Anda di halaman 1dari 27

TOKSISITAS

Aynuddin, M.Sc.
Uji Toksisitas
(Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM No 7/2014
tentang Pedoman Uji Toksisitas Non Klinik)
• Uji toksisitas: pengujian, efek toksik, zat, sistem biologi, data dosis-respon
• Faktor yang menentukan hasil: pemilihan hewan, galur dan jumlah hewan,
cara pemberian sampel uji, pemilihan dosis uji, efek samping sampel uji,
serta teknik, prosedur dan handling hewan
• Uji toksisitas non klinik meliputi:
– Toksisitas akut oral
– Toksisitas subkronik oral
– Toksisitas kronik oral
– Toksisitas teratogenisitas
– Sensitisasi kulit
– Iritasi mata
– Iritasi akut dermal
– Iritasi mukosa vagina
– Toksisitas akut dermal
– Toksisitas subkronik dermal
Jenis Pengujian Toksikologi

Single dose (acute)

Short term repeated dose (Subacute)

Repeated dose: 10% life-span


(Subchronic)

Repeated dose: >10% life span


(Chronic)
Apakah Suatu Limbah Tergolong B3?
(Exclude Lampiran I PP 101/2014)
Pengecualian dari Kewajiban Izin
(Bab VII, Bagian 4, Pasal 95-98 dan Bab XI, Pasal 191-195
PP101/2014)
Uji Karakteristik (sumber
spesifik)
• Meliputi uji dengan urutan: 3. 50 mg/kg < LD50 < 5000
1. Karakteristik: mudah mg/kg berat hewan uji
meledak? Mudah menyala? 4. TCLP <= Kolom TCLP-B
Reaktif? Infeksius? Korosif? (Lamp III)
(Lampiran II) 5. Uji toksikologi sub-kronis
2. Karakteristik beracun: LD50 sesuai Lampiran II
<=50 mg/kg berat hewan uji

Uji di Laboratorium Terakreditasi/SNI

Pengajuan

Evaluasi
Jenis Metode Standar yang Digunakan
dalam Pengujian Toksisitas Akut Oral
Konsep LD50 dikenalkan pada 1927
untuk melihat potensi toksik dioxin.
Pada 1970, LD50 dikritik karena etika
401 Original OECD

hewan dan metode mengalami


modifikasi

Test
Up and Down Procedure 425 Guideli
nes No.
420 Fixed Dose Procedure

Pada 2002, original OECD 401


dihapuskan dari guideline

KLHK menggunakan Guidelines No.


423 Acute toxic class method
425, up and down procedure
Prinsip OECD 420, 423, 425
Konvensional vs Alternatif
Food and Chemical Toxicology
Vol 33, Issue 3, 1995
• 23 dari 25 data 425 sama • Untuk bahan sampel uji
• 15 dari 20 metode 420 dengan efek yang
sama menyebabkan kematian
• Tidak seperti 420, metode lebih dari 5 hari:
– waktu pengerjaan metode
425 dapat memberikan nilai
425 sangat lama
LD50 dan memberikan data
– 420 dan 423 menyebabkan
terhadap klasifikasi nilai pengujian dilanjutkan dengan
bahaya dari substansi kimia dosis menjadi lebih rendah
atau mengulang dari awal

Di Indonesia: Sepakat menggunakan 425 sebagai SNI 7184.5: 2017


Konsep LD50

• Dosis – Respon
• Perubahan respon menjadi
log probit dari kurva
distribusi normal
Ketentuan Umum Uji Toksisitas:
Sampel Uji
• Sampel uji jelas asal, kemurnian, cara pembuatan, dan
informasi lain
• Preparasi sampel uji:
– formulasi dalam media cair: jika larut, jika tidak larut
dapat disuspensi CMC (carboxy methyl celullose) 3-5%, jika
tidak bisa keduanya larutkan dalam minyak tidak toksik
(zaitun, jagung)
– Pada makanan: baik untuk uji toksisitas subkronis
• Cara pemberian sampel uji: peroral (PO), topikal injeksi
intravena (IV), injeksi intraperitoneal (IP), injeksi
subkutan (SK), injeksi intrakutan (IK), inhalasi, melalui
rektal, dll
Ketentuan Umum: Dosis Uji
• Dosis harus mencakup dosis yang setara
dengan dosis lazim pada manusia
• Dosis dengan faktor perkalian tetap
Ketentuan Umum: Kelompok Kontrol
• Harus ada pada setiap percobaan kelompok
yang tidak diberikan perlakuan
• Tergantung dari jenis uji toksisitas
Ketentuan Umum: Hewan Uji
• Sehat; asal, jenis, galur Hewan Bobot
minimal
Umur

