PERANGKAT DAERAH
(Berdasarkan Permendagri No 99 Tahun
2018)
2019
URGENSI
EVALUASI KELEMBAGAAN PERANGKAT DAERAH
1. Evaluasi kepatuhan:
a. Kesesuaian susunan
b. Kesesuaian ukuran (tipe)
c. Kesesuaian perumpunan
d. Kesesuaian kewenangan
2. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi:
a. Pola Departementasi
b. Beban kerja inti
c. Tumpang tindih kewenangan
3. Evaluasi kematangan organisasi
KESESUAIAN SUSUNAN
Untuk menguji adanya tumpang tindih tugas dapat dilakukan melalui tabel
silang sbb:
No Uraian Tugas Fungsi Objek/Sasara Output
n
1 Seksi Penerimaan Penduduk Dokumen
Pendaftaran pendaftaran, Penduduk
Penduduk pengolahan, dan data
penerbitan dan penduduk
penyimpanan data
penduduk
2 Seksi Mengumpulkan, Penduduk Data
Pengolahan Data mengolah dan penduduk
menyajikan data
kependudukan
Catatan: Meskipun nomenklatur jabatan sama, namun sebagian fungsi seksi
pendaftaran penduduk yaitu pengolahan dan penyimpanan data penduduk sama
dengan fungsi seksi pengolahan data yaitu pengumpulan data (data diterima dari
pendaftaran) dan mengolah data. Begitu juga output terdapat bagian yang sama,
sehingga kedua seksi ini terdapat tumpang tindih tugas dan fungsi.
KEMATANGAN ORGANISASI
PERTUMBUHAN ORGANISASI
2. Tingkat II Penentuan kegiatan yang diprioritaskan dalam dokumen Ada TOR setiap usulan kegiatan dan di dalam TOR
rencana tahunan dilakukan berdasarkan analisis terhadap tersebut ada analisis outcome yang ingin di capai.
hasil (outcome) apa yang akan dicapai kegiatan tersebut .
3. Tingkat III Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen rencana Ada TOR setiap usulan kegiatan dan ada analisis yang
tahunan dilakukan berdasarkan analisis hasil (outcome) dan menjelaskan alur logika bahwa kegiatan tersbeut mampu
analisis kemampuan kegiatan menghasilkan hasil (outcome). menghasilkan outcome yang ditargetkan.
4. Tingkat IV Penentuan prioritas kegiatan dilakukan berdasarkan Ada TOR setiap kegiatan dan ada dokumen yang berisi
analisis yang membandingkan hasil (outcome) yang akan metode analisis tertentu (misalnya metode USG) yang
dicapai antara satu alternatif kegiatan dengan alternatif membandingkan keunggulan setiap kegiatan dalam
kegiatan yang lain. menentukan kegiatan yang menjadi prioritas.
5. Tingkat V Penentuan prioritas kegiatan dalam dokumen tahunan Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan dan
dilakukan dengan perbandingan hasil (outcome) antara satu apakah ada bantuan tehnologi IT dalam proses penentuan
alternatif kegiatan dengan alternatif kegiatan yang lain dan prioritas dan perencanaan.
dibantu dengan teknologi informasi.
INDIKATOR VARIABEL MONEV
Tingkat II Monitoring dan pengendalian dilakukan secara PD dianggap ada pada level ini jika sudah ada dokumen monev yang
berkala dengan fokus yang ditentukan. sudah mempunyai objek yang akan dimonev, fokus dan kriteria
terukur, dan jadwal yang jelas.
Tingkat III Monitoring dan pengendalian dilakukan secara Cek apakah PD sudah mempunyai standar penilaian dan kriteria
berkala dengan kriteria penyimpangan yang penilaian terhadap objek yang dimonev. Jika belum, maka PD belum
terstandarisasi pada setiap tahap kegiatan. dapat dianggap ada pada level ini.
Tingkat IV Monitoring dan pengendalian dilakukan secara Cek apakah PD sudah mempunyai standar penilaian dan kriteria
berkala dengan kriteria penyimpangan yang penilaian terhadap objek yang dimonev serta ada dokumen hasil
terstandarisasi dan diikuti dengan umpan balik pembahasan atas hasil monev beserta tindak lanjut yang harus
berupa perbaikan yang terdokumentasi dengan dilakukan dari hasil monev tersebut. Jika belum, maka PD belum
baik. dapat dianggap ada pada level ini.
