Anda di halaman 1dari 17

ANALISA JURNAL

KELOMPOK 2 
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

• Metode Penelitian
Penelitian analitik observasional dengan rancangan kohort retrospektif
terhadap 78 sampel rekam medis di RSUP Sanglah selama periode 2
tahun terakhir (2014-2016).

Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dengan


kriteria inklusi pasien luka bakar berat dengan luas > 20% dari total luas
permukaan tubuh yang disebabkan karena cedera termal.
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

• Hasil Penelitian
Tabel 1 Deskriptif Karakteristik pasien Meliputi Luas Luka dan Waktu
Pemberian Resusitasi
Variabel Mean SD
Luas luka bakar 38.67 18.368
Waktu pemberian 60.13 26.786
resusitasi
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

Nilai rata-rata luas luka bakar menunjukkan bahwa rata-rata responden


dalam penelitian ini mengalami perubahan respon fisiologi pada
sistem kardiovaskuler yang menyebabkan adanya peningkatan
kebutuhan cairan tubuh selama fase emergency berlangsung. Hasil
rata-rata luas luka bakar tersebut juga menunjukkan bahwa responden
dalam penelitian ini memiliki prognosis yang cukup baik karena memliki
nilai yang kurang dari 50 % dari TLPT.
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

Tabel 1 juga menunjukkan bahwa rata-rata waktu pemberian resusitasi cairan


yang merupakan rentang waktu diberikannya resusitasi cairan pasca terpaparnya
luka bakar adalah 60.13 menit. Hal ini berarti bahwa waktu pemberian resusitasi
cairan dalam penelitian ini sedikit lebih terlambat dari waktu yang
direkomendasikan.

Waktu yang tepat untuk memulai pemberian resusitasi cairan pada luka bakar
berat adalah sesegera mungkin sesuai dengan kondisi klinis pasien (Latanser,
2009; Endorf & Dries, 2011).
Resusitasi cairan yang efektif merupakan salah satu pilar dari perawatan luka
bakar modern yang telah terbukti meningkatkan kelangsungan hidup pasien
(Latenser, 2009).
Pemberian resusitasi cairan secara dini bertujuan untuk mencegah terjadinya
burn shock (Endorf & Dries, 2011).
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

• Hasil Penelitian
Tabel 2 Hasil Uji Spearman Korelasi Waktu Resusitasi Terhadap
Mortalitas
Variabel Mortalitas
Independen p r
Waktu pemberian 0.013 0.281
resusitasi
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

• Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa terdapat korelasi yang


signifikan antara waktu pemberian resusitasi cairan dengan mortalitas
pasien luka bakar berat pada fase emergency di RSUP Sanglah dengan
nilai p (0.013) dan memiliki kekuatan korelasi yang lemah.
ANALISIS KORELASI WAKTU PEMBERIAN
RESUSITASI CAIRAN TERHADAP MORTALITAS
PASIEN LUKA BAKAR BERAT FASE EMERGENCY

• Simpulan dan Saran


Waktu pemberian resusitasi cairan berkorelasi terhadap mortalitas pasien
luka bakar berat pada fase emergency. Oleh karena itu sebagai upaya dalam
menurunkan angka mortalitas pasien luka bakar berat selama fase
emergency, sebagai tenaga kesehatan sebaiknya memberikan resusitasi
cairan sedini mungkin berdasarkan pada formula resusitasi yang telah
terstandar di masing-masing rumah sakit. Selain itu, perlu juga
disosialisasikan tentang pentingnya perawatan luka bakar ke IGD sedini
mungkin pada masyarakat luas, sehingga meminimalkan adanya delayed
resuscitation yang dapat memperburuk kondisi pasien.
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi rekam medis yang bersifat analitik
dokumenter dengan rancangan kohort retrospektif terhadap 78 sampel rekam
medis di RSUP Sanglah dari periode Maret 2014 - Maret 2016.
Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi
pasien luka bakar berat dengan luas > 20% dari total luas permukaan tubuh yang
disebabkan karena cedera termal.
Instrumen menggunakan lembar pengumpulan data dengan meneliti status
hemodinamik yang meliputi tekanan darah sistolik, heart rate dan respiratory
rate yang diukur 8 jam setelah resusitasi cairan sebagai variabel independen dan
survival sebagai variabel dependen.
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Hasil
Tabel 1 Deskriptif Status Hemodinamik yang Meliputi Tekanan Darah
Sistolik, Heart Rate dan Respiratory Rate
Variabel Median Min-Max
Tekanan Darah Sistolik 110 80-150

Heart Rate (HR) 88 46-110


Respiratory Rate (RR) 20 18-30
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Hasil
Tabel 2 Hasil Uji Analisis Korelasi Antara Status Hemodinamik dengan
Survival
Status Survival
Hemodinamik p r
TDS 0.000 0.474
HR 0.215 -0.142
RR 0.000 -0.514

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa status hemodinamik yang


berpengaruh terhadap survival pasien luka bakar berat fase emergency di
RSUP Sanglah adalah tekanan darah sistolik dan respiratory rate, dengan
nilai p pada keduanya (0.000), di mana p < α (0.05)
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Pembahasan
1. Gambaran Survival Pasien Luka Bakar Berat Fase Emergency
Pada penelitian ini ditemukan angka survival pasien luka bakar berat
pada fase emergency secara retrospektif dari periode Maret 2014
sampai dengan Maret 2016 mencapai 87.18% yang berarti bahwa
tingkat survival pasien luka bakar berat selama fase emergency di RSUP
Sanglah cukup tinggi. Penelitian ini menggunakan 78 rekam medis
dengan 10 rekam medis pasien yang meninggal dalam waktu 48 jam
pertama.
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Pembahasan
2. Gambaran Status Hemodinamik Pasien Luka Bakar Berat Pasca 8 jam
Pertama Resusitasi Cairan
Rata-rata responden dalam penelitian ini memiliki tekanan darah
sistolik dan heart rate yang normal setelah 8 jam diberikan resusitasi
cairan, serta respiratory rate yang sedikit melebihi nilai normal.
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Pembahasan
3. Analisis Korelasi Status Hemodinamik Dengan Survival Pasien Luka
Bakar Berat
Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa status hemodinamik yang
berkorelasi secara signifikan terhadap survival pasien dalam 48 jam
pertama adalah tekanan darah sistolik dan respiratory rate yang diukur
8 jam pasca resusitasi cairan dengan memiliki kekuatan hubungan yang
sedang pada keduanya, sedangkan heart rate tidak berkorelasi secara
signifikan terhadap survival.
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY
• Simpulan dan Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa status hemodinamik yang berkorelasi secara signifikan terhadap
survival pasien adalah tekanan darah sistolik dan respiratory rate dan
sama-sama memiliki hubungan yang signifikan. Pemantauan
hemodinamik pada fase emergency merupakan hal yang penting untuk
mengevaluasi keefektifan terapi dalam meningkatkan survival pasien
luka bakar berat.
ANALISIS KORELASI STATUS HEMODINAMIK
DENGAN SURVIVAL PASIEN LUKA BAKAR PADA FASE
EMERGENCY

Anda mungkin juga menyukai