Anda di halaman 1dari 18

kelompok 3

KELAS XII IPA 4


SMA YAYASAN PERGURUAN SULTAN AGUNG PEMATANG SIANTAR

“kabinet natsir”
( )
6 september 1950-21 maret 1951
Sony Putri Lestari Sihombing
no urut 35
Natalia Wijaya Nainggolan
no urut :25
Nesya Lia Sihotang
no urut :26
Wibisono Donny Tua Aritonang
no urut : 38
Intan Cristy Simanjuntak
no urut:
Juan Sebastian Veron Manik
no urut : 18
Mohammad Natsir adalah
seorang ulama, politisi, dan
pejuang kemerdekaan Indonesia.
Ia merupakan pendiri sekaligus
pemimpin partai politik
Masyumi, dan tokoh Islam
terkemuka Indonesia.

Lahir: 17 Juli 1908, Alahan


Panjang
Jabatan dalam kabinet yang pernah
dipegang: Menteri Pertahanan
(pengganti), LAINNYA
Meninggal: 6 Februari 1993, Jakarta
Kementerian yang pernah dikelola:
Kementerian Pertahanan
Republik Indonesia
Menjabat dalam kabinet:
Kabinet Natsir, Kabinet Hatta I, Kabinet
Syahrir I, Kabinet Syahrir III, Kabinet
Syahrir II
Era kabinet: Revolusi Nasional I
ndonesia, Demokrasi
liberal
Natsir belajar di Hollandsch Inlandsche
School (HIS) Adabiyah.
Dilanjutkan sekolah Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs
(MULO) di Padang pada
1923.
Kabinet Natsir merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh Masyumi.
Perdana menteri kabinet ini adal Moh. Natsir. Kabinet Natsir mendapat
dukungan dari tokoh-tokoh terkenal yang memiliki keahlian dan
reputasi tinggi seperti Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mr. Asaat, Mr.
Moh. Roem, Ir. Juanda, dan Dr. Sumitro Joyohadikusumo
LATAR BELAKANG KABINET NATSIR
• Natsir mengemukakan Mosi Integral, 3 April 1950, di depan parlemen RIS. Mosi Integral

merupakan jalan keluar dari negara RIS menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang

ditempuh dengan cara mengajak semua pihak agar tidak menyinggung masalah federalisme atau

unitarisme demi kepentingan nasional yang jangkaunya lebih jauh.

• Natsir menyerukan agar tak memaksakan negara-negara bagian membubarkan diri mengingat

kedudukannya yang setara dengan republik berdasarkan konstitusi RIS. Solusinya, mengajak

negara-negara bagian meleburkan diri ke dalam republik. Akhirnya, mosi integral ini dapat

mengubah kembali bentuk negara Indonesia menjadi NKRI. Pada 17 Agustus 1950 dapat dikatakan

sebagai proklamasi kedua bangsa Indonesia. Langkah ini merupakan bentuk nasionalisme Natsir,

yang lebih mementingkan kebangsaan dibandingkan kepentingan golongan.

• Sebagai penghargaan terhadap prestasi Natsir, Presiden Sukarno mengangkat Natsir yang ketika itu

berumur 42 tahun sebagai perdana menteri. Kabinet Natsir dilantik pada 7 September 1950.
KABINET NATSIR
1950-1951 - Kabinet Natsir

Program kerja kabinet Natsir:

1. Mempersiapkan dan menyelengarakan pemilihan umum untuk memilih


Dewan Konstituante

2. Menyempurnakan susunan pemerintahan dan membentuk


kelengkapan negara

3. Menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketentraman

4. Meningkatkan kesejahteraan rakyat

5. Menyempurnakan organisasi angkatan perang

6. Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat


PARTAI PENDUKUNG:
• Masyumi,
• Partai Sosialis Indonesia,
• Persatuan Indonesia Raya,
• Partai Katholik,
• Partai Kristen Indonesia,
• Partai Syarikat Islam Indonesia
PROGRAM KERJA
KEBERHASILAN KEGAGALAN
• Sumitro Plan yang mengubah • Pada penerapan Sumitro Plan,

ekonomi kolonial ke ekonomi pengusaha nasional diberi bantuan


kredit, tetapi bentuan itu diselewengkan
nasional
penggunaannya sehingga tidak
• Indonesia masuk PBB
mencapai sasaran.
• Berlangsung perundingan antara • Upaya memperjuangkan masalah Irian
Indonesia- Belanda untuk pertama Barat dengan Belanda mengalami jalan
kalinya mengenai masalah Irian buntu (kegagalan).

Barat Keberhasilan • Timbul masalah keamanan dalam


negeri

• Seringnya mengeluarkan Undang


Undang Darurat yang mendapat
PENYEBAB JATUHNYA
jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini
dalam menyelesaikan masalah Irian Barat dan adanya mosi
tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan
Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap
peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD
terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui
parlemen sehingga Kabinet Natsir harus mengembalikan
mandatnya kepada Presiden.

Anda mungkin juga menyukai