Tingkat V Monitoring dan pengendalian dilakukan secara Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan serta monev dan
sistematis, terstandarisasi termasuk umpan balik tindak lanjut hasil monev sudah dilakukan dengan bantuan IT.
yang didukung oleh penggunaan teknologi
informasi berbasis internet.
INDIKATOR VARIABEL PENJAMINAN MUTU
LAYANAN
Tingkat II Penjaminan mutu produk dan proses kerja Sudah ada pemeriksaan mutu output dan proses yang ditunjukkan
dilakukan secara berkala namun tidak mempunyai dengan dokumen pengujian mutu..
standar mutu produk dan proses yang ditetapkan.
Tingkat III Mutu produk dan proses sudah distandarisasi dan Sudah ada dokumen standar output/produk dan standar proses kerja
dilakukan pengujian secara berkala secara (SOP) untuk menghasilkan output/produk tersebut. serta sudah ada
internal. dokumen pengujian mutu oleh petugas internal PD.
Tingkat IV Penjaminan mutu produk dan proses sudah Sudah ada dokumen standar output/produk dan standar proses kerja
distandarisasi serta dilakukan pengukuran/ (SOP) untuk menghasilkan output/produk tersebut. serta sudah ada
pengujian secara berkala oleh tenaga yang dokumen pengujian mutu oleh petugas di luar PD yang mempunyai
bersertifikat. sertifikat bahwa yang bersangkutan ahli dibidang tersebut.
Tingkat V Penjaminan mutu produk dan proses dilakukan Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan dan penjaminan
terstandarisasi dan berkala oleh tenaga ahli mutu dilakukan dengan bantuan IT.
bersertifikat serta didukung oleh teknologi
informasi berbasis internet.
INDIKATOR VARIABEL STANDAR PROSEDUR
Tingkat II Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam Sudah ada tahapan pelaksanaan pekerjaan dan sudah dituangkan
standar operasi prosedur (SOP). dalam dokumen SOP. Cek dokumen SOP setiap pekerjaan seperti
rapat, perjalanan dinas, pencairan uang, penerimaan barang,
penataushaan barang, surat masuk, surat keluar, dll.
Tingkat III Definisi proses organisasi sudah dituangkan ke Cek dokumen pada level II dan cek pula apakah ada dokumen evlauasi
dalam SOP dan telah dilakukan evaluasi berkala berkala (tahunan/bulanan) atas pelaksanaan SOP tersebut.
terhadap penerapan SOP.
Tingkat IV Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam Cek dokumen pada level III dan cek pula apakah ada dokumen
SOP, sudah dievaluasi secara berkala dan evlauasi berkala (tahunan/bulanan) atas pelaksanaan SOP tersebut
dilakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi serta apakah ada bukti tindak lanjut dari hasil evaluasi SOP tersebut.
penerapan SOP berupa tindakan koreksi atau
perbaikan SOP.
Tingkat V Definisi proses organisasi sudah dituangkan dalam Cek apakah kegiatan pada level IV sudah dilakukan dan pelaksanaan
SOP dan sudah dilakukan evaluasi serta tindak SOP dan evaluasinya sudah dilakukan dengan bantuan IT.
lanjut, kemudian disesuaikan dengan
kebutuhan/keluhan pelanggan serta didukung
oleh teknologi berbasis internet.
INDIKATOR VARIABEL PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN (PENGEMBANGAN PEGAWAI)
Tingkat III Dokumen rencana kebutuhan pengembangan Jika dokumen rencana pengembangan pegawai sudah ada untuk
pegawai disusun untuk seluruh jabatan. semua jabatan (JPT, Fungsional dan Administrasi), maka PD tersebut
berada pada level ini.
.
Tingkat IV Rencana pengembangan pegawai dievaluasi secara Cek apakah rencana pengembangan sudah dilaksanakan dan apakah
regular dan seluruh pengembangan pegawai sudah sudah ada dokumen evaluasi rencana pengembangan pegawai. Jika
dilaksanakan sesuai dengan dokumen rencana belum berarti PD tersebut belum berada pada level ini.
pengembangan pegawai yang sudah ditetapkan.
Tingkat V Hasil (outcome) pengembangan pegawai dievalusi Cek apakah ada dokumen evaluasi outcome dari pengembangan
secara regular sebagai umpan balik. pegawai yang dilakukan dan umpan balik yang dilakukan. Jika sudah
ada, maka PD tersebut berada pada level ini.
INDIKATOR VARIABEL ANALISIS KEBIJAKAN DAN
PEMECAHAN MASALAH
Tingkat III Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang Sudah ada dokumen yang menunjukan adanya penerapan mekanisme
berdampak ke publik dilakukan menggunakan dan metode ilmiah dalam memecahkan masalah publik dan kebijakan
metode/teknik ilmiah oleh tim internal dengan ublik dengan melibatkan pihak luar pada PD yang bersangkutan..
melibatkan instansi pemerintah terkait. .
Tingkat IV Analisis kebijakan dan pemecahan masalah yang Adanya dokumen yang menunjukkan pmecahan masalah publik yang
bersifat strategis/berdampak ke publik melibatkan berdampak luas kepada masyarakat (strategis) dilakukan dengan
tim ahli. melibatkan ahli yang sesuai dengan masalah tersebut.
Tingkat V Analisis kebijakan dan pemecahan masalah Kegiatan pada level IV sudah dilaksanakan , ditambah dengan adanya
strategis/berdampak ke publik melibatkan tim ahli dokumen yang menunjukkan dilakukannya konsultasi publik serta
dengan melakukan konsultasi publik dan analisis adanya dokumen pembahasan atas masukan dalam konsultasi publik
umpan balik yang terukur dan terdokumentasi. tersebut.
INDIKATOR VARIABEL MANAJEMEN SUMBER DAYA
Tingkat II Penentuan penggunaan input proyek dilakukan sudah ada dokumen Standar analisis biaya setiap kegiatan
berdasarkan analisis kebutuhan bahan/ sumber daya
yang sudah ditetapkan.
Tingkat III Analisis kebutuhan input/sumber daya proyek sudah Ada dokumen SAB dan Dokumen Uji Coba Standar..
distandarisasi dengan proses ujicoba secara terbuka dan .
menggunakan metode ilmiah.
Tingkat IV Penyediaan sumber daya dalam pelaksanaan proyek Ada dokmen evaluasi dan monitoring penggunaan sumber daya.
dimonitor secara ketat berdasarkan standar input
sumber daya, SOP dan prosedur penjaminan mutu
produk.
Tingkat V Penyediaan sumber daya dan pelaksanaan proyek Ada integrasi evaluasi penggunaan sumber daya dengan teknologi
dimonitor secara ketat berdasarkan SOP dan prosedur informasi.
penjaminan mutu produk dan didukung oleh teknologi
informasi berbasis internet.
INDIKATOR VARIABEL MANAJEMEN RESIKO
Tingkat II Sudah ada sebagian pegawai yang melakukan Beberapa pegawai sescara individu sudah mempunyai dokumen
analisis resiko dalam pelaksanaan tugasnya, manamen resiko.
namun hanya bersifat individu.
Tingkat III Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur Sudah ada sokumen manajemen resiko yang ditetapkan pada PD yang
pengelolaan resiko dalam pelaksanaan tugas bersangkutan..
tertentu yang dipandang mempunyai resiko tinggi. .
Tingkat IV Perangkat daerah sudah menetapkan prosedur Sudah ada sokumen manajemen resiko yang ditetapkan pada PD yang
pengelolaan resiko untuk seluruh tugas pada bersangkutan dan sudah ada dokumen evaluasi konsisten
perangkat daerah yang bersangkutan, namun penerapannya dalam pelaksanaan tugas pada PD yang bersangkutan.
belum dilakukan evaluasi secara berkala.
Tingkat V Perangkat Daerah sudah menetapkan prosedur Bukti pada level IV sudah tersedia, dan semua resiko dapat
pengelolaan resiko dalam pelaksanaan tugas serta dikendalikan sehingga tidak ada kerugian fisik, materi maupun
semua resiko dapat dikendalikan tanpa ada kerugian lainna pada PD yang bersangkutan.
kerugian baik bagi pegawai maupun instansi.
INDIKATOR VARIABEL PENGUKURAN KINERJA
Tingkat II Sudah ada target kinerja perangkat daerah, tapi Sudah ada dokumen yang berisi target kinerja (perjanjian kinerja),
belum konsisten mengacu dokumen perencanaan namun belum sama dengan indikator yang ada dalam dokumen
daerah. perencanaan (renstra/renja).
Tingkat III Sudah ada target kinerja perangkat daerah yang Sudah ada dokumen yang berisi target kinerja (perjanjian kinerja),
konsisten dengan dokumen perencanaan. dengan indikator yang sama dalam dokumen perencanaan
(renstra/renja).
.
