Anda di halaman 1dari 22

Viska Erma Mustika / F100140005

disusun untuk memenuhi tugas Aplikasi


Psikologi Sosial dengan dosen
pengampu mata kuliah adalah Rini
Lestari, S.Psi, M.Si
Child Cancer Care (3C)
merupakan sebuah
organisasi yang
Maya Ananta adalah bergerak di bidang
ruang bermain anak sosial.
3C
yang ada di Rumah Sakit
Moewardi.
Maya
Ananta
Penentuan
informan yang
Asesmen
sesuai dan
Awal
bersedia untuk
diteliti. Lokasi : R.B.
Penentuan Maya Ananta
Subjek Metode :
wawancara &
observasi
Asesmen Awal

1 2 3 4
Orang tua Orang tua
yang yang Ayah yang Kebosanan Ibu yang
memiliki memiliki anaknya anaknya
Kebosanan hardiness Tabah resiliensi
anak anak mengalami mengidap
dengan dengan luka bakar sabar thalasemia
sakit ginjal. lingfum.
Resiliensi dibangun dari tujuh
kemampuan yang berbeda dan
hampir tidak ada satupun individu
yang secara keseluruhan memiliki
kemampuan tersebut dengan baik.
Kemampuan ini terdiri dari:
1. Regulasi emosi
2. Opimisme
3. Efikasi diri
4. Impuls kontrol
5. Empati
6. Analisis kausal
7. Peningkatan aspek positifB
Black & Lobo (2008).
Artinya syarat utama dapat dikatakan
seseorang resilien atau tidak adalah:
1) Ada kesulitan hidup yang menekan
2) Kemampuan seseorang melakukan
respon secara sehat dan produktif.
Informan Utama
Nama : Y
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : ± 32 tahun
Alamat : Sragen
Pekerjaan : Irt
Pendidikan terakhir : SMA
Jumlah anak : 2 (± 10 tahun dan ± 5 tahun) Suami
Anak dari ... Bersaudara : 3 dari 4 R : Nama
L : Jenis kelamin
± 34 tahun : Usia
Sragen : Alamat
Buruh perusahaan listrik : Pekerjaan
SD Pendidikan terakhir
1. Penghasilan suami Rp 80.000,- per hari:
 kebutuhan hidup seperti sandang  pembayaran listrik dan air
 papan  pembelian air minum untuk masak
 pangan  biaya transportasi ibu
 biaya sekolah anak  biaya hidup ayah selama berada di
 biaya periksa luar kota
 iuran bpjs  Dll.
2. Kondisi rumah tidak permanen, dinding dari bambu, lantai dari tanah.
3. Listrik baru terpasang ± 1,5 tahun yang lalu.
4. Tidak memiliki kendaraan baik motor maupun sepeda.
5. Latar belakang keluarga informan utama yang juga status sosial ekonomi rendah.
Faktor Resiko Faktor Protektif

