Anda di halaman 1dari 31

Pembimbing :

dr. Shanty, Sp. B

Disusun oleh :
dr. Citra Anggraeny

RSUD Budhi Asih


Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. U
No.Reg : 01055048
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 33 tahun
Tinggi/BB : 154cm /50 kg
Status : Menikah
Asuransi : BPJS

Tanggal masuk : 24/08/2016


Riwayat Perjalanan Penyakit
Autoanamnesis dilakukan di UGD Budhi Asih,
24/08/2016 pukul 09.40.

Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan
bawah sejak Semalam SMRS  nyeri dirasakan di bagian
semalam SMRS perut tengah dan menetap di kanan bawah.

Keluhan Tambahan:
- Mual muntah Pasien merasakan demam, muntah 2x saat
dalam perjalanan ke RS.
- Demam

BAK BAB normal, pasien sedang tidak


menstruasi.
Riwayat Penyakit Dahulu:
DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-),
Gastritis (-)

Riwayat Penyakit Keluarga:


DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-)

Riwayat Kebiasaan:
Pasien jarang mengkonsumsi sayuran
& buah
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : tampak sakit sedang

• Tanda Vital
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Frekuensi Nadi : 98x/menit
 Frekuensi Pernafasan : 20x/menit
 Suhu tubuh : 38 oC
Pemeriksaan Sistemik
KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata.
Mata : Pupil bulat, isokor, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-.
Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-.
Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-).
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor & tidak kering

LEHER : KGB tidak teraba membesar.

THORAKS
Ins : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi suprasternal -,
retraksi sub costae -
Pal : Vokal fremitus simetris kanan = kiri
Per : Sonor kanan = kiri
Aus : Pulmo : BND vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : BJ I & II normal, murmur -, gallop -
Pemeriksaan Sistemik
ABDOMEN
Ins : Perut tampak datar .
Aus : Bising usus (+) 6x/menit.
Pal : Nyeri tekan (+) terutama regio kanan bawah
(Mc Burney sign +). Nyeri lepas regio kanan bawah (+), Rovsing sign
(+)
Per : Timpani, nyeri ketok (-).

EKSTREMITAS
Akral hangat +
CRT <2”
oedem -
Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis Kerja :

•Appendisitis Akut
Penatalaksanaan :

• IVFD Asering 20 tetes / menit


• Ondancentron 8 mg i.v
• Ranitidine 50 mg i.v
• Konsul dokter spesialis bedah  Appendectomy cito 14.00

Prognosis :

• Ad Vitam : ad bonam
• Ad Sanationum : ad bonam
• Ad Fungtionum : ad bonam
6/12/13
24/08/16 25/08/16 5/12/13

- Nyeri di luka operasi (+) - Nyeri di luka operasi (+) - Nyeri luka operasi - Nyeri luka operasi
- Mual (+) - Mobilitas (+) berkurang (-)
- Sakit kepala (+) - BAK BAB N - Mobilitas (+) - Mobilitas (+)
- Mual (+) - Mual (-)
S

- KU : TSS - KU : TSS - KU : TSR - KU : TSR


- Kesadaran : compos mentis - Kesadaran : compos mentis - Kesadaran : compos - Kesadaran : compos
- TD= 110/80mmHg; - TD= 120/70mmHg; N=80 mentis mentis
N=84x/m; RR= 20x/m; S= x/m; RR= 20x/m; S= 36oC - TD= 110/70mmHg; - TD= 120/80mmHg;
36.8oC - Abdomen : Luka operasi N=81x/m; RR= 20x/m; N=82 x/m; RR=
- Abdomen : Luka operasi baik, BU (+) N, supel (+), S= 36.2oC 20x/m; S= 36,3oC
baik, BU (+) N, supel (+), timpani (+) - Abdomen : Luka operasi - Abdomen : Luka
O
timpani (+) baik, BU (+) N, supel operasi baik, BU (+)
(+), timpani (+) N, supel (+), timpani
(+)
Post Appendectomy ec. Post Appendectomy ec. Post Appendectomy ec. Post Appendectomy ec.

