Anda di halaman 1dari 24

PERCOBAAN WATAK

LAMPU PIJAR
Tujuan

■ Memahami hukum Ohm


■ Memeperagakan rangkaian pengukuran arus dan tegangan suatu lampu pijar
■ Mengkaji watak lampu pijar melalui interpretasi grafik hubungan antara:
1. Kuat arus terhadap tegangan terpasang
2. Tahanan lampu terhadap tegangan terpasang
3. Daya tahan yang diserap terhadap tegangan yang dipasang
■ Mahasiswa terampil mengguanakan alat-alat lestrik seperti regulator, voltmeter, dan
amperemeter.
Latar Belakang
■ Praktikum ini berkaitan dengan Hukum Ohm : 𝑉 = 𝐼𝑅
■ Berdasar Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan (V) sebanding dengan kuat arus (I)
dan bersifat linier.
■ Suatu penghantar yang dialiri arus listrik, tenaga listrik pada penghantar dapat berubah
menjadi panas, hal ini disebut dengan Disipasi tenaga listrik.
■ Tenaga listrik yang terdisipasi menjadi panas membuat tahanan lampu berubah dengan
berubahnya tegangan.
■ Watak lampu pijar memiliki sifat-sifat diantaranya adalah tegangan yang terpasang (V)
dengan arus listrik yang mengalir (I), tegangan yang terpasang (V) dengan tahanan (R), dan
tegangan yang terpasang (V) dengan daya (P) yang diambil.
Alat

Miliamperemeter AC
Voltmeter AC
Variak

Lampu

Kabel Penghubung
Prosedur
1. Merangkai seperti dibawah ini.
A

V L

2. Mengukur beda tegangan dengan voltmeter secara parallel.


3. Memutar variak sampai menunjukkan angka 25 volt.
4. Mencatat beda tengangan sebagai (V).
5. Mengganti voltmeter dengan miliamperemeter secara seri.
6. Mencatat kuat arus sebagai I.
7. Mengulangi langkah tersebut tetapi menggunakan 50 volt dan 75 volt pada variak.
Prosedur bagan
A L A L

~ V ~ V

Bagan 1 Bagan 2

1. Merangkai bagan 1
2. Mengulangi seperti prosedur sebelumnya dan mencatat di V’ dan I’
3. Merangakai bagan 2
4. Mengulangi seperti prosedur sebelumnya dan mencatat di V” dan I”
5. Menentukan bagan yang akan digunakan dengan rumus.
𝑉 𝐼 𝑉 ′′ Τ𝐼 ′′
𝑅Τ𝑟𝑣 = − 1 dan 𝑟𝑎 Τ𝑅 = 𝑉−𝑉′
𝑉′ 𝐼′ 𝑉

𝐼 𝐼′

6. Menggunakan bagan 1 jika 𝑅Τ𝑟𝑣 < 𝑟𝑎 Τ𝑅 .


7. Menggunakan bagan 2 jika 𝑅Τ𝑟𝑣 > 𝑟𝑎 Τ𝑅.
Prosedur lanjut

Pada Praktikum ini menggunakan bagan 1 .Setelah menentukan bagan dan bagan
telah dirangkai, kemudian mencari kuat arus dengan mengatur variak pada tegangan
10 sampai 80 volt dan mencatat sebagai 𝑉 dan 𝐼 .
Hasil percobaan
V (Volt) 25 50 75
I (mA) 20 30 39
V' (Volt) 2,5 5 7
I' (mA) 20 31 39
V'' (Volt) 2,5 5 7
I'' (mA) 20 31 39
R/rv 0 -0,32258 0
ra/R 1 1,092 0,1089
R/rv rerata -0,10753
ra/R rerata 0,73363
kesimpulan
Bagan 1
V (Volt) 10 V 20 V 30 V 40 V 50 V 60 V 70 V 80 V