1. Memiliki anak yang mengidap thalasemia sejak usia ± 3 tahun. 1. Rasa sayang yang informan miliki terhadap si anak.
2. Beban anak thalasemia yang mengharuskan transfusi 2. Adanya keyakinan dan rasa optimis untuk bisa sembuh pada
selamanya seumur hidup. anak.
3. Biaya periksa dan transfusi penderita thalasemia yang 3. Adanya kesadaran pada diri informan bahwasanya dia tidak
mencapai jutaan rupiah (normal ± 5-10 juta rupiah / sendiri dalam menghadapi ujian hidup ini, banyak temannya,
transfusi). bahkan banyak pula yang lebih berat ujiannya.
4. Pendapatan suami tidak tetap dan keluarga tidak memiliki 4. Informan memiliki rasa syukur terhadap nikmat sekecil apapun,
penghasilan lain selain dari pekerjaannya sebagai buruh. seperti rasa syukur karena telah diberikan suami yang baik,
5. Berasal dari keluarga dengan status ekonomi dan sosial nerimo, dan senantiasa pasrah. Selain itu juga rasa syukur dan
rendah, sehingga sering kesulitan dalam keuangan. nerimo terhadap gaji yang suaminya berikan.
6. Memiliki hubungan jarak jauh dengan suami karena suami 5. Keberadaan suami yang selalu mendukung melalui telfon
harus bekerja, sehingga tidak setiap hari kontak fisik dan walaupun jaraknya jauh.
hanya informan sendiri yang mengurusi anak. 6. Ada dukungan finansial dari BPJS, sehingga biaya yang tadinya
7. Jarak rumah yang jauh (Sragen) dengan rumah sakit (Solo), jutaan bisa dibayar dengan biaya ±500 ribu untuk sekali
sementara informan tidak bisa mengendarai motor sehingga transfusi.
mengharuskannya untuk menggunakan transportasi bis. 7. Adanya keberadaan tetangga dekat yang selalu mendukung
8. Informan memiliki penyakit mual saat berkendara. informan dalam suka maupun duka, serta bisa ikut merasakan
bagaimana kesulitan yang informan alami.
8. Adanya perkumpulan atau asosiasi penyandang thalasemia
sehingga informan mampu mendapatkan banyak informasi dan
dukungan dari sana.
9. Adanya role model keluarga rukun, bahagia, dan tentram yang
merupakan tetangga informan, sehingga mampu menjadi
motivasi dan inspirasi bagi informan.
INFORMAN 1 INFORMAN 2 INFORMAN 3 INFORMAN 4
Informan Informan Informan
Background Informan utama
pendukung pendukung pendukung
a. Nama M S T E
(inisial)
a. Jenis Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
kelamin
a. Asal Sragen Sragen Sragen Surakarta
a. Usia ± 32 tahun ± 63 tahun ± 56 tahun ± 37 tahun
a. Status Menikah Menikah Menikah Janda (cerai)
a. Agama Islam Islam Islam Islam
a. Pendidikan SMA SD SMA SMA
terakhir
Ibu rumah Petani Guru TK Serabutan
a. Pekerjaan
tangga
INFORMAN 1 INFORMAN 2 INFORMAN 3 INFORMAN 4
Regulasi - Saat informan 1 - Saat informan 1 - Saat informan 1
Emosi kesulitan, ia bercerita kesulitan, ia bercerita kesulitan, ia bercerita
- Informan pernah kepada informan 2. kepada informan 3. kepada informan 4.
merasakan sedih
maupun senang. - Informan 1 secara - Informan 1 secara - Informan 1 secara
terbuka bercerita terbuka bercerita terbuka bercerita segala
- Saat sedih informan segala segala permasalahannya
mengekspresikan permasalahannya permasalahannya kepada informan 4.
dengan menangis, kepada informan 2. kepada informan 3.
bercerita kepada teman - Informan 4 memberikan
dekat, berdoa. - Informan 2 selalu - Informan 3 memberi penekanan bahwa
mengajari untuk tetap motivasi dan informan 1 tidak sendiri.
- Saat senang tenang saat menyadarkan bahwa
mengekspresikan menghadapi masalah, masalah yang dihadapi
dengan bahagia, dan menyadarkan hanya sementara, yang
sumringah, dll. bahwa hidup ini titipan sabar.
- Respon emosi tepat, Tuhan.
seperti ketika pertama - Informan 2
kali mendengetahui memberikan role
sang anak mengalami model bahwa sebagai
thalasemia, ia merasa seorang istri itu tidak
shocked dan seketika boleh kasar pada
langsung down. suami, jadilah istri yang
berbakti dan sholihah.
1 2 3 4
Impuls - Individu menerima apa - Menurut informan - Saat inidividu dimintai - Individu tidak
Kontrol
yang diberikan 2, informan 1 adalah pertolongan oleh pernah
suaminya, tidak orang yang nerimo, informan 3, individu mengeluhkan
banyak menuntut, dan apa adanya, dan anaknya nurut, rajin, keadannya.
selalu bersyukur atas tidak banyak dan tidak pernah - Individu sangat
apa yang ada. menuntut. mengeluhkan upah loyal saat dimintai
- Individu selama ± 8 - Kalau punya uang, yang informan 3 bantuan oleh
tahun perkawinan, individu berikan. temannya.
hanya bertengkar memprioritas - Individu sering
sebanyak 3 kali. ditabung untuk bercerita kepada
- Saat mendengar pengobatan informan 4,
bahwa suaminya anaknya. Sementara keinginananya
melakukan tindakan kebutuhan lain apa hanyalah supaya
yang salah (minum adanya, makan anaknya dapat
alkohol), individu seadanya, dan sembuh.
mencoba melakukan sebagainya.
crosscheck terlebih - Saat inidividu