jelas; jenis kelamin; Mencit 20 gr 6-8 minggu


usia; berat badan harus Tikus 120 gr 6-8 minggu
jelas Marmut 250 gr 4-5 minggu
Kelinci 1800 gr 8-9 bulan
• Hewan muda dewasa
dengan variasi bobot
<20%
Ketentuan Umum: Ruang
Pemeliharaan
• Mencit (15-25 gr) luas kandang 77,4 cm2,
tinggi 12,7 cm
• Tikus (100-200 gr) luas kandang 148,4 cm2,
tinggi 17,8 cm
• Kelinci (2-4 kg) luas kandang 270 cm2, tinggi
40,64 cm
• Marmut (300-350 gr) luas kandang 387 cm2,
tinggi 17,18 cm
Ketentuan Umum: Killing
• Eutanasia
• Dislokasi leher
• Anestesi inhalasi atau injeksi
• Pengeluaran darah melalui vena atau arteri
karotis
Ketentuan Umum: Cara Menandai
Hewan Uji
• Penandaan dilakukan No
Hewan
Tanda Tempat

dengan larutan asam 1 A Kepala


pikrat 10% dalam 2 B Punggung
alkohol. 3 C Ekor
4 A&B
5 A&C
6 B&C
7 A, B, C
8 D Kaki kanan depan
9 E Kaki kiri depan
10 F Kaki kanan blk
11 G Kaki kiri blk
12 - Tidak ada
Ketentuan Umum: Handling
Pengujian LD50 Metode UDP
(Berdasarkan SNI 7184.5:2017)
• Secara oral pada mencit
• Untuk mengetahui nilai LD50 pada limbah fasa
cair, semi padat, dan padat  identifikasi LB3
• UDP dosis tertinggi 5000 mg/kg
• Reference toxicant (RT): bahan kimia yang
digunakan sebagai acuan pengendalian mutu
• Maximum likelihood method: metode statistik
untuk memperoleh seberapa kuat data
mendukung perkiraan LD50
Alat & Bahan
• Sonde oral • Mencit (Mus musculus)
• Syringe 1 ml sehat galur sama, betina
• Kandang tidak pernah dikawinkan,
berumur 8-10 minggu,
• Neraca teknis 0,1 g toleransi bb <20% dari rata-
• Termohigrometer rata
• Software untuk menghitung • Bahan untuk membawa
estimasi nilai LD50 sampel uji ke dalam tubuh
mencit: air bebas mineral,
minyak jagung, gum arab,
atau yang lain yang dapat
mempertahankan sampel
uji tetap homogen
Aklimatisasi
• Persiapan ruangan
pengujian
• Kondisikan:
– Suhu 20-25 0C
– Kelembaban 50-80%
– Pencahayaan sesuai
biologis mencit (12 jam
terang, 12 jam gelap)
Aklimatisasi (2)
• Adaptasi, melihat kondisi fisik, serta meminimalisasi
stress yang dapat mempengaruhi pengujian
• Dilakukan pemisahan kelompok mencit secara bertahap
menjadi individu per kandang. Mencit sakit dipisahkan
• Makanan diberikan 10% bb hingga mencapai bb yang
dipersyaratkan, air minum ad libitum
• Timbang mencit, amati fisik dan motorik setiap hari
Toksisitas Metode Konvensional 401
Tahapan Langkah Keterangan
Uji Pendahuluan Batas atas-bawah Uji dengan 5 konsentrasi (0,01;
0,1; 1; 10; 100 ppm)
Uji Definitif Tentukan konsentrasi uji + Log (N/n)=k (log (a/n))
Kontrol
a/n=b/a=c/b=d/c=e/d
Running (48 jam) Catat mortalitas (%), pH, DO, Suhu
tiap 12 jam
Koreksi Mortalitas (jika (P-C)=(100-C)
kontrol ada kematian)
Probit Mortalitas
Tabulasi data mortalitas Y=ax+b
dan konsentrasi; hitung a Y [probit]
&b X [log konsentrasi]
Hitung LC50-48 jam Y=5
Tahapan Pengujian 425
Penentuan LD50 Contoh Uji
• Ketika tidak ada informasi
awal perkiraan LD50,
gunakan dosis 175 mg/kg
dengan faktor pengali
konsentrasi 3,2
• Dosis awal harus diubah jika
diketahui sampel uji
kemungkinan sangat
beracun
• Karena tes bias ke arah
dosis awal, sangat penting
untuk mempunyai informasi
dosis awal berada di bawah
estimasi LD50
Limit test dan main test
• Untuk sampel uji yang • Main test menggunakan
kemungkinan memiliki
toksisitas rendah, gunakan dosis 1 tingkat dibawah
limit test perkiraan terbaik LD50.
• Limit test 2000 mg/kg atau Jika hidup dosis
5000 mg/kg menggunakan
maks 5 hewan dinaikkan 1 tingkat, jika
• LD50 < 2000 mg/kg jika 3 mati dosis diturunkan 1
atau lebih hewan mati vice
versa tingkat
• Test 5000 mg/kg hanya • 1 tingkat = faktor 3,2
dilakukan jika hasil ada
kepentingan untuk atau dari tabel
melindungi manusia
Skema

Anda mungkin juga menyukai