I (mA) 12 17 22 27 31 34 38 41
R (ohm) 83,33333 1176,471 1363,636 1481,481 1612,903 1764,706 1842,105 1951,22
P (watt) 0,12 0,34 0,66 1,08 1,55 2,04 2,66 3,28
Perhitungan R/rv
Perhitungan ra /R
Perhitungan Hambatan dan Daya
Perhitungan Hambatan dan Daya
Metode
■ Perhitungan Ralat Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil
■ Hubungan kuat arus (I) terhadap tegangan (V)
Hubungan kuat arus (I) terhadap
tegangan (V) ■ 𝑎ത =
σ 𝑦 σ 𝑥 2 − σ 𝑥 σ 𝑥𝑦
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑎ത = 0,009107
𝑛 σ 𝑥𝑦 − σ 𝑥 σ 𝑦
■ 𝑏ത =
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑏ത = 0.000414
1 σ 𝑥 2 σ 𝑦 2 −2 σ 𝑥 σ 𝑥𝑦 σ 𝑦 +𝑛 σ 𝑥𝑦 2
■ 𝑠𝑦ҧ = σ 𝑦2 −
𝑛−2 𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑦ҧ =0,001052209
σ 𝑥2
■ 𝑠𝑎ҧ = 𝑠𝑦ҧ
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑎ҧ = 0,0008199
𝑛
■ 𝑠𝑏ҧ = 𝑠𝑦ҧ
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑏ҧ = 0,00001623
Hubungan Tegangan (V) terhadap Kuat
Arus (I)
ҧ
𝑠𝑎 0.05 I
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = × 100% 0.045
𝑎ത
0,0008199 0.04
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = × 100%
0,009107 0.035
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = 9,0% 3 𝐴𝑃 0.03
𝑎 = 0.01 ± 0.0008 0.025
𝑠ҧ𝑏
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = × 100% 0.02
𝑏ത 0.015
0,00001623
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = × 100% 0.01
0.000414
0.005
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = 3,92 % 3 𝐴𝑃
0 (V)
𝑏 = 0.000414 ± 0.00001623 0 20 40 60 80 100

■ y = 0,01 + 0,000414 x
Hubungan tegangan (V) terhadap
hambatan (R)
■ Rumus Awal :
V=I/R
Dimisalkan V = x, R = y
Dapat diubah ,
R=V/I
𝟏
R = 0 + 𝑽 sudah sama dengan bentuk y=a+bx
𝑰
Hubungan tegangan (V) terhadap
hambatan (R) ■ 𝑎ത =
σ 𝑦 σ 𝑥 2 − σ 𝑥 σ 𝑥𝑦
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑎ത = 834,2316
𝑛 σ 𝑥𝑦 − σ 𝑥 σ 𝑦
■ 𝑏ത =
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑏ത = 14,86667
1 σ 𝑥 2 σ 𝑦 2 −2 σ 𝑥 σ 𝑥𝑦 σ 𝑦 +𝑛 σ 𝑥𝑦 2
■ 𝑠𝑦ҧ = σ 𝑦2 −
𝑛−2 𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑦ҧ = 84,7996

σ 𝑥2
■ 𝑠𝑎ҧ = 𝑠𝑦ҧ
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑎ҧ = 66,07532334
𝑛
■ 𝑠𝑏ҧ = 𝑠𝑦ҧ
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑏ҧ = 1,308486381
Hubungan tegangan (V) terhadap
hambatan (R)
2500
R
ҧ
𝑠𝑎
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത =
𝑎ത 2000
66,07532334
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = × 100%
834,2316 1500
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = 7,92 % 3 𝐴𝑃
𝑎 = 834 ± 66 1000
𝑠ҧ
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = ത𝑏
𝑏
500
1,308486381

𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏 = × 100%
14,86667
V
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = 8,8% 3 𝐴𝑃 0
0 20 40 60 80 100
𝑏 = 14,9 ± 1,3
■ y = 834 + 14,9 x
Hubungan daya (P) terhadap tegangan
(V)
■ Rumus Awal :
P=V/I
Dimisalkan V = x, P = y
Dapat diubah ,
P=V/I
𝟏
P = 0 + 𝑽 sudah sama dengan bentuk y=a + bx
𝑰
Hubungan daya (P) terhadap tegangan
(V) ■ 𝑎ത =
σ 𝑦 σ 𝑥 2 − σ 𝑥 σ 𝑥𝑦
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑎ത = −0,58714
𝑛 σ 𝑥𝑦 − σ 𝑥 σ 𝑦
■ 𝑏ത =
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑏ത = 0,045631
1 σ 𝑥 2 σ 𝑦 2 −2 σ 𝑥 σ 𝑥𝑦 σ 𝑦 +𝑛 σ 𝑥𝑦 2
■ 𝑠𝑦ҧ = σ 𝑦2 −
𝑛−2 𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑦ҧ = 0,175980812

σ 𝑥2
■ 𝑠𝑎ҧ = 𝑠𝑦ҧ
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑎ҧ = 0,137123144
𝑛
■ 𝑠𝑏ҧ = 𝑠𝑦ҧ
𝑛 σ 𝑥2 − σ 𝑥 2

■ 𝑠𝑏ҧ = 0,002715443
Hubungan daya (P) terhadap tegangan
(V) V 4

ҧ
𝑠𝑎 3.5
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത =
𝑎ത
3
0,137123144
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = × 100% 2.5
−0,586714
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑎ത = −23,35 % (2AP) 2

𝑎 = −0,6 ± 0,137 1.5

𝑠ҧ𝑏
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = 1
𝑏ത
0.5
0,002715443
■ 𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = × 100% P
0,045631 0
𝑟𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏ത = 5,95% 3 𝐴𝑃 0 20 40 60 80 100
-0.5
𝑏 = 0,04 ± 0,002
■ y = -0,6+ 0,04 x
Hubungan a ralat a b ralat b y

𝑎 b
Arus terhadap = 0.01 = 0.000414 y=0,01+
tegangan ± 0.0008 9,0% ± 0.00001623 3,92% 0,000414x

Tegangan
terhadap y = 834 + 14,9
Hambatan 𝑎 = 834 ± 66 7,92% 𝑏 = 14,9 ± 1,3 8,8% x

y = -0,6+ 0,04
Daya terhadap 𝑎 = −0,6 ± x
Tegangan 0,137 -23,35% 𝑏 = 0,04 ± 0,002 5,95%
Pembahasan
■ Berdasarkan Hukum Ohm, Tegangan dan kuat arus sebanding dengan nilai yang
linier. Tetapi dikarenakan terjadi Disipasi tenaga listrik membuat hambatan berubah
seiring bertambahnya tegangan, membuat tegangan dan kuat arus tidak sebanding
dan nilainya tidak linier.
■ Lampu pijar membuat pernyataan pada hukum Ohm tidak berlaku. Watak lampu
pijar ditunjukkan oleh sifat-sifat hubungan antara :
Tegangan yang terpasang dengan arus listrik yang mengalir
Tegangan yang terpasang dengan tahanan
Tegangan yang terpasang dengan daya yang diambil
■ Dari praktikum yang telah dilakukan hubungan dari masing-masing komponen
ditunjukkan dengan grafik. Terdapat tiga grafik yang mewakili watak lampu pijar.
Sesuai dengan teori, bahwa grafik tidak sesuai dengan hukum ohm. Grafik yang
terbentuk tidaklah garis lurus yang linier melainkan garis lengkung.
■ Ralat yang dihasilkan pada setiap hubungan bervariasi dan cenderung nilainya
besar, hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya adalah, saat memutar variak
tidak tepat pada angka yang ditentukan.
Kesimpulan

■ Berdasarkan praktikum dan analisis yang telah dikakukan, terdapat beberapa


kesimpukan yaitu, hukum ohm menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir pada
penghantar akan berbanding lurus dengan beda potensial yang terdapat pada
ujung-ujung kawat. Pada saat pengukuran arus dan tegangan lampu pijar
menggunakan alat ukur amperemeter dan voltmeter.Untuk pengukuran arus,
amperemeter disusun secara seri terhadap lampu. Sedangkan untuk mengukur
tegangan, voltmeter disusun secara parallel terhadap lampu. Dalam mengkaji watak
lampu pijar menggunakan interprestasi grafik hubungan I-V, V-R, dan P-V. Dari
percobaan yang telah dilakukan, Grafik I-V, grafik V-R, grafik P-V berbentuk
lengkung. Grafik yang dihasilkan tidak sesuai dengan pernyataan hukum Ohm.

Anda mungkin juga menyukai