dahulu sebelum dimintai
mengekspresikan pertolongan oleh
kemarahannya pada informan 2, individu
suaminya. anaknya nurut, rajin,
dan tidak pernah
mengeluhkan upah
yang informan 2
berikan.
1 2 3 4
Optimisme - Individu mengungkapkan - Informan 2 selalu - Informan 3 selalu siap - Sejak awal
dan Efikasi bahwa ia tidak peduli mengatakan kepada sedia membantu mengenal sampai
Diri apapun aral rintangan individu untuk tetap finansial individu saat saat ini, individu
yang menghadang, ia sabar dalam menjalani meminta pinjaman. masih sering
akan tetap berjuang ujiannya, karna ujian berkomunikasi
- Individu selalu
demi sang anak. pasti berakhir. dengan informan 4
mengembalikan uang
untuk meminta
- Individu memiliki - Informan 2 selalu siap yang dipinjamnya.
pendapat terkait
keyakinan bahwa Allah sedia membantu
- Saat ada kesulitan dan penyakit anaknya.
pasti memberi jalan finansial individu saat
membutuhkan
untuk setiap orang yang meminta pinjaman. - Informan 4
bantuan, individu selalu
berusaha dan berjuang. mengenal individu
- Individu selalu ke tempat informan 3.
sebagai orang yang
- Saat tidak memiliki uang mengembalikan uang
- Informan 3 mengakui hampi tidak pernah
untuk berobat, individu yang dipinjamnya.
besarnya perjuangan mengeluh, saat
berusaha mencari
- Saat ada kesulitan dan individu sejak awal mengeluh ia akan
pinjaman kesana
membutuhkan anaknya mulai sakit- segera bangkit dan
kemari.
bantuan, individu sakitan sampai tersadar bahwa
- Untuk membayar selalu ke tempat sekarang tidak pernah keluhannya tidak
hutang, individu berdoa informan 2. lelah. akan menyelesaikan
dan berusaha membagi masalah, melainkan
- Informan 2 mengakui
keuangannya supaya tindakannya yang
besarnya perjuangan
hutangnya terbayar akan
individu sejak awal
lunas. menyelesaikan.
anaknya mulai sakit-
- Individu segera sigap sakitan sampai - Individu selalu
saat mengetahui sekarang tidak pernah bercerita, yang
anaknya mulai pucat lelah. terpenting untuk
atau kritis. kesembuhan anak.
1 2 3 4
Analisis - Individu - Informan 2 - Individu orang - Individu orang
Kausal menganggap apa mengaku sangat yang tidak pernah yang tidak
yang ia hadapai sedih dan prihatin menyalahkan pernah
merupakan ujian. atas cobaan yang siapapun dan menyalahkan
Sebuah ujian yang begitu berat keadaan apapun. siapapun dan
dapat dihadapai individu, keadaan
meningkatkan “orang nggak apapun.
derajtnya, maka punya, kok diujinya
harus dihadapi. sampai kaya gitu”.
Tapi individu tidak
pernah
menyalahkan
siapapun dan
keadaan apapun.
1 2 3 4
Empati - Individu merasa kasian saat - Informan 2 setiap ada - Saat individu melihat - Kalau ada apa-apa
melihat anaknya sakit, kesulitan selalu bercerita informan 3 mengalami informan 4 selalu bercerita
kalau bisa penyakitnya pada individu. kesulitan seperti kepada individu, karena
dipindah ke dirinya saja. mengadakan pengajian individu adalah
- Saat individu melihat
sehingga harus masak- pendengar yang baik.
- Individu ikut sakit saat informan 2 mengalami
masak, individu langsung
pertama kali mendengar kesulitan, ia selalu - Saat anaknya sama-sama
tanggap dan datang untuk
bahwa anaknya mengidap meminta bantuan pada dirawat di rumah sakit,
membantu.
thalasemia. individu karena individu indvidu mau dimintai
adalah orang yang tolong oleh informan 4
- Individu merasa prihatin
entengan. untuk menjaga anaknya
dan khawatir terhadap
sementara ia harus
kehidupan informan 4 yang - Saat informan 2 sakit,
melakukan sesuatu yang
lebih susah, harus bercerai individu menawari mau
lain.
dengan suaminya, suami dikerokin atau tidak.
dan keluarga yang tidak
menganggapkan dan tidak
bertanggung jawab, dan
harus dihadapkan pada
ujian bahwa kedua anaknya
memiliki thalasemia.
- Saat peneliti hendak
melakukan wawancara di
Sragen, individu selalu
sigap menanyai peneliti
sudah sampai mana.
- Walaupun terhimpit kondisi
ekonomi, saat peneliti
datang, individu
menyediakan suguhan
makanan yang cukup
banyak untuk peneliti.
1 2 3 4
Peningkatan - Dulunya saat awal- - Dulu individu - Saat ini individu - Individu adalah
Aspek awal (± 1 tahun banyak nangis terlihat lebih orang yang aktif
Positif pertama) dan sedih. Saat bahagia daripada saat ada acara-
menghadapi ini lebih legowo dulu saat awal- acara
anaknya yang dan santai dalam awal perkumpulan
sakit, individu menjalani ujian menghadapi thalasemia.
sempat merasa hidupnya. anaknya yang - Individu juga
stress. Namun mengidap senang menjalin
semakin kesini thalasemia. relasi.
individu menjadi - Individu menjadi
lebih bersemangat lebih senang
dan optimis dalam bersillaturrahmi
manjalani hidup. pada tetangga.
Behavior
Teori sistem
Modelling Spiritual
Reinforcement Lingkungan
membentuk Kepasrahan
Keyakinan pada
Tuhan

Anda mungkin juga menyukai