Tingkat IV Target kinerja perangkat daerah sudah dilakukan Sudah ada dokumen pengukuran pencapaian target kinerja perangkat
pengukuran pencapaiannya. daerah sesuai dengan rencana kinerja.
Tingkat V Pencapaian target kinerja perangkat daerah sudah Sudah ada dokumen target kinerja yang sesuai dengan dokumen
diukur dan sudah tercapai dengan baik (diatas 90 perencanaan dan sudah dilakukan pengukuran dengan tingkat
%) serta telah dilakukan evaluasi pencapaian pencapaian di atas 90 %..
target kinerja serta didukung dengan teknologi
informasi.
INDIKATOR VARIABEL INOVASI PELAYANAN
Tingkat II Pengembangan produk dilakukan dengan Sudah ada dokumen yang menunjukkan adanya inovasi baru dalam
mengadopsi inovasi yang dikembangkan oleh pelayanan internal atau pelayanan kepada publik pada PD yang
daerah lain (replikasi inovasi). bersangkutan, namun hanya berupa replikasi dari daerah/intsnasi
lain.
Tingkat III Telah disusun rencana pengembangan inovasi baik Sudah ada dokumen rencana invasi pada PD yang bersangkutan yang
jenis, mutu maupun metodenya. memuat objek, kerangka waktu, pelaksana uji coba, dll..
.
Tingkat IV Telah ada inovasi yang dikembangkan sendiri oleh Ada dokumen yang menunjukan bahwa ada inovasi baru yang
perangkat daerah yang bersangkutan. diterapkan pada PD yang bersangkutan.
Tingkat V Perangkat daerah sudah mempunyai program Sudah ada dokumen pada level III dan Level IV serta adanya kegiatan
pengkajian dan inovasi secara terencana dan penelitian/uji coba inovasi yang berkelanjutan.
berkelanjutan.
INDIKATOR VARIABEL BUDAYA ORGANISASI
Tingkat II Sudah ada slogan-slogan yang menggambarkan Sudah ada dokumen yang memuat slogan-slogan penerapan nilai
nilai organisasi pada perangkat daerah yang budaya pada PD yang bersangkutan.
bersangkutan.
Tingkat III Sudah ada dokumen budaya organisasi yang resmi Sudah ada dokumen budaya organisasi resmi yang memuat nilai-niai
menggambarkan nilai-nilai, sikap dan perilaku di budaya, sikap dan perilaku tertentu pada PD yang bersangkutan..
perangkat daerah yang bersangkutan. .
Tingkat IV Sudah ada program internalisasi budaya Ada dokumen yang menunjukan bahwa PD yang bersangkutan secara
organisasi yang berkelanjutan berdasarkan rutin (harian/mingguan/bulanan) melakukan kegiatan yang
dokumen resmi. menanamkan nilai-nilai budaya sesuai dengan yang ada dalam
dokumen budaya organiasi (misalnya kegiatan role play).
Tingkat V Budaya organisasi sudah tercermin dalam sikap Bukti level IV sudah tersedia dan sudah ada bukti adanya evaluasi
dan perilaku pegawai pada perangkat daerah yang secara berkala (bulanan/tahunan) atas penerapan nilai, sikap dan
bersangkutan berdasarkan hasil evaluasi secara perilaku oleh pegawai sesuai dengan dokumen budaya organisasi PD
rutin dan berkelanjutan. yang bersangkutan..
PENGUKURAN KEMATANGAN PD
CATATAN;
Meskipun ada tingkat kematangan menggunakan skala
nilai, namun dalam menentukan Level kematangan
organisasi suatu perangkat daerah tidak ditentukan oleh
skala nilai tersebut, Level kematangan perangkat daerah
tetap ditentukan sistem staging area. Jika ada salah satu
variabel masih berada pada level 2, maka perangkat
daerah tersebut tetap pada level 2, meskipun ada
variabel sudah mencapai level yang lebih tinggi.
PENGHARGAAN
xi
x i 1
n
x
SYARAT PENGHARGAAN
Contoh :
1. Evaluasi RKA SKPD (Salah: karena tidak jelas objek, proses yang banyak,
dan satuan hasil.
2. Verifikasi Kegiatan yang diajukan oleh SKPD dalam RKA SKPD (Benar :
Karena objeknya adalah kegiatan, proses kerja adalah membandingkan
kegiatan tersebut dan pagu anggarannya dengan KUA PPAS dan satuan
hasilnya adalah kegiatan yang sudah terverifikasi).
KRITERIA BEBAN KERJA UTAMA