A Appendicitis Akut Appendicitis Akut Appendicitis Akut Appendicitis Akut

- IVFD Asering 20 - IVFD Asering 20 - IVFD Asering 20 - Boleh Pulang


tetes/menit - Ciprofloxasin 2 x 500
tetes/menit tetes/menit
- Ceftriaxone 2 x 2 gram i.v mg p.o
- Ceftriaxone 2 x 2 gram - Ceftriaxone 2 x 2 gram
- Ketorolak 3 c x 1 gram i.v - Paracetamol 3 x 1 gram
i.v i.v
- Metronidazole 2 x 500 mg p.o
- Diet lunak - Ketorolak 3 c x 1 gram - Ketorolak 3 c x 1 gram - Kontrol poli bedah 30-
i.v i.v 08-2016

- Metronidazole 2 x 500 - Metronidazole 2 x 500


mg mg
P - Ganti Verbant - Rencana pulang besok
TINJAUAN PUSTAKA
APPENDISITIS
APPENDISITIS

DEFINISI
Peradangan yang terjadi pada appendix
vermiformis, dan merupakan penyebab
akut abdomen yang paling sering.
Epidemiologi
Insiden appendisitis akut di negara maju
lebih tinggi daripada di negara
berkembang

Departemen Kesehatan RI di Indonesia


pada tahun 2006, appendisitis menduduki
urutan keempat penyakit terbanyak
setelah dispepsia, gastritis, dan duodenitis.

1. 20-30 tahun. Laki-laki 8.6%


2. perempuan 6.7%.
Etiologi

Infeksi bakteri

Obstruksi Appendiks:
- hiperplasia jaringan limfoid
- tumor appendix
- striktur
- benda asing

Gaya Hidup
Klasifikasi

Klasifikasi
Apendisitis

Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Infiltrat Perforasi Abses Kronik

Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Akut Akut
Sederhana Purulenta Gangrenosa
PATOFISIOLOGI
• Kegagalan produksi eritrosit, leukosit,
trombosit merupakan kelainan dasar yang
disebabkan
– kerusakan sel hematopoitik
– kerusakan lingkungan mikro sumsum tulang
– proses imunologik yang menekan hematopoisis
Diagnosis

• Nyeri perut
• Muntah
Anamnesis • Demam
• Obstipasi

• Inspeksi  membungkuk, memegang perut


• Palpasi  nyeri tekan (Mc. Burney), nyeri lepas, rovsing sign,
Pemeriksaan psoas sign, obturator sign, colok dubur.
• Perkusi  timpani
Fisik • Auskultasi  bising usus normal
• Colok dubur  nyeri di arah jam 9 - 12

• Laboratorium  Leukositosis, peningkatan LED


Pemeriksaan • Urinalisa
penunjang • Radiologi  Appendicogram, CT scan, USG.
Lokasi Nyeri
• Dengan palpasi Mc
Burney sign :
– Nyeri tekan
– Nyeri lepas
– Defans muskular lokal,
defans muscular
menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum
parietal.
• Rovsing sign :
perut kiri bawah
ditekan, akan
terasa nyeri pd
perut kanan
bawah.
• Obturator sign:
fleksi dan endorotasi
sendi panggul
• Psoas sign:
Rangsangan
m.psoas penderita
dalam keadaan
terlentang, tungkai
kanan ditahan
pemeriksa pasien
diminta
hiperekstensi atau
fleksi aktif.
Rectal touche
• Nyeri abdomen
kanan bawah
pada jam 9-12
Alvarado Score

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Diagnosis Banding

• Gastroenteritis • Diverticulosis
• Kehamilan Ektopik • Peradangan pelvis
• Demam dengue • Kista ovarium
• Kolik traktus urinarius • Endometriosis eksterna
Tatalaksana

MEDIKAMENTOSA
• Perbaikan KU  Infus
• Analgetik
• Antibiotik
• Pemasangan NGT

PEMBEDAHAN
• Appendectomy
• Laparoskopi
Komplikasi

Perforasi Peritonitis

- Nyeri lokal pada fossa iliaka


kanan berganti menjadi nyeri
abdomen menyeluruh. Peritonitis merupakan infeksi
- Suhu tubuh naik tinggi sekali. yang berbahaya karena
bakteri masuk ke rongga
- Nadi semakin cepat. abdomen, dapat
- Defance muscular yang menyebabkan kegagalan
menyeluruh. organ dan kematian.
- Perut distended.
- Bising usus berkurang.
Prognosis

Dengan diagnosis yang akurat dan tatalaksana pembedahan,


dapat menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit
ini. Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan mortalitas dan
morbiditas terutama bila telah terjadi komplikasi. Serangan
berulang juga dapat terjadi bila appendiks tidak diangkat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai