Oleh :
Dr. Dwiana Pertiwi Trisnowati, M.Sc., SpPD
Edema ?
• Definisi : Penimbunan cairan secara berlebihan
diantara sel-sel tubuh atau didalam berbagai
rongga tubuh
• Terjadi akibat ketidakseimbangan faktor-faktor
yang mengontrol perpindahan cairan tubuh ,
antara lain :
- gangguan hemodinamik sistem kapiler yang
menyebabkan retensi natrium dan air
- Penyakit ginjal
- Berpindahnya air dari intravaskular ke
interstitium
Mekanisme terjadinya edema
• Edema terjadi pada kondisi di mana terjadi :
peningkatan hidrostatik kapiler
peningkatan permeabilitas kapiler
peningkatan tekanan osmotik intersitsial
penurunan tekanan osmotik plasma
• Ginjal mempunyai peran sentral pengaturan
ekskresi natrium dan air
• Hormon antidiuretik respon terhadap
perubahan volume darah,tonisitas dan
tekanan darah
Penyebab umum edema
• Penurunan tekanan osmotik : sindrom nefrotik,
sirosis hepatis, malnutrisi
• Peningkatan permeabilitas vaskular terhadap
protein : angioneurotik edema
• Peningkatan tekanan hidrostatik : gagal jantung
kongestif, sirosis hepatis
• Obstruksi aliran limfe : gagal ginjal kongestif
• Retensi air dan natrium : gagal ginjal, sindrom
nefrotik
Edema pada sindrom nefrotik
• Sindrom nefrotik kelainan glomerulus dengan
karakteristik proteinuria (>3,5g/hari),
hipoproteinemia, edema dan hiperlipidemia
• Volume plasma meningkat sehubungan dengan
defek intrinsik eksresi natrium dan air
• Hipoalbumin karena kehilangan protein
penurunan tekanan osmotik yang menyebabkan
perpindahan cairan intravaskular ke
interstitiummemperberat edema
Mekanisme retensi natrium dan air
Edema pada gagal jantung
• Ditandai kegagalan pompa jantung darah
terbendung pada sistem vena dan saat yang
bersamaan volume darah pada arteri berkurang
• VDAE ↓ memicu aktivasi saraf simpatis
vasokonstriksi untuk mempertahankan curah
jantung yang memadai suplai darah diutamakan
untuk pembuluh darah otak, jantung dan paru
ginjal dan organ lain mengalami penurunan aliran
darah ginjal menahan natrium dan air
Edema pada sirosis hepatis
• Sirosis hepatis ditandai dengan fibrosis
jaringan hati yang luas menyebabkan
peningkatan tahanan sistem porta
terbentuk pintas portosistemik vasodilatasi
semakin berat tahanan perifer ↓
penurunan VDAE
• Aktivasi sistem vasokonstriktor dan
antidiuresis yakni: RAAS, saraf simpatis dan
ADH
Edema karena obat
• Mekanisme edema karena obat terjadi karena
vasokontriksi arteri renalis (OAINS,
cyclosporine), dilatasi arteri sistemik
(vasodilator), meningkatkan reabsorbsi
natrium di ginjal (hormon steroid) dan
merusak struktur kapiler (interleukin 2)
Edema idiopatik
• Biasanya terjadi pada wanita ditandai dengan episode
edema periodik yang tidak berhubungan dengan siklus
menstruasi dan biasanya disetrai dengan distensi
abdomen
• Terdapat perbedaan BB yang dipengaruhi oleh posisi
tubuh
• Posisi berdiri terjadi retensi natrium dan air peningkatan
BB karena peningkatan permeabilitas kapiler
• Penurunan volume plasmamengaktivasi RAA sehingga
edema semakin berat
Terapi
Prinsip terapi edema
• Penanganan penyakit yang mendasari
• Mengurangi asupan natrium dan air, baik dari diet
maupun intravena
• Meningkatkan pengeluaran natrium dan air
diuretik: hanya sebagai terapi paliatif bukan
kuratif, tirah baring, local pressure
• Hindari faktor yang memperburuk penyakit dasar
Klasifikasi diuretik
• Diuretik yang bekerja pada tubulus proksimalis
- Carbonic anhydrase inhibitor : asetazolamid
- Phosphodiesterase inhibitor : teofilin
• Diuretik yang berkerja pada loop of henle
- Sodium potassium chloride inhibitors : bumetanid,furosemide
• Diuretik yang bekerja pada tubulus kontortus
- Sodium chloride inhibitors: klortalidon, hidroklorotiazid,
metalazon
• Diuretik yang bekerja pada cortical colleting tubue
- Antagonis aldosteron : spironolakton
- Sodium channel blokers : amilorid. Triamteren
Penyebab kegagalan terapi diuretik
• Noncompliance
- Tidak patuh pada regimen yang diberikan
- Tidak patuh pada pengurangan asupan natrium
• Resisten
- Gangguan absorbsi loop diuretik
- Penurunan aliran darah ginjal
- Penurunan volume plasma
- Penggunaan obat lain seperti OAINS, penyekat ACE
- Akibat farmakologis : berhubungan dengan waktu paruh
- Pengurangan sekresi tubuler: karena kelainan ginjal, volume darah yang
kurang dan obat
- Toleran terhadap obat : karena pemakaian obat yang berlangsung lama
Selamat belajar