial
mengalir dari permukaan dan konteks cerebral
hemisphere, sedangkan vena dalam mengalir dari
white matter, diencephalons, cerebrum dan
batang otak
Pengaruh dari SISTEM
sistem vena cerebral VENA
terhadap auto regulasi
masih belum jelas
karena sulitnya
melakukan observasi
langsung.

Konten dari otot


dan inervasi sistem vena
mungkin kurang luas di
bandingkan dengan
sistem arterial, dan
banyak menyakini
sistem vena merupakan
passive recipient dari
pengaturan masuknya
aliran darah arterial
KOMPLIKASI NEUROLOGIS
PERDARAHAN SUBARACHNOID (PSA)
1. Spasme Arterial (Vasospasme) & Iskemi
Cerebral
Vasospasme adalah penyebab
tersering dari morbiditas dan mortalitas pasien
dengan PSA. Penelitian menunjukkan bahwa
vasospasme berhubungan dengan ketebalan
bekuan darah periarterial setelah rupturnya
aneurisma.

Vasospasme umumnya mengenai


pembuluh utama di dasar otak : arteri karotis
interna supraklinoid, arteri serebral media, arteri
serebral anterior, arteri vertebralis, arteri basilaris,
dan arteri serebral posterior.
2. Perdarahan Ulang
Perdarahan ulang aneurisma tetap
merupakan penyebab terpenting atas kematian
dan kecacatan pada pasien yang hidup setelah
perdarahan pertama. Cara paling efektif untuk
mencegah perdarahan ulang adalah dengan
melakukan operasi sesegera mungkin.
3. Hidrocepalus
Masuknya darah ke ruang
subarachnoid akibat perdarahan dibawa oleh CSS
ke tempat absorbs, vili arachnoid sepanjang sinus
sagittal. Terjadi sumbatan oleh sel darah merah
hingga menyebabkan gangguan absorbsi serta
pembesaran ventrikel akibat tekanan balik.

Anda mungkin juga menyukai